Play on music : Alessia Cara - I'm Yours
•••
Las Vegas - Amerika Serikat
8.00 PM.Terlihat bangunan kokoh nan megah menjulang tinggi di depan kelima gadis cantik. Atau bidadari? I don't know
Kelima gadis cantik tadi turun dari mobil masing-masing. Seketika semua pasang mata yang juga ingin memasuki hotel seolah terbius oleh kecantikan yang di pancarkan kelima gadis tadi.
Mereka berlima berdiri beriringan dengan Bianca di sudut paling kiri di sampingnya Megan, sedangkan di sudut kanan berdiri Emma di susul Charlina. Savannah? Tentu saja di tengah.
Bianca menoleh kearah Megan begitu juga dengan Emma yang menoleh kearah Charlina, mereka berempat saling menatap. Secara bersamaan menoleh kearah Savannah yang menganggukan kepalanya dan mulai melangkah dengan elegan kearah Ted carpet di susul yang lainnya.
Tuk
Tuk
TukCartland mengernyit heran merasakan suasana pesta yang mendadak hening. Saat ia menoleh tatapannya malah bertabrakan dengan sang gadis perebut pistol.
"Cantik."
Tidak hanya Cartland bahkan ketiga lelaki yang sedang berbincang asik, seketika ikut menoleh kearah pintu masuk hotel. Elang langsung menatap kearah gadis bertubuh mungil di sudut paling kiri.
"It's so perfect."
Di susul Alvaro yang malah melihat gadis semampai di samping Bianca seolah lupa berkedip.
"Oh shit! sexy."
Calvin malah memandang kearah gadis berwajah datar di samping Savannah.
"Coba senyum pasti lebih sempurna."
Kenneth yang melihat keberadaan Savannah tersenyum sumringah.
"Semoga gue tahan di samping dia."
Tanpa membuang waktu Kenneth menghampiri kelima gadis cantik tadi.
"Hello Savannah, hello girls!" sapa Kenneth saat sudah di hadapan Savannah.
Tanpa bisa di cegah, Savannah tersenyum mempesona. "Hello boy!"
"Kok kamu bisa ada disini?" tanya Kenneth heran. Setaunya Cartland hanya mengundang rekan-rekan bisnisnya.
"Mau gimana lagi, mommy nggak bisa datang." yang hanya di jawab anggukan kepala dengan Kenneth.
"DJ Mad?" sapa seorang lelaki mengagetkan Charlina.
"DJ Zie?" sapa balik Charlina terlihat senang.
"Ternyata benar, kemana aja lo nggak manggung-manggung. Katanya mau featuring." ucap Alvaro kepada Charlina, tapi tidak dengan tatapan matanya yang malah melirik kearah gadis yang terdiam di samping Bianca.
Megan sadar, namun ia berpura-pura cuek saja. Ternyata Alvaro tidak sendiri karena dua temannya juga mengikuti dan kedua-keduanya tidak asing bagi Inprav, khususnya Bianca dan Charlina.
"Lain kali, oke." ucap Charlina.
"Oke-oke, btw acara kan mau mulai nih, kalian kasih selamat dulu aja kali ya ke sepupu gue."
"Sepupu loh?" tanya Emma cepat. Yang membuat ketiga gadis lainnya menoleh heran, kecuali Bianca.
"Iya, dia sepupu gue. Lo kenal?"
"Ya kenal lah... eh nggak deh."
"Apa sih Bi, nggak jelas banget."
"Yaudah sih."
"Yaudah ayo, kasih selamat dulu."
Akhirnya mereka bersembilan melangkah menghampiri Cartland di podium. Sejujurnya sejak tadi Cartland memperhatikan. Namun, karena ia pintar menyembunyikan ekspresi, makanya tidak ada yang sadar.
Dimulai dari Savannah yang memberikan selamat lalu Bianca,Megan,Charlina,Alvaro,Calvin, Elang lalu yang terakhir Emma.
"Congratulation." ucap Emma seadanya.
Namun Cartland belum juga menerima jabatan tangan Emma. Dan malah hanya menatap datar kearah Emma.
Emma mencoba untuk tidak melemparkan pisau yang ada di balik dress-nya kearah lelaki berhati batu di depannya.
Tidak ingin berlama-lama, Emma segera menarik tangannya. Namun Cartland mencegah dengan menjabat tangan Emma.
"Thanks." suara berat itu mengalun dengan datarnya dari mulut Cartland.
Bukannya melepaskan tangan Emma, Cartland malah menggenggamnya erat. Dan menarik Emma ke sisi tubuhnya. Emma sontak meronta minta di lepaskan. Namun genggaman Cartland lebih kuat.
"Setelah ini, lo nggak bakal bisa lepas dari gue." Emma mengeryit tidak mengerti. Ada apa dengan lelaki di sampingnya?
"Good night ladies and gentleman! Senang sekali kita masih bisa bertemu di malam yang berkesan ini. Baiklah, tanpa buang waktu mari kita dengarkan sedikit sambutan dari sang pemilik hotel. Kepada Mr. Ashley kami persilahkan.
Seketika semua pasang mata mengalihkan pandangan kearah Cartland dan gadis cantik yang berdiri di sampingnya. Keempat gadis lainnya menatap heran kearah Emma yang ada di samping Cartland. Untuk apa dia disana?
"Ekhem, sebelumnya terima kasih untuk semua yang datang. Saya pikir tidak usah banyak berbasa-basi lagi. Mari nikmati pesta ini. Tapi sebelumnya, saya ingin memperkenalkan seorang gadis yang berarti di dalam hidup saya juga berperan dalam pembangunan hotel ini."
Cartland menoleh kearah Emma, tanpa di duga menarik pinggang Emma mendekapnya mesra. Emma hendak protes, namun jawaban Cartland selanjutnya membuat ia memutuskan untuk memutilasi lelaki di sampingnya ini.
"Emma Steward, tunangan saya. Dan saya harap akan segera menjadi nyonya Aishley." lanjut Cartland tanpa beban.
Mengejutkan semua orang yang berada di ballroom hotel.
"It's not funny!" umpat Kenneth tidak percaya.
"Bullshit!" umpat Bianca dengan suara yang cukup kencang.
•••
Aduh Cartland gak boleh bohong ah lagi puasa, nanti kalo batalkan sayang.
Iya sayang. Udah ah nanti di lempar pisau sama Emma.
Don't forget comment and vote⚔️
See u next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
INTER PRAVA
RomanceIni hanya kisah 5 gadis biasa yang mungkin mewakili segala keburukan dunia. Queen of Street Queen of Club Queen of Alcoholic Queen of Smoke Queen of Guns Masalah dengan mereka berarti tragis. Jangan terkecoh dengan tampang bak malaikat milik merek...