Libur panjang setelah tes akhir adalah waktu yang sangat tepat untuk merehatkan sejenak seluruh otot dan pikiranku. Bukankah tidak baik jika terlalu memaksakan otak untuk menyerap sesuatu melebihi kapasitasnya? Tentu tidak.
"Juan!! " teriakan itu menghancurkan tidur nyenyakku. "Cristopher Juanpa William! " Ia meneriakkan nama lengkapku.
Dengan malas selimut yang melilit tubuh meluncur dengan indah. Mataku setengah terpejam dan kesadaranku belum sepenuhnya kembali. Perlahan aku mengintip melalui celah yang terdapat pada pintu.
"Kenapa pintu kamarmu terkunci? Apa kau tengah berbuat sesuatu di dalam? "Tanya wanita paruh baya di depanku. Kepala ini spontan menggeleng
"Benarkah? Lalu apa yang kemarin kau lakukan bersama Si pirang itu di taman?" Aku menguap dan langsung berbalik badan. Alhasil ia menarik daun telingaku sekencang yang ia bisa.
"Aww what are you doing, Mrs. Monster ?" Aku memekik kesakitan.
"Hey I'm your mother, and I'm
the most pretty mom ever, you know that? ""I don't know." Habis sudah telingaku jika terus ia tarik seperti ini. "Okay. I'm sorry, kenapa kau berteriak memanggilku?" Tanyaku
"Antar aku ke kantor." Sepertinya ia tengah mengalami masa puber kedua setelah perceraiannya, ia selalu memastikan make up di wajahnya tidak luntur setelah memarahiku.
"Apa? Aku? Mengantarmu ke kantor? " Dijawabnya pertanyaanku dengan anggukan, sementara fokusnya ia arahkan pada cermin kecil berbentuk hati.
"Mengapa kau tidak mengemudi sendiri saja? "
"Aku hari ini ada rapat bersama klien dari 7 negara berbeda, sementara kau lihat! rambutku masih belum tertata rapi, dan make up ku belum sempurna. "
Tuhan, mengapa perempuan diciptakan dengan sikap yang sedemikian berlebihan ini?
"Hanya itu alasanmu? Lebih baik aku menyambung mimpiku. "
"Antar aku, atau aku akan memberitahu si pirang bahwa kau..."
"Itu masa laluku! Baiklah, aku akan mengantarmu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
TEN
Ficción GeneralFakta bahwa cinta tak memandang usia diamini oleh seorang remaja pria bernama Cristopher Juanpa William atau akrab dipanggil Juan. Ia sempat memiliki kelainan yang mungkin dianggap wajar bagi segelintir orang, yaitu penyuka sesama jenis. Hingga seor...