prolog

4.2K 280 13
                                    

Disebuah taman, balon berwarna-warni dirangkai menghiasi sebuah pesta ulang tahun. Bunga-bunga cantik juga menghiasi taman itu. Belasan anak berusia kisaran 6 sampai 7 tahun itu berlarian kesana-kemari dengan raut wajah yang terlihat sangat bahagia.

Salah satunya, Min Yoongi. Anak laki-laki berusia 6 tahun yang memiliki wajah tampan bagi anak seusianya. Dengan rambut hitamnya yang terus mengikuti arah angin, ia berlari mengejar teman baiknya, Jungkook.

Ketika sedang asik bermain, Maeri, ibunya memanggil. "Yoongi-ya! Ayo tiup lilinmu!"

Yoongi pun menyudahi kegiatannya itu lalu menuju meja batu yang memiliki kue dan beberapa kado kecil di atasnya.

"Saengil chukhahamnida,
saengil chukhahamnida,
saranghaneun Yoongi-ya,
saengil chukhahamnida..."

Bertepatan dengan baris terakhir nyanyian itu, Yoongi memejamkan mata dan mengucapkan permohonan. Lalu segera meniup 6 lilin yang berdiri di atas kue.

"Ahh saengil chukhaeyo uri Yoongi." kata Jongdae, ayahnya sambil memeluk Yoongi.

"Jadilah anak yang mandiri, Tuhan memberkatimu, Yoongi-ya." Giliran Maeri yang memeluk putranya dan memberi kecupan dengan penuh kasih sayang di kening Yoongi.

Setelah itu, para pelayan menyajikan makanan untuk tamu undangan, yang kebanyakan adalah teman bisnis orang tua Yoongi.

Sedangkan si 'King of The Day' malah kembali bermain bersama teman-temannya.

"Yoongi, ajak teman-temanmu berfoto." pinta Maeri.

Mereka pun duduk di tepi air mancur yang cukup besar, mungkin diameternya sekitar 3 meter, tetapi itu ukuran wajar jika sebagai hiasan di sebuah mansion.

Disana terdapat Seokjin dan Hoseok, putra teman bisnis Jongdae. Lalu Jungkook, Yoongi dan Jimin--tiga serangkai yang hobi mengoleksi barang yang sama. Terakhir Taehyung dan Namjoon, mereka adalah putra teman baik Maeri.

"1, 2, 3, say cheese!" kata Maeri.

Setelah beberapa kali berfoto, tiba-tiba seorang anak perempuan berlari ke arah Yoongi dan langsung duduk di samping kanannya, memisahkan Yoongi dan Jimin.

"Apa yang kau lakukan Arin?! Aku hampir terjatuh karenamu." cibir Jimin.

"Mianhae oppa." Kata Arin yang sepertinya tidak benar-benar meminta maaf, gadis kecil itu menjulurkan lidahnya ke arah Jimin, sedangkan yang lain sudah siap dengan pose mereka.

Gadis itu, Arin, bocah kecil yang selalu mengganggu Jimin, yang juga mengagumi Yoongi.

***


Satu minggu berlalu. Hari yang dinanti tiba. Yoongi akan mendapat hadiah ulang tahun terindah, sejauh ini. Ia akan berlibur bersama orang tuanya, di sebuah private beach, yang mereka booking selama satu minggu.

Selama perjalanan Yoongi terus berkata ia tidak sabar. Ia terus meminta agar ayahnya mempercepat laju kendaraan mereka.

"Appa, aku sudah tidak sabar. Bisakah kita lebih cepat lagi?"

"Ini sudah maksimal, kita harus berhati-hati." ucap Maeri.

Yoongi hanya terdiam dan melihat pemandangan di sisi kirinya.

Hal aneh terjadi.

Ketika mobil mereka menuju tikungan jalan yang cukup curam, Jongdae mengeluh tidak bisa mengurangi kecepatan mobilnya. Mengetahui hal itu, Maeri langsung memeluk erat Yoongi sambil berbisik, "Kau adalah hadiah terbaik yang telah datang dikehidupan eomma, saranghae Yoongi-ya."

Tepat setelah itu, mobil mereka menabrak beberapa pohon yang berdiri kokoh di tepi jalan. Mobil hitam itu terbalik dan semua kaca jendela mobil pecah. Bagian depan mobil hancur atas hantaman yang cukup keras.

Darah mengalir dari kening Jongdae, Maeri, dan Yoongi. Bahkan lengan Yoongi terkena pecahan kaca.

Perlahan, Yoongi membuka matanya. Meringis kesakitan seraya menyadari apa yang baru saja terjadi.

"Jebal jeoleul guhaejuseyo." Rengek Yoongi. (tolong selamatkan aku)

Seseorang pun menolongnya. Itu adalah warga yang kebetulan lewat disana. Membawa Yoongi keluar dari mobil.

Pandangan Yoongi mulai kabur. Matanya berkaca-kaca dan kesadarannya mulai hilang. Sebelum itu, ia melihat seseorang berjubah hitam sedang menyiram mobil ayahnya dengan cairan. Lalu orang itu melemparkan sesuatu dan dalam satu detik, mobil itu terbakar.

"Eomma! Appa!" Teriak Yoongi yang membuat orang yang menolongnya langsung menghubungi polisi.

Semuanya musnah. Dalam sekejap, Yoongi kehilangan kebahagiaannya. Masa kecilnya berubah sejak hari itu.

Tidak ada lagi yang akan menemaninya tumbuh dewasa.

***

first impression tentang prolog ini?
semoga kalian menyukainyaa~

yoonseun🤹🏻‍♀️

phobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang