- 11 -

889 83 5
                                    

Yoongi yang tersadar--mereka sama sama terdiam selama beberapa menit--kini menggaruk tengkuknya, meskipun tidak gatal. Ia menyadari keadaan saat ini sangat canggung.

"Lebih baik kita pulang. Disini sangat dingin, aku akan ajak kau mampir ke toko pakaian sebentar."

"Tidak perlu. Pulang saja, aku akan buatkan makanan."

"Ah aku akan mengantarkanmu pulang ke rumahmu. Aku akan masak sendiri atau pesan makanan nanti. Kau pulang saja dan beristirahat."

Yoora hanya mengangguk seraya masuk ke dalam mobil Yoongi. Ia hanya berharap agar segera sampai di rumah dan melupakan segalanya.

Mereka menuju arah yang ditunjukkan Yoora. Kini mereka berhenti di sebuah kafe yang tidak lain adalah milik Chaeyoung.

"Kau memiliki kafe?" tanya Yoongi.

"Tidak, ini kafe temanku. Aku ingin mampir dulu dan pulang nanti." Yoora turun dari mobil dan hendak mengucapkan salam perpisahan kepada Yoongi, tetapi suara Chaeyoung membuatnya terdiam.

"Yoora? Kau bersama siapa?" Chaeyoung melihat ke dalam mobil. "Apa dia kekasihmu?"

Chaeyoung mengerjapkan matanya beberapa kali. "Oh! Chagi-ya! Ayo kemari sebentar!" Serunya sambil berlari masuk ke dalam kafe. Ia kembali bersama Taehyung.

"Jadi, teman baikmu adalah orang yang berkencan dengan Taehyung?" Tanya Yoongi kepada Yoora setelah ia keluar dari mobil. Sedangkan yang ditanyai malah bengong--tidak mengerti apapun.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Taehyung. "Oh Yoora? Jadi kau adalah orang yang membuatkan makanan untuk Yoongi? Heol masakanmu saat itu enak sekali."

"Chagi-ya! Ada apa denganmu? Aku juga bisa memasak seperti dia." Chaeyoung meninju lengan Taehyung yang mencoba memuji Yoora.

"Bisakah kita masuk? Disini sangat dingin." Yoora menyengir. Ia tidak bisa menahan lebih lama lagi karena sebelumnya ia sudah terkena hujan salju di dekat sungai Han.

"Ah kaja. Kalian pasti terkena salju diluar sana, hanya daerah sini yang tidak terkena hujan salju. Itu yang dikatakan berita." Kata Chaeyoung sambil mengajak mereka semua masuk.

Setelah Chaeyoung menutup kafenya, ia mulai membuat minuman hangat untuk tamu yang baru saja datang. "Aku akan buatkan lagi nanti jika kalian masih merasa kedinginan."

"Gomawo." ucap Yoongi dan Yoora bersamaan.

Taehyung yang terkenal iseng pun berpura-pura batuk. Chaeyoung langsung duduk disamping kekasihnya setelah menangkap kode itu.

"Chagi~ Apa kau tidak mau mengajakku ke Sungai Han? Kata orang disana sangat tepat untuk berkencan." Sepertinya dua orang itu sengaja.

Giliran Yoora yang terbatuk. Ia pun meminum coklat hangat yang dibuatkan Yoora. Mengapa situasi ini membuat seolah sedang terjadi double date disini? Gerutu Yoora dalam hati.

"Ahh cokelat hangat ini sudah membuatku merasa lebih baik. Ini sudah malam, lebih baik aku pulang." kata Yoongi sambil berdiri.

"Yoongi-ssi. Bisakah kau antar Yoora?" Celetuk Chaeyoung tiba-tiba, spontan Yoora menginjak kaki teman baiknya itu. Tetapi bukan Chaeyoung jika ia menyerah begitu saja. "Ini sudah malam, kamar di atas sedang berantakan, akan membutuhkan waktu lama untuk membereskan jika Yoora menginap. Taehyung juga akan segera pulang."

"Maja. Yoongi kau antar Yoora, dia sahabat baik yeojachinguku, kau harus memastikan dia sampai di rumahnya dengan selamat." (girlfriend)

"Ya! Taehyungie! Bahkan kau tidak pernah memperlakukanku seperti itu, tetapi demi sahabat kekasihmu, kau melakukannya." Cibir Yoongi.

"Tidak, aku bisa naik bus. Aku membawa kartu transportasiku." kata Yoora.

"Kau sudah bekerja keras, tidak masalah 'kan jika Yoongi membelokkan sedikit jalannya untuk menuju rumahmu? Tidak akan menghabiskan bahan bakar mobilnya. Sudahlah kalian pulang saja." Nasihat Chaeyoung.

"Aku akan mengantarmu." ucap Yoongi. Ia sudah menyerah jika harus menentang kedua iblis licik itu.

Sedikit memaksa, Chaeyoung mendorong Yoora keluar setelah terlebih dulu Yoongi dan Taehyung keluar.

"Semoga kalian menikmati perjalanan kalian. Yoongi-ssi, pastikan Yoora berada di rumahnya. Kau bisa antar dia ke--" ucapan Chaeyoung dihentikan Taehyung.

"Sudah cepat jalan. Ini semakin larut, tidak baik jika Yoora tiba di rumahnya terlalu malam, bisa bisa ia dimarahi pemilik rumah."

Yoongi mulai menjalankan mobilnya. Keheningan terjadi disana. Bahkan suara Yoongi yang menghela napas--meskipun pelan--tetap terdengar.

"Maafkan Chaeyoung. Dia memang suka asal ceplos." Yoora tertawa kecil, meskipun itu sangat aneh dan terlihat dibuat-buat.

"Ahh iya, tidak apa. Taehyung juga memiliki sifat iseng, aku harap temanmu tidak masalah memiliki hubungan dekat dengan dia."

"Setelah perempatan itu belok ke kanan, kau bisa turunkan aku di perempatan saja. Arah jalan besar ada di kiri." kata Yoora sambil menunjukkan jalan.

"Aku harus melakukan mandat Chaeyoung atau aku akan dihabisi Taehyung." Yoongi terkekeh.

Setelah beberapa saat mereka tiba di depan rumah susun yang mungkin hanya menyediakan 20 kamar di 10 lantai. Di rumah itu Yoora harus membayar sewa perbulannya, meskipun sekarang ia jarang memakainya karena lebih sering menginap di rumah Chaeyoung.

Yoora pun turun dari mobil.

"Yoora." Suara Yoongi berubah menjadi lembut. Ia memanggil Yoora yang masih berdiri di samping mobilnya.

"Ada apa? Kau lapar? Akan ku buat ramen untukmu. Masuklah."

"Aniya. Untuk hari ini, gomawo. Kau sudah menemaniku mewujudkan keinginanku ke Sungai Han."

"Tidak masalah. Jika kau butuh sesuatu, kau bisa katakan padaku. Setelah sampai di rumah, lebih baik kau oleskan obat yang diberi dokter. Aku harap phobiamu segera sembuh."

"Kau bersikap seolah kau ibuku." Yoongi terkekeh. "Sudahlah. Kau masuklah, aku akan pergi setelah kau masuk."

Yoora pun mengangguk lalu melambaikan tangannya. "Hati-hati dijalan."

Setelah Yoora tidak terlihat, Yoongi pun mulai menjalankan mobilnya. Sebuah kalimat melintas di pikirannya. Haruskah aku berkencan?

***

kan udah kencan sama aku bang:(

× author minta digampar mode on ×

yoonseun🤹🏻‍♀️

phobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang