Page 20

1.9K 65 1
                                    

Apakah Netra Tiara tidak salah melihat orang didepannya duduk berduaan diatas motor. Pria yang sudah memegang status pacar dengannya itu membonceng seorang siswi kaka kelas yang dikenal oleh Tiara. cewek itu bernama Mikel.. oh no!!
Michel.. yah Michel namanya, siswi primadona di kelas XII IPA 5. Tidak hanya cantik, Michel mempunyai badan bak Model, tinggi, putih dan juga pintar. Membandingkan dirinya memang jelas tidak ada apa-apanya dengan cewek anggun tersebut.

Jika saja Tiara merupakan tipekel cewek posessive, sekarang juga ia meminta penjelasan pada Edi dengan terang-terangan, namun itu cuman khayalan konyol yang tak mungkin dilakukan seorang Tiara. Ia tidak mau dianggap cewek gila yang terobsesi hanya demi cowok.

Sebelumnya Tiara mengirimkan chat SMS ke Edi agar setelah  menyelesaikan pertandingan Volly tadi ia meminta tolong pada Edi untuk mengantarkan  pulang, karena badannya terasa pegal dan capek. Tapi Edi membalasnya lagi ada urusan penting. Edi tidak dapat meluangkan waktunya untuk memenuhi permintaan Tiara. Dan Terpaksa kini ia meminta lebih dulu izin pulang sendiri dari sahabat-sahabatnya, menaiki kendaraan seperti biasa  pada tiap harinya yaitu BUS.

Lalu apa maksud Edi?? Ini kah urusan pentingnya itu?? Pikiran-pikiran negatif mulai membisik-bisik telinga Tiara. Cibiran setan mendoktrin pikiran Tiara apa Edi bermain dibelakang dengannya??. Cukup!!
Tiara plis,, kamu jangan cepat mengambil kesimpulan supaya tidak ada kesalahpahaman. Mungkin dibalik itu ada sebuah fakta yang menjelaskan kebenaran, menghapuskan segala souzonmu. Semoga itu yang ada dalam batin Tiara.

Edi menjalankan motornya melewati Tiara, tanpa tahu dari tadi gadis berpembawaan manis ini mengamatinya dengan hati yang tercampak dan sakit. Pantas kah Tiara kecewa?? Sepertinya IYA Tiara kecewa abis..

"Gue heran, ceweknya siapa?? yang dibawa pergi siapa??"
Seorang cowok bersuara tak asing dari samping Tiara. Ia memasangkan wajah mirisnya melihat kejadian ironis barusan.

Suara bas itu terkesan menyindir dirinya dengan Edi, lantas ia menolehkan kepalanya melihat rupa cowok itu.
"Kak Wahyu"
Entah ini kebetulan atau telah direncanakannya, akhir-akhir ini tetangga yang sudah 18 tahun tak pernah saling berteguran, kini mendekatkan dirinya sama Tiara. Ia heran dengan waktu yang selama itu, Wahyu baru menandai sosok Tiara kalau mereka tuh satu lorong kompleks bertetangga.

"Kenapa nggak labrak tuh cowok lo??"
Kedua Tangan dimasukkan kedalam saku celana panjangnya berwarna putih.
"Bukan cara gue, gue pingin dia jelasin semua besok dengan clear tanpa ada kebohongan"
Tiara berdecak.

"Gue pikir lo bakal lakuin seperti yang gue bilang. Bagus lah,, lo ternyata gak sama kayak cewek lain yang langsung dor-dor ngomongya"
Rasa simpatik wahyu semakin ia taruhkan untuk Tiara, cewek yang berhasil mencuri perhatiannya di taman waktu itu. Bisa-bisanya ia melewatkan bunga tumbuh di taman indah, kalau selama ini mereka terbilang jarak yang dekat tapi Wahyu tak pernah tahu, salah satu diantara bunga itu ada bunga bernama Tiara Rosalina.

"Cih.. nggak kak.. gue gak mau nanti salah paham"
Pikiran Tiara berhamburan kesana-kesini dan tatapan kosongnya mengingat jelas apa yang terjadi tadi.
"Gak usah nangis, masih ada kok cowok yang mau sama lo"
Senyuman jail diperlihatkan Wahyu, menepuk tegas bahu Tiara.

"Siapa yang nangis??"
Tiara mengernyitkan alisnya.
"Lo,, gue tahu dalam hati lo pasti nangis kan??"
Tebak Wahyu dengan muka selidiknya.
"Ish.. kakak ada-ada saja, sok tahu!! ehh tadi kaka bilang apa.. masih ada cowok yang suka sama gue, itu siapa??"
Tanpa Tiara tahu, senyumannya kembali terlihat cerah dari sebelumnya karena terhibur dengan candaan yang diberikan Wahyu.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang