Page 41

1.8K 56 0
                                    

Nyonya Besar
Ibu mnta tlng, sbntar jam pulang sklh singgah ke butik Ibu Gira langganan Ibu.

Km tinggal langsung ambil aja gaun yg Ibu beli.

Nnti bilang sj sy anak dari Ibu Nitya mau ambil pesanan..

Angga menatap datar isi massage yang di kirim oleh Ibunya. Sedikit saja ia berharap Ibunya berpikir yang masuk akal. Masa dia di suruh masuk ke tokoh baju yang barang-barangnya pakaian wanita semua??. Kharisma Angga lari ke mana jika ia menginjakkan kaki ke arena yang sensitive itu.

Dua jari jempolnya mengetik untuk menanggapi pesan Ibu Nitya.

Angga
Suruh aja Onald.. masa Ibu nyuruh orang semaco Angga datang ke tempat itu.

Cukup cepat dalam waktu 1 menit Ibu Nitya membalas.

Nyonya Besar
Adik km gak tahu tmpatnya. Kan km yg sering ngantarin Ibu klau dtg ke butik itu

Plis! Bantu Ibu yah.. Abang dpt phala besar loh kalau berbakti sama orang tuanya 😀😀

Iya juga sih.. hanya Angga yang tau lokasi Buktik Ibu Gira. Tapi jangan mengira ia sudah sering singgah ke dalam tokohnya, itu salah besar. Angga hanya menunggu di luar parkiran butik, duduk manis dalam mobil.

Selain ia malas menemani Ibunya masuk sampai ke dalam, Angga juga malas untuk menunggu Ibunya yang tercipta obrolan rempong dengan pemilik butik yang bernama Sinar Muslimah. Ibu Nitya bila berinteraksi dengan Ibu Gira selaku Distributor pakaian khas hijab, waktunya habis termakan buat mereka bertukar cerita dibandingkan mereka bertransaksi jual-beli. Sampai-sampai pelanggan yang di belakang mereka tidak di layani karena serunya tertarik ke topik cerita.

Angga
Iya..iya Nyonya Bsar

Pada akhirnya Angga tidak bisa membantah perintah Ibunya. Meski ada bahasa menolak atau enggan berbuat, Angga akan tetap patut terhadap Wanita yang telah mengasuhnya dengan kasih sayang tak terhitung.

"Gid..Gid! Lo lihat foto ini! Nih cowok parah!! Baru pertama kali berbunga-bunga, ia sudah berani menunjukkan sisi dewasanya"
Jonatan mengajak Gideon mendekat, melihat gambar yang terpampang dalam layar Androidnya. Gideon yang dipanggil, Firman dan Kevin ikut merapat.

"Asikk bray! mulai nakal dia"
Komentar Kevin mengedutkan matanya ke sisi Angga.

"Wah..wah.. se playboy-playboynya diri gua, jarang gue bertingkah nekad gini ke cewek"
Timpal Firman tak ingin tertinggal. Gideon melebarkan senyumannya, di iringi gelengan kepala takjub.

Penasaran dengan apa yang di bicarakan Ke empat cowok itu, Angga melangkah selidik. Kepalanya nongol memorgoki foto yang masih tanda tanya itu. cowok siapa yang mereka singgung?

Bola mata Angga membesar spontan. Bukan hanya hatinya yang merasa itu betul, tapi apa yang di tatapnya sekarang ini menjelaskan bahwa lelaki yang mereka di perbincangkan dari foto itu adalah Angga sendiri. Tidak enaknya lagi, foto itu dapat menyilaukan pandangan dan rawan berakomodasi untuk salah beranggapan. Gambar hasil jepretan kamera Handphone itu menampilkan moment semalam yakni Angga sedang menunduk ke arah wajah Resky dengan air kolam setinggi pinggang menjadi latar obyek mereka. Dan posisi keduanya pasti akan muncul pendapat, Angga dan Resky seperti—kiss. Tidak..tidak.. Gawat! Tamat lah riwayat Angga kalau foto ini sampai tersebar.

"Gimana Angg? Apa perlu gue sebarin di group kelas??"
Jonatan tersenyum menggoda.

"MAU MATI LO?? Awas lo berani"
Angga mengusap mukanya, menunjuk tajam ke wajah Jonatan yang sangat mengganggu. Angga salah tingkah.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang