Page 33

1.2K 43 3
                                    

Kaget?? Mungkin itu yang dirasakan Resky. Perjalanannya masih menuaikan beberapa cerita dengan Ryan, seseorang dari belakang menarik tangannya dengan posessif. Mengetahui orang itu adalah Angga, butiran-butiran aneh menerpa halus hati Resky.

Takjub dan senang menekan Resky atas Angga yang baru menghampirinya selama 4 hari berlalu. Dan sekarang cowok itu membawa larinya pergi ke Rooftop, tempat yang jarang di huni siswa-siswi.

Kilauan cahaya matahari menyambut keduanya. Nafas Angga dan Resky terdengar berderu keras, karena untuk sampai kesini tenaga mereka digunakan untuk berjalan sambil berlari pelan.

"Kaka kenapa ngajak aku ke sini?"
Jantung Resky berdegup tidak beraturan ketika matanya bertabarakan dengan bola mata Angga yang mengintimidasinya.

"Lo gak mau ketemu gue?"
Tanya Angga terkesan sinis. Resky pun hanya menggeleng pelan.

"Gak suka karena gue hancurin moment lo dengan Ryan?"
Angga terus memaksa.

"Ti..tidak"
Resky gelagapan, ia tidak ingin Angga salah paham. Dugaan Angga tidak lah sesuai dengan pendeskripsian dalam pikirannya.
"Aku senang bisa ketemu kaka"

"Gombal?"
Angga berjongkok, lalu mendaratkan bokongnya ke floor Rooftop dan memanjangkan kakinya kedepan. Ia memejamkan mata menikmati semilir angin pagi yang dapat menormalkan hembusan nafasnya.

"Gombal? Maksud kaka?"
Malah Resky masih setia berdiri, tak lepas memandang Angga.

"Ck, lo gombalin gue dengan kata lo barusan"
Angga menyindir ucapan Resky sebelum ia duduk.

"Oh.. haha tidak, aku gak bisa gombal, apalagi dengan cowok"

"Bagi gue itu gombal"
Kata Angga betah dengan mata yang tertutup. Ia menepuk lantai semen di sampingnya agar Resky ikutan duduk. Memahami isyarat tangan Angga, perlahan Resky menurut sambil mengawasi hati-hati rok sekolahnya, mencegah seenggaknya tidak tertiup angin.

Selanjutnya Resky mendongakkan kepalanya ke samping menatap wajah damai Angga yang bersinar karena matahari sehat. Tidak bermaksud lancang mencuri-curi kesempatan, Resky hanya menunggu Angga untuk memulai berbicara. Namun karena Angga tak kunjung ngomong, dia jadi teringat dengan panggilan telephon dari Angga kemarin sore.

"Kaka kemarin mau bicara apa sampai telphone, aku mau jawab tapi ka Angga langsung matiin"
Kemarin itu Resky mencoba menghubungi balik, tapi operator telkomsel mengatakan nomor Angga sedang tidak aktif.

"sebenarnya gue mau hubungin Jonatan tapi jari gue salah tekan"
Angga sedikit membuka sebelah matanya melirik Resky, gadis itu melihat ke arah langit. hati Angga meruntuki dirinya karena berbohong.

Kenyataannya dia berniat menelphone Resky, penasaran menanyakan mengapa Resky sebegitu akrabnya dengan Ryan. pokoknya beda bila di bandingkan dengan kejadian yang dulu soal Ryan dan Resky bagaimana. Meski waktu itu Ryan dan Resky sudah kenalan, tetapi kecanggungan masih membayangi mereka. Dan sekarang?? Mereka terlihat dekat sekali.

Gengsi besar yang mendarah daging, Angga membatalkan rencana tersebut. Ia tidak ingin Resky berpikir mengapa Angga menjadi orang yang banyak kepo tentang pribadi Resky. Nantinya Resky curiga lagi,, maka yang Angga lakukan saat Resky menelphone kembali yaitu mematikan ponselnya.

"Oh.. aku kira juga apa"
Resky terlalu banyak berharap, kiranya Angga sore itu mengajaknya bertemuan. Aishh.. Resky! Kamu kok jadi miss gini sih dengan Angga😡😡.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang