Page 31

1.6K 54 4
                                    

Banyak siswa IPA menganggap pelajaran Fisika itu tingkat kesulitannya pertama, sebelum Kimia dan Biologi. Mereka tidak sekedar menghafal rumus belaka, tetapi di haruskan pintar menganalisa soal dengan rumus-rumus jalan keluar yang kita pegangi. Salah satunya seperti yang terjadi dengan Firman dan Kevin.

Mereka berdua mengalami kesulitan menghadapi tugas pengulangan materi-materi pertemuan lama yang lalu. Pa guru Hamli sengaja menguji daya ingat siswa-siswinya, seberapa jauh mendalami pelajaran yang telah ia berikan.

"Kev..Kev, sudah selesai lo PR Fisika 10 nomor tentang gelombang?"
Firman menolehkan kepalanya ke belakang, tempat bangku Kevin dan Jonatan saat belajar.

"Lo tanya gue, kayak gue anak rajin yang selalu ngerjain PR, jawabannya ya jelas belum lah"
Kevin berdecak lidah.

"Si Jojo mana sih??"
Firman memutarkan bola matanya ke segala penjuru mencari keberadaan Jonatan.

"Biasa di kantin, sarapan bareng Gideon, kenapa sih lo cari dia?"
Kevin mengerutkan alisnya.

"Siapa tau dia udah kelar PR fisikanya, bisa di contek dong"
Firman menaik turunkan kedua alisnya.

"Cihh, lo cari orang yang salah, kemampuan otak Jojo serata dengan otak kita-kita, mustahil PR-nya selesai"
Kevin mencebikkan bibirnya.

Percakapan mereka terhenti, begitu Angga baru masuk ke dalam kelas dengan gaya cool-nya memasukan tangan kedalam saku celana dan ransel hitam yang melekat di punggung lebarnya. Kevin dan Firman memberikan kedipan mata bermakna, ketika Angga menghempaskan bokongnya duduk di sebelah Firman.

"Apa?"
Ucapan awal Angga.
merasa tatapan dua orang itu mengarah pada dirinya, mendorong Angga menanyakan maksud.

"Tugas Fisika?? Sudah?"
Harap cemas Firman.

Suara deheman keluar dari Angga. Pasti kedua sahabatnya ini tidak mendapatkan contekan dari teman-teman, maka satu-satunya peluang ada pada dirinya, Angga tau itu. Tidak hanya sahabat-sahabatnya, seluruh kelas tau Angga jago sekali dengan Fisika. Sangat sayang bagi Firman dan Kevin tidak meminta kebaikan hati Angga untuk memberikan pekerjaan rumahnya.

"Sudah lah"
Jawab angkuh Angga.

"Alhamdulillah"
Serentak Kevin dan Firman hampir bersujud syukur. tidak perlu diragukan lagi mengenai Fisika, Angga memang tidak pernah ketinggalan.

"Ambil dalam tas kalau mau nyontek"
Angga membuka Handphone dengan jari jempolnya yang menyentuh sebuah aplikasi games, memunggungi tas hitamnya yang telah tergelatak di sandaran kursi.

"Sipp! Tambah cayang sama Abang Angga"
Goda Firman sambil membongkar isi ransel Angga, mencari buku tugas Fisika itu.

"Musnah lo Fir"
Telinga Angga ngilu mendengar pengucapan Firman, sedangkan  Firman dan Kevin hanya asik gurau tertawa.

Kedua pemuda itu mulai cepat memindah pekerjaan Angga ke buku mereka, sebelum Pa Hamli masuk memeriksa tugas. Mereka berdua tak memikirkan Jonatan dan Gideon untuk memanggilnya kerja bersama, saat ini keselamatan masing-masing yang mereka usahakan. Sahabat model apa mereka ini??😂😂

6 menit Kevin dan Firman telah menyalin PR itu. Tidak sampai disitu, mereka meminta Angga untuk menjelaskan cara kerja bagaimana sampai bisa mendapatkan jawaban dari soal yang diberikan. Karena Pa Halim tidak segan-segan memanggil siswa maju kedepan untuk mempertanggung jawabkan tugas yang mereka kerja. Bisa bahaya buat Kevin dan Firman, jika mereka tidak bisa menjelaskan penyelesaian tugas itu di depan Pa Hamli. Karena dengan cara seperti ini Pa Hamli tau mana siswa yang mengerti dan mana siswa yang ketahuan menciplak milik tugas temannya.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang