Page 22

1.7K 64 0
                                    

Kegemasan dirasakan Resky ketika melihat mahluk kembar mungil di depannya sedang bermain. Tangannya sudah tidak sabar meremas pipi cabi, imut dan berisi itu dari si empunya. Dan senyum bianaran Resky tak pernah letih menikmati kekhusuan anak-anak cantik ini memainkan ragam permainan yang berhamburan di atas lantai rumah Ihsan Maulana Mustofa.

Ya, sore ini Ihsan menepati janjinya pada kamis minggu lalu, mengajak Resky datang bermain di rumahnya karena ketidaksabaran Resky untuk bertemu dengan adik kembarannya itu yang memiliki nama Mika dan Lika.

"Oah.. Ihsan!! Boleh aku bawa pulang gak adik kamu?? Soalnya mereka lucu banget, kok bisa mirip banget wajahnya"
Resky menangkup kedua pipinya dengan sedikit berloncat-loncat sakin gregetnya. Ihsan hanya tersenyum geli menatap ekspresi Resky yang lucu. Justru ia lebih tertarik memandang kecantikan Resky dibandingkan adik-adik kecilnya yang sedang bermain bola kecil berwarna-warni.

"Mika...lika..?? Umur kamu berapa dek"
Resky duduk mensejajarkan tubuhnya dengan kedua anak yang bermirip wajah itu. Mata yang sipit, rambut sedikit ikal nan pendek sampai ke bahu dan badannya berisi, Resky mengibaratkan mereka bagaikan guling yang selalu ingin di peluk kemana-mana.

Mika menadahkan jumlah jari tangannya ada 10, waduh gimana tuh!!😵😵. 10 tahun kok badannya kayak botol bedak gini??

Resky memaklumi, mengingat umur Mika dan Lika masih menginjak 1 tahun lebih.
"Haha sepuluh?? Cepat amat, berarti seharusnya adek sudah sekolah dong"
Resky mengumpan kembali pertanyaannya, membiarkan anak itu mengembangkan pikirannya untuk menjawab dengan senyuman manisnya yang belum pudar.

Mika dan Lika saling memandang lalu tertawa pelan masing-masing, seakan perkataan mereka barusan mengerti kalau itu salah.
"Ihh kalian lucu banget, gimana sebentar malam adik Mika dan Lika tidur bareng di rumah kaka Resky, mau??"
Resky bercanda menawarkan ajakan itu, ia ingin lebih tahu reaksi raut lucu mereka selanjutnya.

Tidak di duga Mika dan Lika menganggukan kepalanya antusias.
"Ihsan tak ku sangka mereka mau"
Resky menoleh semangat ke Ihsan yang sedang duduk santai di sofa kecil, tepatnya dalam ruang kamar Baby Mika dan Lika ini.

"Kaka Ihsan juga dong mau ikut"
Ihsan berdiri dari sofa, menghampiri Mika dan Lika di bawah lantai bersama Resky. Ia mengambil badan Mika di bawa ke dalam dekapan pangkuan, dan menghabisi pipih Mika dengan ciuman sayangnya.

"Jangan yah.. adik Mika dan Lika saja yang di ajak, kaka Ihsan gak boleh ikut"
Resky ikut merespon candaan Ihsan. Mika dan Lika lagi-lagi mengangguk setuju.
"Loh kak Ihsan kenapa gak bisa ikut??"
Ihsan memeluk Mika dengan gemas sambil menghirup aroma sampo kids yang tercium di rambut halus Mika.

"Ti..dak boyeh.."
Mika menggelengkan kepalanya artinya ia tetap tidak setuju kalau Ihsan mau ikutan. Sedangkan Lika melihat kaka tampannya itu memeluk Mika dengan perhatian, menjadikan Lika merasa iri. Lantas Lika berdiri merangkak dengan berjalan pelan-pelan, menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh karena belum lama bulan lalu, Mika dan Lika barulah pintar berjalan.

Di depan Ihsan Lika melebarkan tangan minta juga di peluk.
"Syaya..ju..ga"
Sambil menepuk tangannya menanti Ihsan.
"Iya..Iya. Mika turun dulu yah, sekarang gantian dengan adiknya"
Di antara mereka berdua, Mika lah lebih kakak dari Lika. Waktu mereka di lahirkan di dunia, perbedaan umur mereka hanya di hitung dalam waktu 10 menit.

Sayang Mika tidak mau lepas dari pangkuan Ihsan, ia masih betah dengan kasih sayang yang diberikan kakanya itu.
"Nanti bentar lagi giliran Mika, sekarang biar adik Lika dulu
Yang duduk sama kaka"
Ucap Ihsan dengan tenang. Namun kemauan Mika masih kuat, ia tidak ingin lepas dari Ihsan menyebabkan Lika mengeluarkan tangisan sedihnya.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang