CHAPTER 1
Jam dinding kamar dira sudah menunjukkan pukul 06.10.
Dira belum terbangun dari tidur nyenyaknya walaupun cahaya matahari mulai menembus gorden kamarnya.Dira terbangun setelah cahaya matahari mulai menyorot
Ke arah nya. Dira terbangun dan duduk di ranjang nya dengan
Rambut yang abstrak dan mata yang masi rapat. Dira melihat
Jam dinding dengan tatapan nya yang terbilang sangat horror." KESIANGAN LAGI. "
" Jam segini gue baru bangun?. "
dira terkejut dan mengucek ngucek matanya berkali Kali seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat.
" kebiasaan banget si gue ini-_. Perasaan semalem gue cuma mimpi konser bareng nial ". Dira langsung
Bergegas menuju kamar mandi, setelah
keluar dari kamar mandi dira
Sudah memakai seragam putih abunya, tanpa make up tebal dan tanpa dandan. Konsep natural cenah" bunda, dira pamit yaa " teriak dira kepada nisa bundanya dira yang sedang Berada di dapur. " eh ada yang lupa, duit gue? Gue harus nyamperin orang yang paling kaya di rumah dulu , nama bunda harus ganti dulu jadi bundahara" dira membalikan badannya dan menuju nisa.
Setelah sampai di dapur dira memakan roti yang nisa buat, niatnya ke dapur bukan memakan roti tapi meminta uang, hanya saja dira tidak bisa menahan roti dengan selai coklat karena itu kesukaan dira.
Tanpa dira bilang kepada nisa tujuan dia ke dapur untuk apa, nisa sudah tau bahwa anak bungsunya itu mau meminta uang. " inget terus ama yang namanya duit? "Ledek nisa.
" iyaa lah bun inget, klo gada duit nanti aku di sekolah makan apa bun? " Ucap dira dengan memasang ekspresi wajah andalannya yang begitu melasNisa langsung mengambil dompet kecil yang ada di dekat kulkas, dan langsung memberikan uang untuk dira. " jangan boros jajannya, ngirit
Dikit masa gabisa? " ucap nisa dengan senyuman merterius ke arah dira.
Nisa tidak suka dengan orang yang pemboros, nisa selalu menanamkan
Sikap hemat kepada anak anaknya. Bukan Karena tidak mampu kehidupan Keluarga dira bisa di bilang lebih dari kata cukup, bakan lebih tercukupi. Namun walau begitu nisa tidak ingin anak anaknya menjadi sombong Dan pemboros." yauda ya bun dira berangkat dlu ". Dira berpamitan kepada nisa dan
Mencium pipi nisa, tak lupa bersalaman." iya hati hati ya, bunda udah siapin bekal kamu di mobil " teriak nisa.
Dira di antar oleh, pak tejo. Selama di perjalanan Dira hanya memainkan ponselnya saja, dan membuka aplikasi instagram.
Setelah 15 menit diperjalanan mobil dira sampai di depan gerbang sekolahnya. Dira keluar dari mobilnya.
Dira melihat ke arah depan yang ternyata ketiga Sahabat nya itu berada di dekat parkiran. " gaisss " teriak dira dan langsung melambaikan tangannya
Ke arah mereka. Mereka bertiga pun langsung menghampiri dira.
" ampir aja lo kesiangan dir " ucap vika dengan senyum asam nya." banyakin beryukur lo tuhan masi baik ama lo " ucap tania dengan Senyum samar samarnya.
" dah deh ya lo pada, kok ga di kelas si? Malah di parkiran lagi. Kalian jadi juru parkir sekarang?" tanya dira dengan tawa yang begitu bahagia, lebih jelas nya tertawa untuk meledek.
" gimana lo aja dir. Udah hayu ke kelas tar telat "
Sesampainya di kelas, mereka langsung duduk di tempat duduk masing masing, tania duduk dengan dira, dan vika duduk dengan
Lira. Entah kebetulan atau apa nama mereka berempat di akhiri dengan huruf A.jam pelajaran sudah selesai dan di lanjut dengan istirahat. Jam istirahat adalah jam yang sangat di tunggu tunggu oleh Dira dan ketiga sahabatnya itu. Setiap jam istirahat tempat Yang mereka tuju duluan adalah kantin.
Sesampainya di Kantin mereka langsung memesan makanan dan duduk di tempat pilihan mereka, selama menunggu pesanan datang Mereka mengobrol.
" eh lo semua tau ga? " tanya vika dengan raut misteriusnya." ciri ciri mau gibah ini mah " kata dira
" siapa emng yg berantemnya? " tanya lira penasaran. " siapa emng nya vik? " tanya vika Yang tak kalah penasarannya.
" kurang tau si, tapi ada alfannya, sumpah ya mereka berdua itu ganteng nya minta ampun.
Tapi kayanya alfan kasar buktinya aja sampe masuk rs itu lawannya. " ucap vika"dah ah bodo amat " ucap dira dengan
Wajah sedatar mungkin.Setelah pesanan datang mereka berempat pun langsung menyantap pesanan masing masing.