" maksud lo? " tanya alfan
" gue gatau al, setiap gue deket lo perasaan gue berubah jadi aneh" ucap dira dan langsung menatap alfan, alfan pun menatap ke arah dira hingga mata mereka saling bertemu.
" salah engga kalo gue suka sama lo? "
Alfan masih menatap ke arah dira walaupun dira sudah memalingkan tatapannya. Alfan bingung, karena sebelumnya alfan tidak pernah berada di posisi ini.
Gue ga ngerti andira. Jangan bahas soal percintaan ke gue dir, gue ga paham, dan gue ga ngerti. Batin alfan.
Dira menundukan kepalanya, sedangkan alfan masih memandang ke arah dira. Bingung, itu yang kini mereka berdua rasakan.
"jangan bohong in diri lo sendiri " ucap alfan dan langsung memandang lurus ke depan.
Mulanya dira tidak merespon alfan, dan dira masih dalam keadaan tertunduk, entah lah namun gadis itu tidak mengeluarkan setetes air mata pun.
Alfan tidak nyaman dengan posisinya saat ini. Dia ingin sekali berbicara namun rasanya sulit. Sangat sulit untuk mengeluarkan satu kata pun. Sampai akhirnya
" kenapa si? Tiap gue kesusahan lo terus yang Bantuin gue? Gue berharap, kalo gue ga pernah ketemu lo " ucap dira" sikap lo bikin gue bingung, kadang gue mikir lo baik ke gue karena emang lo suka ke gue "
" tapi gue juga mikir, mungkin lo lakuin ini karena lo kasian ke gue "
Alfan mendegarkan ucapan dira dengan seksama. perasaannya saat ini lebih lega. Entah lah apa yang membuat nya menjadi lega. Mungkin karena kejujuran dira
Alfan memalingkan wajahnya dan menatap ke arah dira. " dir " panggil alfan. Dira yang mendengar panggilan alfan pun langsung menatap alfan.
" maafin gue, gue gatau kalo sikap gue bikin lo salah paham " ucap alfan dengan serius
" lo ga usah malu buat nyatain kalo lo suka ke gue. Karna sebelum lo bilang suka ke gue, gue lebih dulu punya perasaan suka ke lo dir " lanjut alfan dengan hati hati.
Andai gue bisa bilang itu. Gue Pengen banget bilang kalo gue bukan sekedar suka, tapi cinta alfan. Batin dira
Dira memalingkan pandangannya dan mengatakan " gue mau pulang ". Alfan pun mengiyakan dan mengantarkan dira pulang.
Maafin gue dir, untuk saat ini gue belum bisa jadiin lo sebagai pacar gue. Batin alfan.
Sesampai nya di depan rumah dira, dira langsung keluar Dari mobil alfan tanpa mengatakan apapun. Alfan hanya hanya menatap kepergian dira. Dan langsung meninggalkan rumah dira.
Dira sudah berada di dalam kamarnya, dan duduk di sofa dekat tempat tidunya. Dira hanya melamun memikirkan kejadian tadi. Perasaanya campur aduk.
Tok tok tok
Seseorang di luar kamar dira mengetuk. Dan tiba tiba langsung masuk ke dalam kamar dira.
Sepraissssssssssss
Ucap seorang laki laki yang baru saja masuk ke dalam kamar dira. Dira langsung bangkit dari duduknya dan mematung. Dira tak percaya dengan kehadiran laki laki itu. Dengan cepat dira memeluk laki laki di depannya dengan saat erat.
" gue kangen lo!, lo jahat banget si ama gue " ucap dira dengan terisak tangis di dada bidang laki laki tersebut.
" lo jahat gibran bego " teriak dira
Gibran anggara adalah kakak kedua andira, usianya 16 tahun sama seperti dira, hanya saja gibran lahir di bulan januari. Gibran tinggal di singapur dengan neneknya karena gibran sekolah disana.
" lo durhaka banget si ke kakak lo sendiri, udah jangan nangis. Gue gamau liat lo nangis kaya gini " ucap gibran dan langsung mencium pucuk rambut adik nya.
" dir " panggil gibran
" hmm "
" rambut lo bauuuuu " ucap gibran yang langsung mendapat tatapan tajam dari dira
*********
Mobil alfan sudah terparkir di halaman rumahnya, namun alfan masih terdiam dan duduk di dalam mobil.Alfan mengambil benda pipih di saku depan celananya, dengan cepat alfan membuka line.
GRUP CHAT!! sekiranya itu nama grup mereka.
GRUP CHAT!!
Alfanprtm : lo semua bisa kerumah gue sekarang?
aldian : ada apa al? Kok tiba tiba?Aldian : gue otw
RioRadeka : lahh tiba tiba, di pesta malah ngilang ama si andira, kemana lo?
Daffalatif : udah jan banyak omong tahu letoy, skrng kita otw al.
Alfan memasukan benda pipih itu ke dalam saku nya. Tanpa berfikir panjang alfan langsung masuk ke dalam rumah, tepatnya menuju kamarnya.
20 menit berlalu. Dikamar alfan sekarang sudah ada rio, daffa, dan aldi.
" ada apa sih al? " tanya rio yang duduk di sebelah daffa di sofa kamar alfan. Sedangkan aldi duduk di kursi meja belajarnya alfan.
Alfan hanya terdiam duduk di sisi tempat diturnya sambil memainkan ponselnya.
Mungkin alfan bingung ingin mengatakan apa, dan memulai dari mana. Baginya ini sangat sulit dan membingungkan.
" lah malah ngelamun " ucap daffa yang kesal dengan diamnya alfan.
" lo abis ngapain aja ama andira? Pasti ada apa apanya " ucap aldi
Mendengar itu, alfan langsung mematikan ponselnya. Dan menceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya. rio, daffa dan aldi terkejut mendengar itu, mungkin mereka tidak percaya namun itu fakta kejadiannya.Ketiga sahabat nya hanya saling melirik satu sama lain.
" lo nya bego, si dira itu suka ke lo curutt " ucap rio dengan wajah kesal.
Aldi, rio, dan daffa merasa kesal kepada tindakannya. Walaupun mereka kesal dengan tindakan alfan, namun mereka tidak bisa marah melainkan hanya bisa memakluminya. Wajar karena alfan tidak pernah tau tentang cinta, dan tidak pernah merasakannya.
" lo sendiri juga bingungkan? Waktu di rooftops lo bilang suka ke dira. lo kasih tebengan, lo nolongin dari copet, lo jadi pasangan ke acaranya vika, cewe mana sih yang ga salah paham? " ucap daffa dengan raut wajah sangat kesal.
" kalo lo suka jalanin, kalo lo cuma mau kasih harapan doang mending tinggalin " lanjutnya lagi yang langsung mendapat tatapan tajam dari rio dan aldi.
Alfan hanya terdiam mendegar ucapan daffa, mungkin ucapannya ada benarnya juga.
" lo pastiin perasaan lo al, jangan nge gantung kaya gini " ucap aldi yang langsung di anggukan oleh rio dan daffa.
" secepetnya lo harus pastiin perasaan lo sendiri, jangan lama lama keburu lumutan tuh si andira " ucap rio
" gue bakal coba pastiin " ucap alfan dengan senyum yang di paksakan
******
Hallo jan lupa di vote yaaaaaa ((:
