CHAPTER 16

182 19 6
                                    

" mas alfan kalo dilliat guanteng toh, saya bakkal turunin harga sate aci, biar mas alfan suka ama saya " ucap mbak iyem dengan bahagia menatap ke arah alfan, sedangkan alfan yang tadinya hanya fokus dengan ponsel nya setelah mendengar mbak iyem
Dia langsung memandang mbak iyem dan membulatkan matanya.

PANDANGAN PERTAMA MBAKE SUKIYEM HEHEHE.

" naekin aja harganya " ucap alfan serius. Ketiga temannya hanya tertawa dengan lepas membuat se isi kantin memandang ke arah mereka.

" udah al, lo juga suka kan ama mbak iyem. Biarkan harga sate aci turun "
Ucap rio.

" mau di turunin ampe gratis juga gue gakan suka ama mbak, emng
Siapa yg blng kalo saya bakal suka ama mbak " ucap alfan dengan serius.
" toh neng andirrra yang bilang sama saya, kalo mas alfan bakal suka ama saya, kalo saya turunin harga sate aci" ucap mbak iyem yang sok polos.

" gebetan alfan mbak iyem, ga nyangka gue kerkejutt sekali babang
Rio mu ini mass "  ucap rio.

Tanpa menunggu pesanan, alfan langsung meninggalkan area kantin.
Alfan pergi dengan terburu buru, seperti di kejar mimi peri.

Alfan menyusuri koridor yang keadaannya masi ramai. Alfan bertujuan ingin mendatangi
Sebuah kelas.

alfan masuk kedalam kelas 11 ipa 2 seketika semua mata menatap ke arahnya, alfan mencari cari Seseorang namun sayang orang yang dia cari tidak ada di kelas.

Alfan terus mencari dengan langkah yang cepat, taman sekolah, belakang sekolah, area parkir, lab ipa, semua sudah alfan kunjungin hanya satu tempat yang belum Alfan kunjungi.

rooftops

Dengan cepat alfan menaiki anak tangga menuju ke atas. dan mendapati 4 orang gadis memakai pakain putih abu sedang duduk
Di bangku yang tersedia di sana.

Brukkkk

Pintu rooftops terbuka, membuat ke empat orang yang berada di atas menjadi kaget bukan main.

" Alfan " ucap mereka berempat serempak

" lo bertiga turun kecuali andira " teriak alfan dengan wajah seperti hulk ingin ngamuk and ngacak ngacak sekolah.

Mereka bertiga menatap ke arah andira " turutin aja " ucap dira.

Mereka bertiga pun mengikuti perkataan dira walaupun mereka
Khawatir dan tidak tega meninggalkan dira dengan seorang macan liar.

Alfan mendekat ke arah dira. Jarak mereka sangat dekat, tatapan alfan
Sangat tajam sehingga membuat dira tertunduk, namum diramemberanikan diri untuk menatap alfan.

" maksud lo apa? Malu maluin gue di kantin? " ucap alfan dengan serius

" ga ngerti gue " balas dira dengan tatapan yang tajam. Sejenak dira berfikir dan mencerna perkataan alfan, sampai akhirnya dira tertawa dengan lepas

" kenapa lo ketewa? " tanya alfan yang masih heran.

" gara gara mbak iyem? Lucu banget si lo. Yang begituan aja di masukin ke
Hati, lagian itu cuma bercanda " ucap dira sambil tertawa

" serah lo, yang jelas gue ga suka! " ucap alfan dengan serius.

" terus lo sukanya ama siapa? " tanya dira masih dengan tawa yang sama.

Posisi mereka masih saling berhadapan, alfan hanya menatap dira yang masih tertawa. Sampai akhirnya.

" gue sukanya ama lo " ucap alfan dengan nada yang di tinggikan.

Dira langsung menghentikan tawanya. Dira menatap alfan dan membulatkan matanya seolah tak percaya dengan apa yang barusan alfan katakan. Mereka pun hanya saling diam dan tatap menatap.

" omaygatt omaygatt, mimpi gie mimpii. Jedag jedug jantung gue. Bundaa tolongin diraa, dira melelehhhh dira mau nge fly " ucap dira dalam hatinya.

" Hah? Gasalah denger gue? " ucap dira tak percaya.

" iyaa gue suka ama lo, suka bukan berarti gue mau jadi pacar lo " ucap alfan dan langsung meninggalkan dira.

******

Dira masuk kedalam kelasnya setelah dari rooftops.

" lo gapapa kan dir, sumpah demi holohh bukan aku musuh kamu"
Ucap tania yang membuat se isi kelas tertawa.

" paan si, emng gue kenapa? Udh deh gue haus gue mau ke kantin " ucap dira langsung bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan mereka.

Saat dira membeli minum. Satu tegukan belum terselesaikan namun bell jam pelajaran ke dua sudah berbunyi, dira langsung menutup botol minumnya dan bergegas menuju kelas.

Saat di perjalanan menuju kelas dira melihat alfan membawa tas hitamnya jalan dengan sok keren walau kenyataanya emang keren si. Alfan menuju parkiran. Dengan cepat dira menyusul.

ALFAN!!!! teriak dira

" lo mau kemana? Gue aduin ke kepsek lo mauuu " ucap dira.
Alfan menghiraukan perkataan dira.

" ehh ada bu diah teriak ah "

" BU DIIII " belem selesai dira memanggil mulutnya sudah di bekap oleh tangan alfan.

" oke gue ke kelas. Puas lo! " ucap alfan dan langsung menuju kelas.

Oh jadi alfan nurut karena suka ama si dira 

Brukkkkkkk

Alfan menendang pintu kelasnya, dan langsung menuju ke arah bangkunya.
Dengan wajah yang sangat kesal namun tetap gantengg.

" ga jadi bolos lo? " tanya aldi yang menatap ke bangku alfan yang berada
Di belakang bangkunya.

" andira mergokin gue " ucap alfan dengan muka yang di tekukan.

Ketiga teamannya hanya saling melirik dan tak lama mereka tertawa
Secara bersamaan. Tawa mereka sangat kencang untunglah tidak ada guru yang masuk kelas mereka karena berhalangan hadir.

" ehh lo itu tercyduk, ampunn gueh " ucap rio sambil menahan tawa.

" kalo di liat liat si dira cantik banget sumpah, pangling gue. Kesekolah aja
Walaupun ga make up kek yang laen tetep aja cantiknya muncul " puji dafa
Yang langsung di anggukan oleh rio dan aldi, berbeda dengan alfan yang
Membulatkan matanya.

" lo bener, si neng dira itu cantik ga di buat buat eheh" Ucap aldi.

" cewe ya pasti cantik " cibir alfan yang langsung mendapat tatapan horror dari teman temannya.

" serah lo deh keturunan singa " ucap rio.

"Cinta kadang datang nya dadakan kaya tahu bulat"

-- Rio --

ANDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang