Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi seluruh siswa siswi sma sakti, karena hari ini semua
Guru sedang rapat besar besaran, jadi semua murid terbebas dari pelajaran.06.30 dira sudah berada di kelasnya. Di sana sudah ada Vika dan lira, tania belum datang mungkin dia kesiangan
Seperti biasanya." kemaren alfan ke rumah gue, dia minta maaf gtu " ucap dira kepada vika dan lira.
" bagus lah klo gtu " ucap vika.
" aneh aja gtu ". Ucap dira bingung. Vika dan lira hanya saling melirik satu sama lain.
Saat mereka sedang mengobrol, tiba tiba seorang Tania berlari menuju tempat ketiga sahabatnya itu. Dengan napas yang terengah engah tania mengatakan.
" gais gais, parahh parah baget sumpah. Alfan ama anak
Sma pertiwi berantem di lapangan, gada yang berani misahin mereka" ucap tania dengan suara yang terengah engah.Tanpa berfikir panjang, mereka pun langsung menuju kelapangan sekolah. HEBAT, lapangan sudah seperti Sarang semut, sangat ramai.
" pada bego banget si gada yang mau misahin " ucap vika
" gue harus misahin, kalo kepsek tau bisa besar masalahnya, bisa bisa gajadi rapat dah ". Ucap dira dengan wajah khawatir.
Saat dira ingin menerobos Kerumunan itu, tangannya di tarik oleh lira. Lira menahan dira.
" dir, lo tau siapa yang lagi berantem sama alfan? " tanya lira sambil memegang tangan dira dan menatap tajam kearahnya.
" gue ga peduli " jawab dira sambil melepaskan genggaman lira.
" ziddan dir " teriak dira. Dira menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya ke arah ketiga sahabatnya. " gue bakal coba, kalian gausa khawatir "
Ucap dira sambil tersenyum. Kemudian langkahnya kembali
Di jalankan. Dira menerobos lautan semut itu dengan kewalahan. Bahkan sangat sulit untuk di terobos sedangkan alfan dan ziddan mereka berdua terus melanjutkan perkelahiannya, dengan wajah
Mereka yang sudah di penuhi darah.Permisi dira cantik numpang lewat
Akhirnya dira bisa menerobos kerumunan itu. Dira langsung menuju ke arah mereka berdua yang masih sibuk tonjok menonjok. Dira bertriak.
WOIIIIIIIIII BERENTI
senyap, hanya dalam satu teriakan semua menjadi senyap. Dira mendekat ke arah kedua laki laki itu. Kini dira berada di tengah tengah kedua laki laki itu.
" jangan rusak nama sekolah ama diri sendiri " ucap dira melirik kearah alfan dan ziddan. " percuma berantem, masalah kalian gakan kelar. Mending skrng kalian ke uks dari pada lo berdua di tanya tanya ama guru "
Ada samone yang di khawatirin kali ampe nyuru ke uks, bukan ditanya tanya ama guru -,
Alfan dan ziddan pun tak ada pilihan, mereka menuruti perkataan dira, karena yang dira katakan memang benar Jika guru mereka bertanya dan mengintrogasi akan Repot masalahnya. Apalagi ada murid SMA lain yang nyasar. Lapangan kembali seperti semula tidak di penuhi lautan semut lagi.
Alfan dan ziddan sudah berbaring, sekarang mereka sudah berada di uks. Tidak ada Penjaga uks yang ingin mebobati mereka, anehh. Semua takut dengan mereka. Mau tak mau
Dira yang mengobati mereka berdua dengan berat hati.Dira mendekat ke arah ziddan terlebih dahulu, namun langkahnya terhentikan ketika mendengar ringisan Alfan, dira mendekat ke arah alfan dan mengobati alfan terlebih dahulu.
" diem jangan banyak ngerengek kaya orok baru ngebrojol " Ucap dira sembari membersihkan luka yang ada di dekat bibir alfan.
Saat membersihkan luka alfan, mata lira tetap melirik Ke arah ziddan, entah ada apa dengan dira saat itu dira Langsung mendekat ke arah ziddan dan dengan cepat mengobati ziddan.
" tahan, gue bakal obatin " ucap dira dingin dan langsung mebersihkan luka dekat mata ziddan.Setelah dira mengobati alfan dan ziddan, dira langsung melangkahkan kaki untuk meninggalkan mereka berdua. Namun langkahnya terhentikan, saat mendegar seseorang
Memanggilnya." dir, makasi " ucap ziddan. Dira hanya menoleh tak menjawab apapun dan langsung meninggalkan uks.
" gatau terima kasih dasar anak gorilaaa " gumam dira dalam hatinya
"Untuk apa kamu datang lagi? Luka yang kamu buat belum hilang, kumohon jangan buat luka baru lagi"
-- Andira --