" dir lo gapapakan? " tanya lira khawatir dengan dira yang sedari tadi hanya melamun. Kesambet-,
" balik sekolah kalian kerumah gue ya, ada yang mau gua omongin ama ceritain ke kalian " ucap dira.
Ketiga sahabatnya serempak mengiyakan ajakan dira.
Bell pulang sekolah sudah berbunyi. Ketiga temannya Itu tidak pulang kerumahnya melainkan langsung masuk kedalam mobil dira.
" lahh lahh, dimobil gue semua? Kalian gabalik dlu? " tanya dira heran.
" jangan banyak omong udh cepet culik kita bertiga ke rumah lo" Ucap tania.
" kempes ban mobil gue -_ "
Tak perlu waktu lama, mobil dira sudah sampai di depan gerbang nya, dengan cepat satpam rumah dira membukakan gerbang.
mereka berempat sudah berada di kamar dira. Mereka langsung duduk di atas kasur dan membuat posisi melingkar.
" yauda langsung aja, kalian dengerin cerita seorang dira yang sangat imut ini" ucap dira.
" lo semua taukan tentang ziddan? Kalin pasti tau kan alesan gue sampe sekarang selalu nolak cowo? "
" kali ini gue bakal berusaha lupain masa lalu gue, gue bakal coba buka hati gue. Ziddan ngingetin gue betapa
Bodohnya gue waktu dlu ". Ucap dira dengan wajah tertunduk namun tidak mengeluarkan air mata.
Ketiga sahabatnya hanya bisa diam mendengar perkaraan dira. Di satu sisi mereka senang dira akan melupakan ziddan di Sisi lain mereka ragu dengan keputusan dira yang akan membuka hati untuk orang lain, mereka takut dira hanya menjadikannya pelarian.
" apapun keputusan lo, kita semua dukung dir " ucap tania. Dan
Mereka pun lasung berpelukan seperti teletublessssss
******
Ketiga sahabat dira sudah pulang. Saat dira merogoh sakunya untuk mengabil handphone, handphone dira tidak ada di sakunya. Dira membuka tas dan mencarinya namun tidak ada, sampai dira ingat, dia meninggalkan handpone nya di kolong meja.
" aaaaannzayy "
Dira langsung masuk ke dalam mobilnya dan masi mengenakan
Pakaian putih abunya. Tak perlu waktu lama dira sudah sampai
Di parkiran sekolahnya, dan langsung memarkirkan mobilnya.
Dira langsung menuju kelasnya dengan langkah yang sangat cepat.
Keadaan sekolah sangat sepi mungkin karena sudah jam setengah enam. Dengan cepat dira merogoh kolong mejanya, untung handphone dira masi ada.
" lega gue " ucap dira pada dirinya sendiri " dira langsung meningglakan
Kelasnya, ketika dira hendak menuruni anak tangga tiba tiba
BRUGGGGGGG
Dira terkejut mendegar suara itu, suara yang begitu jelas. Dira melirik sekelilinya tidak ada apapa, suara itu berasal Dari roofrop, mungkin karena kelas dira yang ada di lantai 2 makanya suara itu terdengar begitu jelas.
Awalnya dira ragu untuk ke rooftop namun dira tetap Mlmelangkahkan kakinya menuju ke rooftop.
Setelah dira berada di rooftop dira dikejutkan oleh keberadaan Alfan dan ziddan yang berkelahi di rooftop, saat itu Dira melihat alfan sedang memukuli ziddan dengan tinjunya.
ALFAN!! ZIDDAN!!
Dira berteriak dan langsung mendekat ke arah mereka.
Namun mereka tak menghiraukan perkataan dira, alfan terus memukuli ziddan. " stop alfan " teriak dira sambil menahan tangan alfan yang ingin menonjok ziddan.
Akhirnya mereka berdua pun menghentikan perkelahiannya. Alfan berdiri dan begitupun dengan ziddan.
" kenapa lo berdua berantem? " teriak dira ke arah mereka berdua. Keadaan hening sejenak sampai beberapa menit
Alfan membuka suaranya
" karna lo " ucap alfan melirik ke arah dira dan tersenyum sinis.
" karena gue? " tanya dira dan menatap ke arah alfan.
Ziddan mendekat ke arah dira dan ingin memegang kengan dira,
Namun dengan cepat dira menepisnya.
" gue cemburu dir" teriak ziddan
"Apa lo gabisa Maafin gue? Kasih gue kesempatan dir. Apa kesalahan gue
Itu fatal sampe lo gabisa maafin gue? " ucap ziddan dengan lembut dan menatap ke arah dira, tatapan mereka pun tak sengaja bertemu.
" hahaha drama king lo bang " ucap dira dengan nada sinis.
" lo cemburu? Hak apa lo? " tanya dira
" iya gue cemburu " teriak ziddan
" gue peduli sama lo dir "
" kasih gue kesempatan "
" dihh gue aja ga peduli ama lo " ucap dira dengan santai.
"Membuat sebuah kesalahan dan meninggalkan luka. Lalu datang dan berkata beri aku "kesempatan"
-- Andira --
