CHAPTER 6

210 27 14
                                    

Dira meninggalkan aldi yang masih mematung karena kata katanya itu.
Setelah meninggalkan restaurant, dira berjalan sambil memikirkan
Kata kata aldi, dia tau bahwa aldi memang benar cinta.

Dira terus tenggelam dalam lamunannya sampai sampai dira tak sadar bahwa air hujan sudah membasahinya.

Sebuah mobil hitam berada di belakang dira. Karena saat itu dira berada di tengah jalan yang sangat sepi, jadi dira bisa jalan semanunya sekalipun di tengah jalan.

Setidaknya jangan di tengah jalan nyari mati dah ni bocahh

Mobil hitam itu terus mengklakson, karena terganggu dengan dira yang berjalan ditengah jalan.

Akhirnya dira tersadar dari lamunannya dan langsung membalikan badannya.

Dira menghampiri mobil hitam itu, dan mengetuk ngetuk kaca bagian depan. Setelah mengetuk tiga kali kaca mobil itu pun terbuka.

" gue bisa minta tolong ga? Disini gada kendaraan yang lewat, cuma mobil lo"

"Gue bisa nebeng ga? ". Ucap dira, suaranya tidak jelas karena hujan yang begitu Sangat jelas, laki laki itu hanya mengangguk.

Dira pun masuk ke dalam mobil itu, dira duduk di samping si pengandara
Mobil itu.

" jalan anggrek no 12, itu alamat gue, anter gue ke alamat itu". Ucap dira

" btw makasi  udh mau kasi tumpangan ke gue ".

" hm" ucap alfan. Ya lagi lagi alfan yang menolong dira mungkin ini hanya kebetulan.

Setelah sampai di depan gerbang rumah dira, dira langsung berlari membuka gerbang, dan masuk ke dalam rumahnya. Begitu juga dengan alfan, alfan langsung pergi dengan
Kecepatan kilatt.

******
Pagi harinya, tepat pukul 06.39 dira sudah berada di parkiran sekolahnya.
Akhir akhir ini dira membawa mobil sendiri ke sekolahnya tanpa sopir.

Dira melewati koridor sekolahnya untuk sampai ke kelasnya, dira
Terus memikirkan kata kata aldi.

Apa dira terlalu jahat kepada aldi?
Apa dira terlalu egois yang hanya memikirkan luka hatinya? Kenapa
Sampai detik ini dira tidak bisa membuka hatinya untuk siapa pun, kenapa? Apa karena masa lalunya yang begitu indah sampai sulit untuk di lupakan?.

Begitu banyak pertanyaan yang dira sendiri tidak tahu apa jawabannya. Terkadang masa lalu bisa sejahat ini. Tak lama Bell berbunyi, dira sudah duduk di bangku kekuasannya itu.

Di tengah tengah pelajaran, dira meminta izin kepada guru
Untuk ke toilet. " bu saya izin ke toilet " ucap dira, setelah
Mendapatkan izin dira langsung bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke toilet.

Saat dira menyusuri koridor dira melihat seorang laki laki membawa tas menuju halaman belakang sekolah, dengan cepat dira mengikuti laki laki tersebut.

Langkah laki laki Itu sangat kencang. Laki laki tersebut naik ke atas tembok
Untuk bolos. Dengan cepat dira menarik baju laki laki itu.
" woii gila lo ya, lagi jam pelajaran lo malah bolos " ucap dira
Sambil menarik baju laki laki tersebut.

" lepasin!  " ucap alfan dengan begitu datar.

" bego kali ya lo. Turun atau gue aduin ke kepsek biar lo
Ga naek kelas ". Ucap dira dengan nada sedikit di tinggikan. Alfan
Langsung turun dan menatap tajam ke arah dira. Tatapan mereka pun sontak bertemu. Baik dira maupun alfan mereka sudah menuju kelas nya masing masing.

******

Nebeng nebeng

Jan lupa Follow IG gua heheh
@virdarhm____

ANDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang