CHAPTER 8

194 23 12
                                    

Sudah 2 hari dira tidak sekolah karena kepalanya masih pusing akibat terkena bola basket.

Teman teman dira menghampiri kelas 11 ipa 1 untuk bertemu dengan
Seseorang yang mereka cari.

BRUKKKKKKK

vika menggebrak meja seseorang, saat itu keadaan kelas sedang sepi dikarenakan ini jam istirahat hanya ada empat orang laki laki dan mereka Bertiga.

" woiiii gara gara lo temen gue udah 2 hari ga masuk
Sekolah ". Ucap vika dengan emosi dan menunjuk ke arah salah satu laki laki tersebut.

" ga punya hati lo, gue tau sifat lo dingin. Tapi seenggaknya minta maaf ke andira, lo gada ngerasa bersalahnya banget si. Ga gentle lo jadi cowo, ragu gue kalo lo laki". Ucap lira dengan nada tinggi.

Laki Laki itu hanya duduk di bangkunya tanpa mengatakan sepatah katapun yang membuat tania emosi tujuh turunan.

" Ehhh njrrrr. Punya telinga ga si lo. Gue gamau tau lo harus tanggung jawab karna kesalahan lo ini temen gue jadi sakit. Ego lo tinggi banget sampe gabisa bilang maaf". Ucap tania yang emosinya sudah tidak terkendali lagi.

Setelah merasa puas dengan apa yang mereka ucapkan, mereka bertiga
Langsung pergi meninggalkan alfan yang masi duduk santai di bangkunya.

bell pulang sekolah sudah berbunyi. Alfan langsung bangkit dari tempat duduknya, Langsung menuju arah parkiran. Tanpa fikir panjang alfan dan mobilnya itu meninggalkan
Parkiran.

Ketiga temannya hanya memandang kepergian Alfan, mereka bingung ada apa alfan terburu buru seperti sedang di kejar hantu.

Setelah 15 menit di perjalanan, mobil alfan berhenti di sebuah rumah berwarna abu abu. Tanpa pikir panjang Alfan langsung turun dari mobilnya dan menghampiri
Satpam penjaga rumah tersebut agar di izinkan masuk.

" pak saya temennya andira, andiranya ada? " tanyanya basa basi.

" oh ada ada, silakan masuk ". Ucap satpam itu dan langsung mebukakan gerbang.

Alfan memarkirkan mobilnya di halaman rumah dira yang bisa dibilang sangat luas sama lah dengan halaman rumah alfan yang luasnya
Naujubilah.

TING TONGGGGGGG

alfan memijit bel rumah dira, tak lama menunggu ada seorang
Wanita yang membukakan pintu rumah itu. Perempuan yang
Kira kita berumur 45 tahunan lah. Perempuan paruh baya itu
Mempersilakan alfan masuk kedalam.

Alfan duduk di ruang tamu, dan di suguhkan air putih oleh
Perempuan tersebut. " ade cari neng andira? ". Tanya
Perempuan tersebut dengan mada yang lembut.
" iya bu saya cari andira, andira nya ada? Jawab alfan.
" bibi panggilkan neng andira dulu ya ".

Wanita itu ternyata pembantu di rumah andira. Dengan
Cepat perempuan itu menaiki anak tangga untuk
Menuju ke kamar andira.
TOK TOK TOKKKKKKKK
" neng ada temen noh di bawah " ucap bi elis
Dira membuka pintunya dengan wajah yang sangat kantuk.
Tanpa bertanya siapa yang datang dira langsung turun
Ke bawah dan menghampiri tamunya itu.

Setelah di ruang tamu dira langusng duduk dan mengucek
Ngucek matanya tanpa melihat siapa yang sedang duduk
Di ruang tamunya itu.

" lo masi sakit gara gara gue? "
Dira menatap asal suara itu. Dira lamgsung bangkit dari duduknya dengan wajah seperti habis Menonton film horror. Dira menatap dengan lekat kali laki depannya itu.

" lo? Ngapain siang siang kerumah gue? " tanya dira dengan mata yang membulat dan terbilang horror. Alfan tidak menjawab pertanyaan dira, malah mengalihkan pembicaraan nya ke arah lain
" gue minta maaf ". Ucap alfan menatap wajah dira yang kebingungan

" gue udah minta maaf jadi gue balik dlu ". Alfan langsung meninggalkan rumah dira.

Minta maaf dan langsung balik, salut gue............

ANDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang