Bukankah manusia hanya bisa merencanakan sesuatu, tapi Tuhanlah yang menentukan segalanya.
Mungkin saat ini yang tengah chanyeol alami adalah salah satu dari rencana Tuhan untuknya agar ia menjadi manusia yang jauh lebih tangguh menghadapi segala masalah yang timbul nantinya.
Ya...contohnya sekarang ini ia tengah di uji, segala persiapan pernikahannya dengan sehun sudah hampir 90% namun keadaan sehun sekarang jauh dari kata baik.
Sehun kini tengah memperjuangkan antara hidup dan matinya melawan keganasan kanker darah yang ia derita.
Chanyeol tak henti-hentinya menemani sehun di saat-saat tersulitnya bahkan ia tak pernah mengeluh menemani sehun yang bahkan tidak membuka matanya sama sekali.
Seperti saat ini chanyeol tengah duduk di pinggir ranjang sehun, ia menggenggam tangah putih nan kurus tersebut. Membelai wajah kekasihnya yang kini semakin hari semakin terlihat tirus akibat penyakitnya.
"sehunnie... Chagi... Kapan kau akan bangun hunnie, hyung sangat merindukanmu" ucap chanyeol sendu.
Hari demi hari ia lalui tanpa kehadiran sehun yang menemaninya, memberikan semangat untuknya, memberikan senyuman terbaiknya. Namun chanyeol bersyukur setidaknya ia masih bisa melihat sehun bernafas, masih bisa menggenggam tangan sang pujaan hati.
Sudah tiga bulan sehun dinyatakan koma, selama itu pula chanyeol tak hentinya mengunjungi sehun bahkan kini chanyeol pun ikut menjadi kurus karena ia tak pernah mau makan jika belum bertemu sehun.
Chanyeol terus berusaha sekuat tenaganya menemani sehun, ia percaya bahwa keajaiban itu nyata. Ia berharap bahwa keajaiban bisa terjadi pada kehidupannya dengan sehun yang bangun dan sehat kembali.
Mungkin kini harapan chanyeol terkabul terbukti kini sehun mulai merespon apapun yang ia katakan walau dengan gerakan-gerakan kecil tangannya dan walaupun sehun masih menutup matanya.
Perlahan namun pasti kini sehun mulai membuka matanya walau sehun masih harus bernafas menggunakan bantuan alat namun hal itu tak mengurangi kebahagiaan dan harapan chanyeol akan sehun yang kembali sehat dan melanjutkan rencana pernikahan mereka.
"hunnie... Sayang" ucap chanyeol mengusap pipi sehun lembut.
"hyung" ucap sehun lemah.
"hyung merindukanmu hunnie... Sangat merindukanmu"
Sehun mengusap pipi chanyeol sambil tersenyum lembut seakan ia mengerti betapa menderitanya chanyeol selama ini.
"hyung"
"ne"
"kenapa kau jadi semakin kurus hyung, apa kau tak makan dengan baik?"
"bukankah sudah sering aku katakan untuk tetap menjaga kesehatanmu hyung" ucap sehun yang mulai kembali ke kebiasaannya mengomel padahal belum sampai tiga hari kondisinya dinyatakan membaik.
"bukan begitu chagi... Hanya saja jika tak ada kau disisiku aku sering lupa dengan jadwal makanku jika sudah bekerja."
"jangan ulangi lagi hyung aku tak mau melihatmu sakit, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri karena aku tak bisa selalu berada disisimu dengan kondisiku yang bisa kapan saja pergi jauh darimu hyung" ucap sehun sendu.
"stt jangan sedih hm, maafkan hyung ne hyung tak akan melakukannya lagi dan jangan berbicara seperti itu kau harus selalu berada disisiku hunnie."
Lama mereka terdiam dengan pemikiran masing-masing, hingga suara sehun memecahkan keheningan diantara mereka.
"hyung~"
"wae chagi"
"apa bunga sakura sudah bermekaran sekarang hyung?" tanya sehun pasalnya kini musim semi tengah melanda korea.