Di hari minggu yang cerah di jam tujuh pagi nyonya park tengah sibuk mempersiapkan makanan bagi anak dan juga suaminya yang masih tertidur.
Sehun hanya memasak nasi goreng untuk sarapan mereka hari ini karena semua bahan-bahan persediaan makanan sudah habis, ternyata kemarin ia lupa untuk berbelanja bulanan sehingga hari ini mereka makan seadanya. Sehun tengah menikmati kesibukannya memasak hingga sebuah lengan kekar memeluknya dari belakang secara tiba-tiba.
"astaga hyung kau mengagetkanku" pekik sehun lantaran terkejut dengan kehadiran chanyeol yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya dan memeluk pinggangnya erat.
"hehe" chanyeol hanya memberikan cengiran tak berdosanya.
"kau memasak apa hunnie?"
"hanya nasi goreng hyung"
"hyung mau coba?"
"hm boleh"
Sehun menyuapi chanyeol nasi goreng yang ia buat tadi.
"hmmm enak" puji chanyeol setelah memakan masakan sehun.
"benarkah?"
"tentu saja, masakanmu memang selalu enak"
Blush~
Pipi sehun merona mendengar pujian dari chanyeol. Ketika chanyeol akan mencium pipi sehun sebuah suara yang memekakkan telinga menghentikannya yang sebentar lagi akan mencium pipi sehun dengan jarak satu senti meter.
"huwee"
"huwee"
"huwee"
"sepertinya tiwai bangun hyung" ketika sehun hendak melepaskan apron yang ia kenakan chanyeol terlebih dahulu menghentikannya.
"biar aku saja yang kesana kau lanjutkan lagi masakanmu" setelah mengatakan hal tersebut chanyeol segera pergi ke kamar anak semata wayangnya.
"huwee"
"huwee"
Taeyong terus saja menangis histeris.
Ceklek
Chanyeol memasuki kamarnya dan mendekati box bayi yang berada tepat di samping kasur king sizenya, chanyeol menggendong taeyong yang masih menangis, menimangnya agar anaknya bisa berhenti menangis.
"stt tenang sayang"
"hiks hiks"
"hiks uyu hiks"