4

16.4K 800 12
                                    

Kini Liora, Davin dan Shawn sudah berada dirumah sedang menikmati cemipan diruang keluarga.

"Aku pulang.." seru Black lemas.

"Eh bang black Black.." Liora tersenyum jahil saat melihat Black keringetan.

"Capek heuh..." ujar Black lalu sengaja menjatuhkan diri di pelukan Lio.

"Uluh uluh sayang.. Abang aku cape ya?" tanya Lio jahil.

"Iya.. Bikinin jus gih.." perintah Black

"Kaga mau.. Abang minggir ih berat tau.!!" kesal Lio.

"Iya, iya.."

***
Malam harinya...

Semua anggota keluarga Weigel tengah menikmati makan malam mereja.

"Sayang, bagaimana hari pertamamu sekolah?" tanya Randra.

"Nyebelin pa.."

"Kenapa sayang? Apa kakak kakak kamu bikin ulah?" tanya Randra lagi.

Sontak raut wajah Black, Davin dan shawn berubah pucat. Lio yang melihat perubahan raut wajah ketiganyapun menampilkan smirk diwajah cantiknya.

"Tadi pagi mereka ninggalin aku pa.. tanya aja mama, iya kan ma?" ujar Lio mengadu.

Sedangkan Rania hanya geleng - geleng kepala, melihat kelakuan anak anaknya.

"Kalian tu ya, mulai besok kalian harus bareng adik kalian terus.."

"Iya pa.." ujar ketiganya

"Nggak bisa gitu dong..!" ujar Jack dan Liam tiba tiba.

"Eh? Bang Twin kenapa?" tanya Lio heran.

"Untuk besok, kita yang anter Lio.." ujar Liam.

"Yeilah bang, kita aja, kan kita satu sekolah.." balas Black.

"Kalian Lupa? Kita juga satu lingkungan, cuma beda gedung.." ujar Jack.

"Kita.." kekeuh Black, Davin dan Shawn.

"Kita.." kekeuh Jack dan Liam.

"Udah, jangan ribut. Biar kakak aja yang anter Lio.." ujar Roland menengahi.

"Nggak.." seru kelimanya.

"Cukup..!" gertak Randra.

Semua terdiam,..

"Biar adil, papa aja yang anter Lio.." ujar Randra.

"Nggak bisa, papa jangan gitu dong.." ujar Black.

"Apa maksudnya nggak bisa, Lio kan anak papa, kalo papa nggak bikin, kalian nggak bakal punya adek cantik.."

Lio yang mengarnyapun hanya bisa mendengus kesal. Karena kelakuan Enam kakaknya yang Over Protective dan Ayahnya yang Possesive.

"Sudah cukup.. Biar adil, mama yang antar Lio.. Kalau kalian nggak setuju, mama potong  uang jajan kalian, dan untuk papa? kalau papa nggak mau, papa tidur di luar.." ujar Rania dingin.

Liora tersenyum lega mendengar perkataan Rania.

"Iya, papa setuju kok. Kalo papa tidur diluar, nanti papa nggak bisa bikinin adik lagi buat mereka.." ujar Randra tersenyum jahir kearah Rania

Kini ketuju anak mereka cengo mendengar ucapan papa mereka.

"Apaan si kamu? Disini ada anak anak.." kesal Rania.

"Biarin aja.." ujar Randra seraya mencium pipi Rania.

"Papa ih.." kesal Rania.

"Seperti ya, kehadiran kita disini mengganggu." ujar Liora jahil, seraya pergi meninggalkan ruang makan dan di ikuti oleh keenam kakaknya.

L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang