31

6K 446 93
                                    

"Ahmmm, Rayyan, bukannya ini terlalu cepet? Kita baru beberapa kali ketemu, masih dapet diitung. Dan kamu belum tau siapa aku, begitu juga aku, dan kamu belum ngasih alesan yang tepat kenapa kamu bisa suka sama aku." jawab Liora hati hati.

"Kamu- bukan, aku bukan nolak kamu, kita lebih baik seperti ini aja dulu. " potong Liora.

Rayyan terdiam sejenak.

"Jika kamu menginginkan lebih, kamu harus membuatku merasakan apa yang namanya nyaman." tambah Liora. Seraya tersenyum.

Rayyan menatap Liora inten. Lalu Rayyan tersenyum miring.

"Dan ya, kamu harus berusaha, buat dapetin restu dari keenam kakakku. Gimana?" ujar Liora.

"Hah?" kejut Rayyan.

"Semoga sukses.." tambah Liora seraya menepuk pelan bahu Rayyan. Lalu pergi meninggalkan Rayyan.

"Sial, kenapa lo harus jadi adik mereka sih, bisa di bakar idup idup tar gue, tapi nggak papa, ini demi lo, Ra.." gumam Rayyan setelah Liora pergi.

***
Sains Class

"Dari mana aja si..??" tanya Shawn sedikit kesal.

"Dari taman bentar.." jawab Liora cuek.

"Ngapain, sama siapa?" tanya Shawn lagi.

"Sama Rayyan-"

"Rayyan?? Ngpain kamu sama dia ditaman?" Shawn memotong perkataan Liora.

Liora mendengus kesal.

"Nggak ngapa ngapain Shawn.. Udah deh.." kesal Liora.

Shawn hanya terdiam. Ya, Shawn tidak brani bertanya lagi jika Liora sudah mulai kesal.

***
Pulang sekolah.

Liora , Shawn dan Lexa berjalan menuju parkiran.

Tanpa sengaja Liora melihat si sosok hitam memegang handphone. Liora terus menatap orang tersebut. Tiba tiba...

Dddrrrtt....

Lio mendapatkan pesan.

"Kamu harus jadi milikku"

Pucat pasi mulai menghiasi wajah Liora. Liora segera mematikan ponselnya lalu mengantonginya.

"Ada apa?" tanya Shawn.

"Nggak kok.." jawab Liora sedikit gugup.

"Beneran nggak papa?" Shawn menyakinkan.

"Iya nggak papa shawn, sana gih anterin Lexa balik.." ujar Liora

"Ra lo beneran nggak papa?" kini Lexa yang bertanya.

"Iya xa, aku nggak papa.. Kalian duluan gih.." balas Liora seraya tersenyum.

"Yaudah, kita duluan ya, kalo ada apa apa bilang.." titah Shawn.

"Iyahh Shawn."
Setelah Shawn dan Lexa pergi, Liora berjalan kearah mobil nya dengan buru buru.

Saat hendak memasuki mobil, tangan Liora ada yang mencekram.

'Tuhan.. Aku mohon.. Selamatkan aku..' batin Liora.

"Ra..." panggil seseorang.

'Suara itu?' dengan cepat Liora menoleh kebelakang.

Hug.

Liora langsung berhambur kepelukan Rayyan

"Ra, kamu kenapa?" tanya Rayyan bingung.

"Aku takut Ray.."

Thank you for reading..



Namaste

L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang