26

5.6K 415 11
                                    


Kediaman kel weigel

"Liora.." panggil Black.

"Apa bang?" saut Liora cuek, seraya membaca majalah barunya yang ia beli tadi siang.

"Kamu kenal kakak tadi dimana? Dan sejak kapan?" tanya Black.

"Kak Liana maksudnya?" ulang Liora.

Black mengangguk.

"Belum lama si bang, di mall tadi juga, waktu nemenin kak Dav beli sepatu. Kenapa bang?" jelas Liora dan dilanjutkan dengan pertanyaan.

"Hm? Nggak, dia baik, seperti kakak kita.." gumam Black seraya tersenyum tipis.

"Maksud abang?" tanya Liora bingung.

"Nggak, cepet gi tidur..." titah Black seraya melempari Liora dengan batal, lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

"Nggak usah ngelempar juga kali..., ck, dasar.." umpat Liora.

Liora lalu berdiri dan berjalan kearah dapur. Saat melewati kamar kedua orang tuanya, Lio kembali mendengar mamanya menangis.

"Sampai kapan mama harus menunggu sayang?"

Isak Rania dari dalam kamar.

"Mama?" gumam Liora, Liora merasa sesak ketika mendengar mamanya menangis.

Liora terus berdiri di depan pintu kamar orang tuanya.

"Mama kangen sayang..."

Liora senakin bingung mendengar suara Rania.

Karena penasaran, Liora memutuskan untuk mengetuk kamar mamanya.

"Mama....tok..tok.." ujar Liora seraya mengetuk pintu.

"Iya sebentar..." saut Rania dari dalam kamarnya yqng brusaha menetralkan suaranya.

Kriieet..

Pintu terbuka.

"Iya sayang..." ujar Rania lembut, seraya berusaha menampilkan senyumannya.

"Mama tadi kenapa nangis..?" tanya Lio sedih.

"Nggak kok, mama nggak nangis sayang.." ujar Rania berusaha menututupi kesedihanya.

Liora terus menatap mamanya.'lio tau ma, kalo mama boong..' batin Liora.

"Kamu belum tidur? Tidur gih.." ujar Rania.

Liora terus menatap Rania intens.

"Liora.." panggil Rania.

"Eh iya ma?" Liora terkejut.

"Tidur gih.."  perintah Rania.

"Lio mau ditemenin sama mama..." pinta Liora

"Yadah yuk.."

To be continue..


















L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang