17

10.4K 561 11
                                    


Rayyan Scene

"Ngomong apa tadi?" tanya Liora, saat mendengar gumaman Rayyan yang kurang jelas.

'Ck, sial.. Disaat cewe cewe lain ngejar ngejar gue, tapi kenapa gue yang deketin dia duluan sih..' umpat Rayyan kepada dirinya sendiri dalam hat.

"Rayyan?" panggil Liora membuyarkan lamunan Rayyan.

"Hm? Nggak." singkat Rayyan.

Liora hanya memanggut manggut.

"Liora...!!" panggil Shawn dari kejauhan yg berjalan ke arah Liora sambil membawa sesuatu.

Sontak Liora dan Rayyan menoleh kearah Shawn.

"Ra, ni aku bawain ekrim lima rasa buat kamu.." ujar Shawn setelah sampai di hadapan Liora seraya menyodorkan kotak eskrim.

"Ih Shawn.... Makasih sayang..." ujar Liora setelah menerima eskrim lalu Liora memeluk Shawn, Shawn membalas pelukan Liora.

Mereka lupa akan adanya Rayyan disitu.

"He.em" Rayyan berdehem.

"Eh ada lo...? Lo ngapain deket deket Liora gue ha?" ujar Shawn kepada Rayyan sinis.

"Ihs, apaan sih Shawn..." kesal Liora seraya menyikut perut Shawn.

Shawn tak mengubris Liora, Shawn terus menatap Rayyan tajam.

"Nggak,." singkat Rayyan.

"Ayo pulang.." ujar Shawn ketus, seraya menarik tangan Liora.

"Eh, Rayyan maaf, kita duluan ya.." ujar Liora setengah berteriak. Karena Shawn sudah menarik tangan Liora.

Rayyan hanya menatap Liora pilu.

Patah hati? Mungkin...

'Kenapa disaat gue mulai tertarik sama cewe, cewe itu udah ada yang punya?.. Sial...' batin Rayyan.

Liora Scene.

"Kamu apa apaan sih Shawn... Mulai deh Over protective nya.." kesal Liora.

Shawn tak menjawab, Shawn hanya memasang muka dinginnya.

"Ck, dasar Es batu..." umpat Liora lirih.

"Bilang apa tadi?" tanya Shawn.

"Eh? Nggak Shawn, ini Es krim nya makasih ya..." alibi Liora.

Sedetik kemudian Shawn tersenyum manis dan langsung merangkul Liora.

Mansion Kel. Weigel

"Kita pulang..." ujar Shawn dan Liora bersamaan.

Keduanya berpencar memasuki kamar masing masing.

Dinner.

"Liora.." panggil Liam.

"Iya bang?"

"Besok kamu liburkan, temenin abang keacara kampus kuy.." ujar Liam lagi.

"Haha nasib orang Jomblo gitu ya.." ledek Jack.

Liam hanya diam, memasang muka datarnya.

"Eh? Nggak mau ah bang.. Fans abang kan banyak, kenapa nggak mereka ja sih...?" tanya Lio.

"Yakan beda Li, abang maunya sama kamu.." ujar Liam sambil terus menatap makananya.

"Liora, bantu abang kamu ya.. Kasian tuh, udah jomblo akut itu..." ledek Rania.

"Mama apaan sih..? Liam nggak Jomblo ma, Liam cuma lagi pengen ditemenin Li aja." Liam membela dirinya sendiri.

Semua nya tertawa kecil, tanpa kecuali Randra dan para maid di nelakang mereka.

Liam mendadak menoleh kesekelingnya.

"Bibi, paman ikut ngeledek nih.." kesal Liam.

"Haha abangnya Li, iya deh Li mau nemenin abang..." ujar Liora seraya tersenyum manis keara Liam.

Keesoka harinya
10.30.

"Li, buruan..." teriak Liam.

"Iya bang bentar..." saut Liora.

Liora menuruni tangga dan menghampiri Liam.

"Yok..." Liam menarik tangan Liora, keduanya memasuki mobil Liam.

Weigel Univercity

"Ayo Li.." liam membukan pintu untuk Liora.

Semua mata tertuju kearah Liam.

"Eh Liam bawa cewenya..."


"Kaya apa cewe nya Liam?"


Mendengar omongan temennya, Liam tersenyum miring.

"Bang, Li malu ih di liatin gitu.." ujar Liora yang masih di dalam mobil.

"Udah nggak papa ayok.."

Liora memberanikan diri untuk keluar dari mobil.

Semua orang tertegun melihat kecantikan Liora.

"Cakep gila..."

"Kalah gue..."

"Cantik banget si cewenya Liam.."

Liora tersenyum manis kearah temen temen Liam.

Liam mengandeng tangan Liora, penuh kebanggaan, karena tidak salah memilih Liora untuk menemaninya.

Sepanjang Koridor, Liora menyapa teman teman Liam.

"Udah cantik, ramah lagi.."

"Iya, beda banget sama Liam.."

"Cocok si, saling melengkapi.."

Liora mendengus kesal mendengar ocehan disekitarnya.

"Ih abang, mereka kok ngiranya aku pacar abang sih..." bisik Liora.

Liam hanya tersenyum, "kemarin abang bilangnya mau dateng sama pacar.." ujar Liam seraya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah.

"Yaelah bang, tar kalo Li dibully gimah?"

Liam takenjawab.

"Hei.."/seseorang menyapa Liora.

"Eh? Hai..." balas Lio.

"Kenalin, gue Raken.." ujar orang itu.

Sontak Liam menarik Liora kebelakang tubuhnya.

"Nggak ada kenal kenalan.." ujar Liam ketus.

"Pelit amet lo Will.." ujar Raken.

Liora menepuk jidatnya sendiri.

'Hadeuh... Kumat lagi protective nya..'

Thank you for reading...

L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang