23

5.8K 438 37
                                    

Setelah acara makan malem selesai, Liora kembali kekamarnya.

Liora berjalan menuju balkon kamarnya. Liora menghirup udara dalem dalem..

Liora menikmati pemandangan di malam hari..

DEG..

Liora melihat sosok misterius itu lagi.

Liora segera masuk kedalam kamarnya, lalu Lio mengunci semua pintu dan jendela..

"Orang itu?" gumam Liora.

"Dia siapa sih??" gumamnya lagi.

Tok...tok...

Suara ketukan pintu, dan itu membuat Liora takut dan terkejut.


Tok... Tokkk..

Liora terdiam..

Tokk...tok...

"Who is it....?" teriak Liora sedikit gemetar.

"Sweetheart, it's me..." teriak Shawn.

Dengan cepat Liora membuka pintu.

Hug..

Liora langsung memeluk Shawn..

"Hm? Ada apa?" tanya Shawn yang bingung melihat tingkah Lio yang mendadak begini.

"Nothing..." balas Liora yang masih memeluk Shawn. Shawn membalas  pelukan Liora.

"Shawn..." panggil Liora.

"Apa?"

"Temenin.." ujar Liora Lirih..

Shawn menaikan sebelah alisnya.
Shawn merasa ada yang aneh dengan Liora, Shawn tidak akan bertanya, jika Shawn bertanya pasti Liora menjawab seolah olah tidak ada apa apa.

"Yaudah aku temenin, tidur gih..." titah Shawn..

"Tapi nanti kalo aku udah tidur, jangan di tinggal, tetep disini sampe pagi..." pinta Liora.

"Iya..." shawn menyakinkan. Shawn mendapatkan senyuman dari Liora.

***

Keesokan harinya..

WIS
X Sains 1

"Ra, lo sakit?" tanya Lexa.

"Nggak xa.." balas Liora.

"Kok lo pucet gitu?? Lo kek kurang tidur deh.." ujar Lexa.

"Hm? Masa sih? Nggak kok..." balas Liora seraya mengusap kasar wajahnya.

"Hei..." sapa seseorang, sontak Lio dan Lexa menaikan pandanganya.

"Rayyan..?" ujar Liora.

"Gue kekantin bentar yak..." pamit Lexa.

"Eh xa..-" perkataan Liora terhenti saat Lexa sudah memenghilang.

"Sorry, aku nggak bawa bekel.. Pasti kamu kesini mau ngambil makan siang kamu kan?" ujar Lio merasa bersalah.

"Nggak kok, udahlah jangan pikirin itu..." balas Rayyan.

"Lah terus ngapain?" tanya Liora.

"Mau ngajakin lo ketaman..."

"Taman?" ulang Liora.

"He.eem.."

"Yaudah yuk..." Liora lalu berdiri.

Keduanya keluar dari kelas, tanpa mereka sadari, tangan mereka saling bertautan.

Disaat bersamaan..

Ada yang mengecam perbuatan Rayyan itu.

"Braninya dia menyentuh Lioraku..."

Thank you for reading...




Hacii...

L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang