13

11.9K 568 5
                                    

.
'Davin?' batin Liana.

Liana terus memandangi wajah Davin.

'Apa mungkin ini Davin adikku?' Liana terus bertanya dalam hatinya.

Davin Scene

Davin terus menatap orang yan duduk di hadapan Liora.

'Mata itu? Aku seperti aku pernah melihatnya..' batin Davin.

"Kak..." Panggil Liora mengalihkan tatapan Davin.

"Kamu ngapain disini?! Ngapain kamu sama orang ini Liora.?" ujar Davin sedikit tinggi.

"Kita cuma ditraktir doang kok kak.." balas Liora.

"Kan udah kakak bilangin, jangan pernah gampang percaya dan jangan terlalu akrab sama orang ASING Liora.." ujar Davin sedikit membentak dan menekankan kata terakhir.

"Kak, kakak ini nggak jahat sama kita, dia baik kak.." ujar Liora seraya menatap Orang dihadapannya itu.

"Kita nggak pernah tau dia baik atau cuma pura pura baik Liora, bagaimana kalo dia racunin makanan yang kalian makan ha? Kita nggak pernah tau.." ujar Davin panjang lebar..

"Kakak ngomong nya di jaga..." kesa Liora.

Liora Scene

"Kak, aku minta maaf atas ucapan kakak aku.. Sebenarnya dia orangnya baik kok kak, mungkin karena belum mengenal kakak..." Liora meminta maaf kepada Liana.

"Iya nggak papa, kakak ngerti kok.." balas Liana lembut seraya tersenyum.

"Kami permisi kak..." pamit Liora, Liana hanya mengangguk.

Liana Scene

Setelah Liora dan Lexa pergi, Lina terus menatap punggung Liora yang semakin menjauh..

"Dasar Over Protective Brother." gumam Liana seraya geleng kepalanya pelan dan tersenyum.

'Mungkin jika aku sekarang bersama keluargaku, adik adikku akan bersikap sama seperti kakak Liora tadi..' ujar Liana dalam hati, Liana tak akan pernah lupa untuk menampilkan senyumanya..

'Tapi kenapa aku merasa sakit hati ketika kakak Liora tadi menyebutku orang Asing..' Liana terus beradu dengan pikiranya dan hatinya.

'Mungkin aku hanya tersinggung..' pikir positif Liana.

***

"Kakak keterlaluan!!, bisa bisanya kakak ngomong seperti tadi dihadapanya.."/kesal Liora

Davin tak menjawab, Davin fokus karena sedang menyetir..

" udah Ra, sabar." Lexa menenangkan Liora.

"Sabar apanya si Xa, aku malu xa, di depan kakak tadi, untung kakak tadi ngerti, kalo dia tetsinggung gimana?" ujar Liora menangis.

Entah kenapa Liora merasa tidak terima dengan perkataan Davin tentang Liana.

Kini mereka sudah sampai di Manssion keluarga Weigel.

"Sampai kakak kaya gini lagi, Lio nggak mau ngomong sama kakak.." ujar Liora seraya membanting pintu mobil Davin.

Davin hanya mengeraskan rahangnya.

'Sebenarnya kakak juga menyesal karena sudah berkata seperti tadi Liora, rasanya ucapanku tadi seperti memyakiti orang yang aku sayang.. ' batin Davin.

"Kak Davin nggak papa kan?" tanya Lexa.

"Eh, nggak kok Xa.."

Thank you for reading....

Thank you for reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus...

Foto kak Liana..

L I O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang