"Who are you..?" tanya Lio ketakutan.
Tut..tut..tuutt
Sambungan telfon terputus..
"Omg.." rengah Liora kasar lalu membuang ponselnya kesegala arah.
Liora menjambak rambutnya sendiri dengan kedua tangannya.
"Jangan.." gumam Liora.
***
Keesokan harinya.
Liora sampai saat ini belum tertidur,.
"Sugar, ayo kita sarapan du- are you ok?" tanya Jack yang baru datang menjemput Liora untuk sarapan. Dan melihat keadaan Liora yang sedikit brantakan.
" i'm fine.." jawab Lio sekenanya.
Jack lalu mendekati Liora dan menyentuh kening Liora yang sedikit panas.
"Are you sick?" tanya Jack lembut.
Lio hanya menggelengkan kepalanya.
"Ayo kita sarapan.." ajak Jack, Lio mengangguk lalu mengikuti jack dari belakang.
Dinning room
Liora hanya menatap makananya nanar..
Entah apa yang terjadi pada Lio.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Randra.
"Nggak kenapa napa kok pa.. Cuma sedikit pusing.." balas Liora lirih, namun masih dapat di dengar oleh para kakak Lio.
"Kamu sakit?" tanya keenam kakak Liora serempak.
"Ayo kita kedokter.." panik Liam.
"Siapin mobil.." gusar Black.
"Liora apa lagi yang kamu rasain , ayo kita kedokter." tanya Roland panik
"Sayangnya aku, kamu nggak kenapa kan?" tanya Shawn panik.
"Heuh..." Lio hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Aku nggak papa... Kakak kakakku sayang..." Liora berusaha menyakinkan keenam kakaknya.
Keenam kakak liora bernafas lega.
***
WIS
Liora berjalan menelusuri koridor dengan sedikit lesu.
"Ra..." panggil Lexa.
"Hai xa.."
"Ra, lo kenapa? lrmes gitu?" tanya Lexa lagi.
"Kaga xa.. Kaga ngapa ngapa.." balas seraya tersenyum. Fake smile ituh.
"Ouh yadah.."balas Lexa cuek.
Keduanya berjalan berdampingan menuju kelas.
" liora.." saat akan memasuki kelas, Liora menghentikan langkahnya, karena namanya dipanggi.
"Rayyan?" Lioraenaikan sebelah alisnya.
"Ayo ikut gue.." Rayyan menarik tangan Liora paksa
"Mau kemana?" tanya Liora bingung.
"Udaah ayok..."
"Xa, aku duluan ya..." ujar Liora setengah berteriak, karena Rayyan sudah menarik tangan Lio dan menjauh dari tempat Lexa berdiri.
"Ck,," decak Lexa. Ya, lexa kesal, baru sebentar bersama Liora sudah di sabotase.
***
Taman
"Ada apa sih Ray.." tanya Liora.
Rayyan tak menjawab, lalu menyingkir dari hadapan Liora.
"Oh my god.." kejut Liora setelah melihat taman sekolah dipenuhi bunga bunga. Dan ada bunga yang membentuk huruf " i ❤ u Liora"
"Kamu suka?" tanya Rayyan yang mengubah panggilanya kepada Liora.
"Ih suka, bunganya cantik.."balas Liora senang.
" kaya kamu, cantik.." celetuk Rayyan.
"Apaan sih Ray.." Liora tersipu, lalu menutupi kedua pipinya yang sudah mentomat.
"Ra.. " panggil Rayyan seraya meraih kedua tangan Liora
"Nggak seharusnya aku nglakuin ini, tapi aku nggak bisa nahan buat nggak lakuin ini. Aku, aku suka, aku sayang sama kamu, aku nggak tau kenapa bisa suka sama kamu.." ujar Rayyan menunduk, Rayyan tidak berani menatap Liora.
"Will be my girlfriend..?" celetuk Rayyan.
Liora hanya terbengong bengong,
"Aku tau, kamu sudah ada yang punya, dan seharusnya aku nggak ngucapin kata kata itu, tapi aku nggak bisa." tambah Rayyan lagi.
"Mppppffffttt hahahahahahaha" tawa Liora pecah mendengar perkataan Rayyan.
Rayyan hanya menaikan sebelah alisnya,.
"Rayyan, kamu ini... Siapa bilang aku udah ada yang punya?" tanya Liora yang masih tetap tertawa.
"Kamu, kemarin kamu bilang, ada hubungan sama Shawn." timpal Rayyan.
"Ya, emang iya aku sama dia ada hubungan.." ujar Liora.
"Brati kamu sama dia pacaran kan?" tanya Rayyan.
"Ha? Pacaran? Nggak mungkin lah Ray, kan dia Sodara kembar akunya.." balas Liora santai.
"Maksudnya?" tanya Rayyan bingung.
"Iya Ray, Shawn itu kembaran aku." jawb Liora santai.
"Jadi kamu sama dia??" Rayyan menggantungkan perkataanya, lalu memalingkan wajah nya dari Liora.
"Sorry.." Liora meminta maaf karena sudah mengerjai Rayan.
Rayyqn kembali menatap Liora.
"Jadi jawaban kamu gimana?" tanya Rayyan.
"Jawaban apa?"
"Mau nggak kamu jadi pacar aku..?"
"Ahmmmm...??"
Thank you for reading..
Salam.
