Rain

240 33 7
                                    

Hari ini adalah hari sabtu. Sungmin tengah duduk nyaman dibangku taman sambil menikmati ice cream vanila kesukaannya. Wanita manis tersebut sedang menunggu Eunhyuk yang menemani Jeno ke toilet.

Tidak jauh dari taman terlihat beberapa bangunan tinggi menjulang. Dan salah satunya bangunan tinggi tersebut adalah tempat suaminya bekerja. Yaa Sungmin dan Eunhyuk memutuskan mampir ke kantor tempat suami mereka bekerja dengan membawa bekal makan siang. Setelah mengantarkan makan siang kedua wanita manis tersebut memilih singgah sebentar disebuah taman yang tidak terlalu jauh dari kantor, hanya sekedar untuk beristirahat, ditambah dengan Jeno yang mengeluh ingin buang air kecil.

Sungmin terus menatap gedung tempat Kyuhyun bekerja. Ia tersenyum lembut. "Aku akan berusaha untuk menjadi istri terbaik. Cho Kyuhyun... teruslah bersamaku," gumamnya pelan. Setelah puas memandangi gedung terebut Sungmin kembali memakan Ice Cream miliknya dengan tenang.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekatinya. Sungmin menoleh ke samping kiri guna melihat siapa orang yang mendekatinya.

DEG

Jantungnya berdetak kencang. Tubuhnya menegang samar saat tahu siapa orang itu.

"Ternyata benar itu adalah kau, Lee Sungmin. Mulanya aku sempat ragu untuk menghampirimu. Tapi kau nyata... Apa yang sedang kau lakukan dikota besar ini Sungmin-ah?" tanya sosok itu dengan senyum yang ramah.

"A-aku..-"

"Oh! Tunggu biar ku tebak.. Emm... Apa kau habis menemui dokter bedah plastik?! Kau mengikuti saran Yoona? Apa kau disini tengah memikirkan biaya yang akan kau keluarkan?"

Sungmin mengepalkan tangan. Ia baru saja merasa bahagia dan senang bertemu dengan suaminya tapi sekarang ia harus bertemu dengan orang yang sudah menghancurkan hati dan separuh hidupnya.

"Kim Jungmo-"

"Maaf. Ponselku berbunyi," Jungmo memotong ucapan Sungmin dengan tidak sopan. Pria tampan itu mengambil ponselnya dari dalam saku celananya. "Hallo sayang. Apa kau merindukan ku? padahal kita baru bertemu beberapa jam yang lalu. Ada apa?" ucap Jungmo pada kekasihnya. Ia tersenyum bahagia menerima telpon dari kekasihnya itu.

Sungmin kesal bukan main. Perasaan benci terhadap Jungmo kini muncul kembali saat ingatnya berputar ke masa lalu. Ia tidak suka pria itu berbicara selembut dan semanis itu pada wanita manapun. Apa ia cemburu?

Tidak.

Sungmin tidak cemburu, ia hanya tidak suka dengan wajah bertopeng milik mantan kekasihnya itu. Dengan kesal Sungmin berjalan menuju tempat sampah dan membuang ice cream-nya yang tinggal sedikit lagi. Ia tidak selera lagi menikmati Ice Cream-nya.

Wanita manis itu kembali mengedarkan pandangannya. Dan ia cukup terkejut saat melihat bangunan yang difungsikan untuk melakukan operasi bedah plastik tersebut tidak jauh dari kantor suaminya. Pantas saja Jungmo berkata seperti itu.

"Sungmin-ah. Sepertinya aku harus pergi. Padahal aku masih ingin berbincang denganmu dan mungkin mengantarmu pulang. Kau tahu kan kota ini besar. Aku takut kau tersesat"

Berbincang katanya?

Sungmin menatap Jungmo dan tersenyum semanis mungkin. "Kau tak perlu repot untuk mengantarku pulang. Aku tengah menunggu seseorang, dan aku tidak sendirian seperti apa yang kau kira,"

"Syukurlah. Pastinya bukan seorang pria yang sedang kau tunggu kan? Karena mana ada pria yang... Kau pasti mengerti maksudku bukan. Kuharap kau dapat menjerat seorang pria kaya raya di kota Seoul ini" ucap Jungmo dengan lugas tanpa perasaan. Matanya terus menatap Sungmin dari atas sampai bawah, menilai penampilan teman SMA-nya ini yang sedikit norak. "Aku pamit Sungmin. Annyeong,"

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang