The Baby?

265 25 4
                                    

Hari minggu yang cerah. Langit biru yang bersih tanpa awan yang menghiasi.

Sungmin menyeka keningnya yang berkeringat. Hari ini tanpa Kyuhyun ketahui Sungmin membantu memanen sayuran disalah satu ladang di ilsan. Ladang yang lumayan besar. Disana ditanam berbagai macam sayuran dan buah-buahan.

Ladang Kakek Ha, Sungmin menyebutnya seperti itu, karena pemilik ladang tersebut bermarga Ha.

Pekerjaan ini sebenarnya tidak direncanakan karena ia tidak pernah berpikir untuk bekerja di ladang. Ia sama sekali tidak memiliki kemampuan dibidang itu.

Memang ia menyukai bunga, bahkan saat masih remaja ia sering membantu sang Ayah menanam bunga-bunga dan menyiramnya.

Hanya itu yang ia tahu.

Menggali tanah, masukan bibit tanaman, lalu dikubur kembali dan terakhir siram...

Sudah... Selesai...

Pengetahuan dasar Sungmin hanya itu sebatas tanam menanam. Namun disini dia diajari oleh sepasang Kakek dan Nenek si penilik ladang. Yaa walau untuk saat ini tugasnya hanya memetik saja.

"Minnie-ah. Sudah nak, jangan terlalu lama disana. Kulitmu nanti menghitam. Kemari dan bantu Nenek memandikan Wonnie," panggil Nenek Ha. Ia tengah memangku balita perempuan yang cantik nan gembul di pangkuannya.

Sungmin tersenyum senang mendengarnya

Bukan karena pekerjaannya sementara tertunda?

Bukan..

Tapi karena melihat Baby Woonie yang tersenyum kearahnya.

Menggemaskan...

Sungmin memutuskan menyudahi pekerjaannya. Ia membawa keranjang penuh tomat cherry yang segar. Lalu ia menaruhnya disamping Nenek Ha.

Woonie kecil mengangkat kedua tangannya saat melihat Sungmin datang menghampirinya. Balita itu ingin digendong.

"Tunggu sebentar. Mama cuci tangan dulu," ucapnya lembut. Sungmin pun pergi untuk mencuci tangannya.

Baby Ha tidak menangis saat permintaannya ditolak? Namun mata kecilnya terus mengikuti kemana tubuh Sungmin berjalan, dan sampai akhirnya menghilang dibalik tembok rumah.

"MAAA!" suara keras itu memanggil Sungmin. Bayi itu mulai menunjukkan raut wajah ingin menangis. Bibir tebal lucunya sudah mengerucut, tak mendapati sang ibu. Bergantian menatap Neneknya dan arah Sungmin menghilang?

"Ibumu cuci tangan dulu. Nanti juga kembali," ucap Nenek Ha memberi pengertian pada balita tersebut.

Wonnie kecil menatap Neneknya cukup lama, seolah mengerti dengan ucapan sang nenek, Wonnie tersenyum senang. Balita itu kembali menatap dimana Sungmin pergi. Ia harus menunggu.

Tes

Tes

Tes...

Airmata itu tak bisa lagi ditahan.

Nenek Ha menangis dalam diam. Malang sekali nasib cucu satu-satunya ini.

Ha Sungwoon, nama balita tersebut. Ia terpaksa dirawat oleh Kakek dan Neneknya, ibunya meninggal dan ayahnya entah pergi kemana. Sungwoon kecil sangat membutuhkan kasih sayang seorang Ayah dan Ibu demi pertumbuhannya.

Ingatan itu masih jelas dan segar jika kembali diingat oleh Nenek Ha. Awal pertemuan dirinya dan Sungwoon bertemu Sungmin.

Wanita itu seperti malaikat yang sudah diutus tuhan untuknya.

Hari itu ia tengah berjualan dipasar dan seperti biasa membawa serta Sungwoon. Apa boleh buat, tak ada pilihan lain selain membawanya. Suaminya tidak mungkin membawa Sungwoon ke ladang. Tempat itu jauh lebih berbahaya bagi Sungwoon. Bagaimana jika Sungwoon digigit serangga atau lebih buruknya digigit ular...

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang