Heart

Black Sky

Apa yang kalian pikir semua cerita harus bahagia?
Tentu tidak, selalu ada lika liku kehidupan yang berputar didalamnya, ada suka dan duka. Mungkin yang terparah adalah kehancuran.

Sama halnya dengan cerita ini. Cerita yang kubuat...

....

Sungmin memandang sendu sosok putri sulungnya. Ia tidak boleh menangis lagi, tapi mata dan airmata menghianati. Menangis dalam diam yang ia lakukan saat ini. Menutup pintu bercat biru langit dengan pelan.

Kehidupan keluarganya berubah. Ingin sekali Sungmin meminta pada suaminya untuk pergi dari sini membawa anak-anak mereka.

"Apa sesakit ini melihat satu persatu orang yang ku sayangi terluka..." lirih Sungmin. Wanita itu segera meninggalkan kamar Sungwoon. Ia melangkah kearah kamarnya, membuka pintu dan mengunci dari dalam. Kyuhyun yang memang baru selesai dengan pekerjaan, segera meletakan kembali laptop di tempatnya.

Pria itu memang dalam posisi berdiri. Dan terkejut mendapatkan pelukan istrinya yang sangat erat. Tubuh Sungmin bergetar karena kembali menangis.

Kyuhyun membalas pelukan istrinya. "Ada apa heum,"

"Bisakah kita pergi dari sini. Aku tidak sanggup putriku terluka begitu hiks..."

Kyuhyun mengerti dan sangat tahu kemana arah ucapan istrinya. "Akan aku usahakan. Tapi kau tahu kita tidak punya tujuan untuk saat ini,"

Sungmin menatap Kyuhyun dengan mata basahnya. "Keluarga Jeong sudah menghancurkan hidup kita. Pekerjaan mu, dan toko bunga milikku sudah hancur terbakar. Lalu sekarang hati anak kita terluka. Apa mereka belum puas juga menghancurkan usaha kita. Hiks... Apa salah kita Hiks hiks..."

Kyuhyun benci ini, hatinya sakit melihat istrinya menangis dan memohon padanya.

"Inilah alasan kenapa aku tidak ingin menjadi CEO-"

"Kau bukan CEO, tapi kita kena getahnya hiks..." potong Sungmin, ia sudah tersulut emosi dalam kesedihannya. "Ayo kita sembunyi. Tinggalkan segalanya yang berkaitan dengan keluarga Kim. Sudah cukup Kyu," ucap Sungmin dan kembali menangis.

Kyuhyun mencium pucuk kepala istrinya. "Sabarlah sebentar lagi,"

Kenapa bisa begini, persahabatan Kyuhyun dengan Yesung berubah. Pria Kim itu memang menjadi lebih sukses tapi perlahan berubah. Kyuhyun melihat ada ambisi yang besar didalam mata Yesung. Kekuasaan dan kekayaan membutakan segalanya. Bahkan Donghae hampir dibuat bangkrut oleh Yesung.

Kyuhyun tak mengerti apa yang memicu kehancuran ini.

Apa dia harus menyadarkan Hyung tersayang-nya itu?

Dia tidak mau berakhir seperti Daniel. Kyuhyun takut keluarganya yang terkena imbasnya karena tak hati-hati.

Kyuhyun beruntung hanya seorang Chef, walau sekarang ia menjadi pengangguran karena dituduh meracuni salah satu pelanggan. Untung saja Kyuhyun pintar menabung jadi dia memiliki cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya.

Uang akan cepat habis karena dipakai.. Kyuhyun harus punya usaha atau pekerjaan lain. Hal yang baru dimulai selalu gagal, ia susah mencari pekerjaan disetiap perusahaan.
Kenapa tidak di perusahaan Donghae?

Jawabannya perusahaan itu sudah bukan milik Donghae lagi. Kini milik keluarga Jeong.

Semua bermula dari seorang gadis yang menyukai Jaehwan, putri pengusaha terkaya nomor dua seasia. Dengan segala cara menghancurkan hubungan Jaehwan dan putrinya Sungwoon.

Keluarga Jeong berhasil melakukannya...

Putrinya terluka, padahal Jaehwan dan Sungwoon sudah memutuskan untuk menikah lima bulan lagi.

Sekarang hanya impian saja.

Haruskah Kyuhyun membalas perbuatan orang-orang itu karena sudah menyakiti putri dan keluarganya?

"Aku berjanji akan membuat mereka hancur dan memohon padaku seperti seorang pengemis!" desis Kyuhyun tajam.

Tubuh Sungmin bergetar takut dan semakin memeluk tubuh suaminya dengan erat.

"Apa aku salah meminta ini?" benak Sungmin dalam hati.

Sungmin tidak sadar sudah membangkitkan jiwa kejam Kyuhyun yang terpendam, dalam hal ini Kyuhyun tidak akan main-main dengan ucapannya.

Janji adalah hutang...

.
.

.
.
.
.
.

.
.
.

End

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Annyeong... Uuhh Hye nggak tahu nih bawa tema aneh untuk chapter ini.

Terimakasih yang masih setia mau baca ff abal milik Hye..maaf untuk Typo(s) yang masih bertebaran. Sampai ketemu di next cerita selanjutnya...

See U...