Dunia baru yang Kyuhyun masuki ternyata tak semudah yang ia kira. Dunia bisnis.
Walau menurut Kyuhyun dunia bisnis gampang-gampang susah. Tapi bagi Euigeon itu sangat sulit. Kini dia harus berakhir bersama sang ayah didalam ruang kerja Kyuhyun yang di kunci. Ia ingin keluar bergabung dengan saudaranya yang lain.
"Sabar lah, tinggal sedikit lagi." ucap Kyuhyun yang tahu jika Euigeon sudah bosan dan tak betah.
"Aku tahu itu Daddy, tapi bagaimana bisa Daddy mengerjakan ini semua dengan mudah?"
Kyuhyun melirik putranya, "Mudah sih tidak. Hanya saja kau harus lebih teliti dan hati-hati dalam memilih. Salah salah jalan atau salah memilih kau yang rugi nantinya,"
"Itu aku sudah tahu. Tapi ini? Semuanya membuat kita rugi Dad, tidak ada yang menarik dari mereka semua tawarkan"
Kyuhyun mengambil lima berkas yang Euigeon tangani, memeriksa setiap berkas yang ada.
"Ada satu, tandatangan yang ini saja" Kyuhyun memberikan satu berkas investasi pada putranya.
Euigeon membacanya sekali lagi dan terakhir menandatangani berkas tersebut.
Jika pasangan Ayah dan Anak laki-lakinya tengah sibuk diruang kerja, beda lagi dengan Ibu dan kedua putrinya yang sedang sibuk di dapur, membuat berbagai jenis cemilan.
Sungmin, Sungwoon dan Jihoon mereka bertiga membagi tugas membuat berbagai jenis kue kering untuk dijual.
Ingat jika keluarga Cho tengah mengalami penurunan perekonomian. Sebisa mungkin Sungmin dan kedua putrinya mencari uang.
Sungwoon yang memiliki perkebunan pun tengah mengalami penurunan hasil panen walau begitu dia tak pantang menyerah. Sungwoon memiliki pekerjaan sampingan sebagai guru privat dibidang musik.
Lalu Jihoon, dia membantu menjual kue buatan ibunya di tempat ia sekolah dan menitipkannya di toko Bakery milik Park Woojin.
Sedangkan Sungmin, selain membuat pesanan kue dia juga kerap menerima pesanan masakan tradisional. Separuh hasil dari jualannya ia sisihkan untuk memperbaiki toko bunga yang hancur terbakar.
"Hoonie, yang ini kau jual di toko Bakery milik Woojin dan yang toples merah kau jual di sekolah," ucap Sungwoon menunjuk beberapa dus berisi kue berbagai rasa pada Jihoon.
Jihoon tersenyum kecut. "Banyak sekali. Aku tidak bisa membawanya,"
Sungwoon berdecak sebal. "Ada Euigeon yang membawanya. Tenaganya bisa membantu kita membawakan dus dus itu" jelas Sungwoon yang kini sibuk memisahkan beberapa kue yang gosong kedalam mangkuk. "Hoonie, kau mencetak Cookies chocolate ini terlalu tipis. Lihat banyak yang gosong" keluh Sungwoon.
Jihoon mendengus sebal. Lagi-lagi kena omelan kakaknya.
"Iya lain kali tidak akan ku ulangi lagi. Maaf," ucapnya bersalah.Sungmin tersenyum lembut. "Tidak apa. Jihoon masih belajar, lain kali harus lebih teliti lagi yaa" ucap Sungmin.
Jihoon mengangguk. Sebenarnya ia lelah karena tugas sekolahnya begitu bayak, tapi ia menyembunyikan semuanya. Ia ingin membantu Ibu dan kakaknya.
"Kalian istirahat lah, sisanya biar Eomma yang kerjakan. Hanya tinggal memanggang saja,"
"Tapi Eomma"
"Istirahatlah dan bawa toples kue ini, makan diruang keluarga. Eomma nanti buatkan Ice Milk kesukaan kalian,"
Sungwoon ingin protes tapi urung karena ibunya sudah mendelik tajam, dengan berat hati ia pun berjalan keluar ruangan. Sedangkan Jihoon hanya mengekor di belakang kakaknya keluar dari ruang dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart
FanfictionHati yang terluka butuh waktu yang lama untuk menyembuhkannya. Apakah Kyuhyun mampu membuat wanita manis seperti Sungmin kembali merasakan cinta? Dan seperti apakah kehidupan rumah tangga Kyuhyun dan Sungmin? Kisah ini menceritakan kehidupan rumah t...