Apple

78 13 5
                                    

Sungmin menatap bingung tiga undangan pesta yang ditunjukkan padanya, Sungwoon dan Jihoon. Hanya mereka bertiga tanpa Suami dan anak laki-lakinya.

Ia tidak ingin datang tapi ini menyangkut Sungwoon...

Jadi ia terpaksa harus datang untuk menjaga putrinya itu.

Pesta apa sebenarnya sehingga membuat Sungmin khawatir?

Jeong Sewoon datang bersama Jaehwan, mengundang Sungwoon untuk datang ke pesta tujuh bulanan kehamilan Sewoon.

Gadis itu sudah gila...

Memang.

Memang. Untuk kesekian kalinya gadis itu melukai hati Sungwoon dengan kehamilannya dan ingin Sungwoon ikut merayakan pestanya.

Teman bukan, saudara juga bukan. Rival sih iya.

"Eomma, sudah waktunya kita pergi dari rumah ini. Aku tidak menyangka Appa menyiapkan rumah ini hanya untuk mengecoh keluarga Jeong," ucap Jihoon yang tengah merangkul Sungwoon.

Sungmin terluka melihat wajah sedih putrinya. Ia yakin sekali Sungwoon mati-matian menahan agar tak menangis dan berpura-pura jika ia baik-baik saja.

"Nyonya, mobil sudah siap. Tuan Cho meminta saya untuk menjemput anda dan nona muda untuk kembali pulang," ucap salah seorang bodyguard yang setia mengawal Sungmin.

Sungmin hanya mengangguk dan meminta agar mengantarnya ke suatu tempat sebelum benar-benar pulang kerumah mewahnya.

.
.

Awal niat Sungmin kandas, tadinya ia berniat untuk pergi membeli beberapa gaun cantik untuk kedua putrinya. Saat di perjalanan mobilnya di hadang oleh mobil hitam yang ternyata milik ibu mertuanya Cho Heechul. Wanita yang masih cantik diusia nya itu memintanya untuk pulang saja.

Sepertinya ibu mertua cantik itu memiliki orang-orang kepercayaan yang akan melapor setiap kegiatannya.

Jihoon dan Sungwoon menatap ibunya yang terlihat kesal. Yaa sudah tiga kali apa yang diinginkan ibunya itu selalu gagal ditengah jalan.

Sungmin mengambil ponselnya ia mengirim pesan pada suaminya.

Sementara Sungmin kini sibuk bertukar pesan dengan Kyuhyun, dilain mobil Heechul tengah menelepon suaminya. Nenek cantik awet muda itu tengah merencanakan sesuatu.

"Kenapa kau mencegah Sungmin untuk pergi. Menantu ku pasti tengah sedih sekarang" ucap Hankyung.

"Aku melakukan hal tersebut karena ada alasannya. Dia akan pergi ke pusat perbelanjaan. Dan akan menjadi pusat perhatian disana, dan itu akan menggangu kenyamanannya. Apa kau lupa jika memiliki menantu yang pemalu dan lucu!" Heechul membalas ucapan Hankyung menggebu-gebu.

"Hahaha, maaf isteriku yang sexy. Aku lupa tentang hal itu. Ngomong-ngomong aku ingin cepat ke Seoul, tapi pekerjaan disini belum selesai. Aku merindukan cucu dan menantu ku,"

"Kalau begitu selesaikan pekerjaanmu dengan baik, jangan terlalu terburu-buru. Menantu dan cucu-cucu kita tak akan pergi kemana-mana selama aku yang mengawasi," ucap Heechul. Karena memang yang mengawasi Sungmin dan keluarga kecilnya itu adalah Heechul langsung. Selama ini ia selalu menahan keinginan untuk bertemu Sungmin dan cucu-cucunya, hanya mampu mengawasi mereka dari jauh. Ini demi rencana bodoh putranya yang ingin hidup sederhana tanpa campur tangannya. Padahal ia bisa saja membelikan rumah mewah bak istana dan mencukupi kebutuhan keluarga kecil Kyuhyun. Namun putranya menolak keras. Keinginan dan tujuan Kyuhyun saat masih SMA tetap sama tak berubah.

Ia bangga pada putranya yang semakin dewasa.

Tapi... Apa harus kejadian mengerikan tersebut harus dirasakan Sungmin dan cucunya?

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang