(26) Forever

1.3K 140 17
                                    

 Author : Aurelya Very Kurnia

Akun wp : _exoo9

Lagu : Forever

Jika kau tanyakan padaku, siapa yang paling berjasa dalam hidup setelah tuhan adalah pria tinggi dengan kuping besar yang sedang duduk manis didepanku, menyuguhkan senyum menawan.

Aku menatapnya jengah, ini sudah hampir 5 menit ia menatapku tetap dengan senyum bodohnya itu.

"Berhentilah tersenyum, kau terlihat bodoh." laki-laki itu lalu mengangkat tangannya menyentuh kepalaku, ia selalu begitu.

Saat malam hari tiba, kami akan berpisah kamar. Bukan tanpa sebab, karena aku yang belum siap jika untuk sekamar dengan chanyeol. Diriku tak pantas dan memang chanyeol juga masih agak ragu dengan itu.

Tapi, aku tau dan itu selalu terjadi setiap malam hampir 1 bulan ini. Chanyeol akan membuka kamarku lalu duduk dibawah ranjangku lalu menaruh kepalanya tepat ditengah badanku.

"Aku ingin bisa memelukmu, tanpa takut kau kenapa-kenapa ataupun risih. Maaf karena mencintaimu,kyungsoo.." lirihan itu menemaniku sepanjang malam ini.

Setelah ia keluar. Aku akan bangun dan mulai berjalan kearah sudut kamarku dan mulai menanggis, aku sudah terbiasa menanggis tanpa suara sekarang. Aku menanggisi hidupku dan hidup orang yang kucintai. Kami sama-sama berjalan diatas jalan yang gelap.

"Maaf juga, karena aku juga mencintaimu..."

*

Pagi-pagi sekali aku pasti akan melihat chanyeol sudah akan ada di depan kamar tidurku dengan keadaan mata yang sembab. Kemarin dengan luka dipergelangan tangan. Aku menahan tanggis ku dan hanya memeluknya, membawanya dalam kehangatan. Ia lalu akan membalas pelukku dan meletakkan kepalanya dalam ceruk leherku. Sampai-sampai aku bisa merasakan deru napasnya. Aku ingin mencoba tapi aku tak bisa.

"Jangan paksa dirimu, aku tau.." kata-kata yang selalu diucapkan, ia selalu bisa membaca pikiranku tanpa ada yang meleset.

Aku menepuk punggungnya lembut, seraya mengelus rambutnya. "Maaf.. Maaf.." ia hanya menangguk sebagai jawaban, aku tau ia kecewa. Disaat ia sedang seperti ini aku tak bisa berbuat banyak.

Januari 2014.

Hari pertama kyungsoo menginjakkan kaki dirumah mewah, hal ini sebenarnya tak lantas membuat kyungsoo senang. Ia malah ingin cepat-cepat bunuh diri saja. Ia ingin menghilang dari dunia ini.

"Jangan hilang, kumohon..." suara bariton itu membuat seluruh organ kyungsoo hendak berhenti bekerja. Tuannya sepertinya tau apa yang ingin dia lakukan.

Ia lalu berbalik menemukan seorang pria dengan tatapan sendu yang menyakitkan. Mirip dengan dirinya dulu saat pamanya memasukkan dirinya ke sebuah bup khusus 'gay' .

Ia lalu dengan berani memeluk pria itu. Menyalurkan kehanggatan yang ia punya kepada laki-laki itu. Untuk pertama kalinya ia merasakan debaran jantungnya yang tak beraturan.

Hari ini akan seperti biasa, seorang psikiater akan datang untuk menanyakan keadaan chanyeol ataupun apa saja yang dilakukan chanyeol selama malam tadi. Biasanya chanyeol akan menceritakannya dengan berbagai ekspresi sambil sekali-kali melihatku. Aku hanya tersenyum disampingnya dan memegang tangannya erat. Tangannya akan bergetar dan berkeringkat jika berjumpa dengan psikiater.

Seletah semua selesai. Psikiater chanyeol akan menemuiku dan menjelaskan apa yang harus kulakukan. Kali ini ia memegang tanganku, "Aku mohon segera bantu chanyeol, tarik dia dari kegelapan itu." sungguh aku belum siap, aku takut.

SongFic Chansoo Event [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang