3. Only

972 145 26
                                    

"Hanya butuh lima detik bagimu untuk meluluhkan hatiku, sesingkat itu, secepat itu, dan sesederhana itu"

-PJY-

🐣🐣🐣

SUDAH hampir tengah malam namun kelopak mata Nayeon tak kunjung menutup sempurna. Ia masih saja terjaga dan berguling-guling ditempat tidur. Bukan karena ia enggan, tapi mungkin karena sore ini ia terlalu banyak meminum kopi hingga kantuknya tak kunjung datang.

Nayeon sungguh sangat kesal karena ia sudah lelah, hanya tinggal mengistirahatkan tubuhnya saja Nayeon masih memiliki kendala.

"Aishh" dengusnya.

Yeoja itu kemudian meraih ponsel yang ada diatas nakas dan mengecek beberapa akun sosial medianya. Ia harap ada sesuatu yang menarik disana sembari mengusir bosannya.

Selama hampir dua puluh menit Nayeon hanya bolak-balik antara akun satu dan akun lainnya. Ia mulai bosan karena nyatanya tidak ada yang menarik disana. Yeoja Im itu terus mengutak-atik layar ponsel, sampai sebuah ide gila tiba-tiba terbesit diotak Nayeon.

Ia mendial nomor Jinyoung yang untung saja lekas diangkat oleh si pemilik.

"Yeobeosaeyo Jinyoung-ah" sapa Nayeon cepat, saat nada sambung terhenti.

"Eoh Nayeon, waegure?"

"Apa kau sudah tidur?"

"Jika sudah bagaimana bisa aku mengangkat telefonmu?"

Nayeon tertawa kecil, "Kau sedang apa?"

Jinyoung yang kini sedang mengendarai sebuah mobil itu pun memutar bola matanya, "Aku sedang membaca novelmu" jawabnya sedikit ragu. Namja itu tidak ingin membohongi Nayeon sebenarya, tapi ia tidak punya pilihan lain.

"Geurrae?" tanya Nayeon memastikan, "Apa kau tidak mengantuk?"

"Aniyo. Apa kau tidak bisa tidur?"

"Eum..ehh..ne, aku tidak bisa tidur"

"Tidurlah, kau pasti lelah"

"Apa kau mau menemaiku?" celetuk Nayeon. Kalimat itu meluncur begitu saja tanpa terkontrol, bahkan sekarang Nayeon meringis, ia menyesal karena kebodohannya.

Dalam lima detik pertama, belum ada jawaban dari Jinyoung, dan itu semakin membuat Nayeon mati kutu. Mulutnya benar-benar sudah tidak waras. Bagaimana dia bisa mengajak seorang namja yang bahkan baru dikenalnya kurang dari satu minggu untuk  menemaninya tidur.

"Ahh maksudku, aku belum bisa tidur aku sudah mencoba tapi sampai sekarang aku tetap belum bisa tidur, dan aku bosan sekarang. Jika kau tidak keberatan maukah kau menemaniku mengobrol sampai aku benar-benar mengantuk?"

Hening, beberapa saat kemudian terdengar suara hembusan nafas dari mulut Jinyoung.

"Syukurlah, aku pikir kau sudah tidak waras"

"Kya, apa kau mengataiku gila?"

"Aniyo"

"Aissh, terserah kau saja"

"Geurrae"

"Kya, kenapa kau sangat menyebalkan!"

"Tidak juga"

Nayeon diam. Ia berlagak seakan sedang kesal pada Jinyoung, padahal sebenarnya ia membenarkan ucapan Jinyoung. Nayeon memang sudah gila, ia mengakui itu.

ONE AND ONLY YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang