Chapter 3

8.5K 541 2
                                    

ⓜⓐⓕⓘⓐ











Hayeon masuk ke dalam rumahnya dan menemukan Chanyeol yang sudah pulang dan sedang menonton TV di ruang keluarga,

Hayeon yang menyadari tangannya terluka segera menyembunyikan lengan kanannya di balik jaket.

"Dek udah pulang? tangan kamu kenapa? kok di tutupin kaya gitu?"

"Eh enggak kok Oppa, aku cuman... Kedinginan aja"

Hayeon mengalihkan pandangannya, memang repot kalau punya kakak yang pintar membaca ekspresi, seperti psikolog saja.

"Coba kesini dulu"

Hayeon yang pasrah mendatangi kakaknya, Chanyeol yang melihat Hayeon mendekat langsung menarik lengan adiknya yang masih tertutupi jaket Hoodie Zipper berwarna biru dongker kesayangannya.

"Tangan kamu kenapa, kok luka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tangan kamu kenapa, kok luka?"

Chanyeol menggenggam lengan Hayeon dan memperhatikan bekas luka di punggung tangannya

"Ehh Itu, anu tadi aku... Jatoh Oppa, iya jatoh, tadi itu aku jatoh hehe"

Hayeon memaki dalam hati, sial! Alasannya sangat tidak masuk akal, orang awam juga tau kalau luka ini bekas sayatan

"Oppa tau kamu bohong, jelas-jelas ini luka goresan senjata tajam"

Hayeon terdiam setelah terciduk, memang membohongi kakaknya adalah salah satu tindakan bodoh, sudah tau kakaknya ahli dalam segala hal, tentu tidak akan mudah di bohongi.

"kamu abis ngapain?"

Tanpa menunggu jawaban Hayeon, Chanyeol mengeluarkan pertanyaan guna mengintrogasi adiknya

"iya Oppa tadi aku abis berantem, tapi bukan aku yang duluan kok, aku tadi lagi jalan-jalan di Mall terus ada perampok bikin masalah, awalnya aku gak mau ngelawan mereka makanya aku ngumpet di toilet tapi malah ketauan, jadi aku terpaksa ngelawan, I'm Sorry"

Hayeon menatap Chanyeol dengan melas, berharap kakaknya tidak marah karena ini ada unsur ketidak sengajaan.

"Yaudah lain kali kamu hati-hati, jangan lengah, inget bahaya ada dimana pun, kamu bisa celaka kalo kamu gak hati-hati"

Hayeon mengangguk patuh, walaupun kemampuan bela dirinya sudah tidak di ragukan, tapi tetap saja ayah dan kakaknya selalu mewanti-wantinya agar tetap berhati-hati dan jangan sampai memiliki masalah dengan Geng atau kelompok Mafia lain.

"Yaudah kalau gitu Oppa mau keluar dulu, ada janji sama temen, kamu baik-baik di rumah, Appa belum pulang tapi mungkin nanti malem pulang, kalau Oppa hari ini bakal nginep, jadi kamu hati-hati dan kalo mau keluar kabarin Oppa atau Appa dulu"

Chanyeol mengusap lembut surai halus adiknya, lalu mencium keningnya sebelum berlalu pergi.

Setelah Chanyeol pergi Hayeon masuk ke dalam kamar ayahnya dan mengambil surat yang waktu itu dia temukan, setelah dari kamar ayahnya, Hayeon masuk ke dalam ruang kerja pribadi sang ayah,

Sebenarnya ruang kerja itu tidak boleh di masuki siapapun, termasuk Chanyeol dan Hayeon. Tetapi karena rasa penasaran yang besar, Hayeon nekat masuk ke sana meski dia tau di sana sudah di pasang CCTV.

Hayeon tidak peduli kalau nanti ayahnya akan marah karena dia berani masuk ke ruang kerja pribadinya, saat ini yang ingin Hayeon ketahui hanyalah kejadian 17 tahun lalu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibu kandungnya.

Hayeon duduk di atas kursi yang ada pada meja kerja ayahnya, mengaktifkan komputer dan memasukan kata sandi, kenapa Hayeon bisa tahu kata sandi komputer ayahnya? Itu gampang

Ayahnya selalu memakai tanggal ulang tahun Hayeon atau Chanyeol untuk komputer, Ponsel, atau kartu ATM nya. Kecuali kalau di dalamnya ada informasi tentang pekerjaan atau informasi rahasia lain, maka ayahnya akan membuat sandi yang agak sedikit rumit.

Setelah sekian lama mengutak-ngatik dan memeriksa semua berkas pada komputer, Hayeon akhirnya menemukan sebuah file berisi video rekaman yang mengundang rasa penasarannya.

💽CCTV 23 Desember 2002

Dengan sedikit ragu, Hayeon menekan tombol klik untuk membuka video itu

Jelas-jelas tanggal yang tertera di situ menunjukan tahun 2002, berarti sekitar 17 tahun lalu? Saat ayah dan ibunya bercerai dan ia masih bayi

Awalnya Hayeon hanya melihat kondisi rumah lamanya dalam kondisi gelap dan sepi, sampai pada akhirnya ada segerombol orang menerobos masuk dengan mendobrak pintu masuk.

Hayeon memang pindah dari Incheon ke Seoul, saat itu Hayeon masih berusia 2 tahun dan tidak tau apa-apa, dan sekarang Hayeon tau mungkin alasan ayahnya memutuskan pindah ke seoul adalah karena kejadian masa lalu yang membuatnya was was,

Saat itu ayahnya hanya memasang CCTV di ruang tamu saja, untuk memantau orang-orang yang keluar masuk ke dalam rumah.

Tapi sepertinya ayahnya tak mengira kejadian seperti ini akan terjadi, sehingga dia kurang was was dan tidak terlalu menghiraukan keamanan rumahnya.

Mungkin karena kejadian itu juga, ayahnya sekarang memasang CCTV di setiap sudut rumah kecuali di dalam kamar mandi,

Hayeon masih memperhatikan rekaman CCTV, meskipun di ruang tamu terlihat tidak ada orang tetapi Hayeon masih bisa mendengar dengan jelas, suara teriakan-teriakan dan tangisan dari ruangan lainnya.

Sampai pada video menit ke 40, Hayeon dapat melihat dengan jelas ada dua orang pria tengah meyeret paksa seorang wanita, dan Hayeon seketika yakin wanita itu pasti adalah ibu nya.

"Jangan-jangan itu eomma?"

Hayeon terus mengulang-ulang rekaman video berdurasi satu jam itu, seketika Hayeon terisak saat sudah mengetahui fakta yang selama ini di sembunyikan keluarganya,

"Eomma wae? Appa tidak pernah memberitahuku apapun, seharusnya Appa juga tidak boleh merahasiakan hal ini dariku, kenapa Appa malah berbohong? Aku jelas berhak mengetahui kejadian ini"

Hayeon menangis tanpa suara sambil memeluk surat yang sedari tadi ia genggam, akhirnya setelah 17 tahun di hantui rasa penasaran akan keberadaan ibunya, kini Hayeon tahu kalau selama ini ibunya di culik,

Hayeon kembali membaca surat itu dan mendalami setiap kata-katanya.

'aku akan membiarkannya tetap hidup sampai anak-anak mu sendiri yang akan menjemput ibunya'

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di pikirannya, kalimat dengan makna yang dalam, dengan kata lain 'Jemput Ibumu'

Sampai satu ide muncul di kepalanya, ide untuk melarikan diri dari rumah dan mencari ibunya sendirian tiba-tiba muncul begitu saja di pikirannya.

Kakak dan ayah nya sudah menyembunyikan hal ini selama 17 tahun, dan itu waktu yang cukup lama untuk sebuah sandiwara.

Meskipun Hayeon tau kalau resikonya besar dan dia juga yakin kalau itu tidak akan mudah, menemukan seseorang di tengah kepadatan ibu kota Seoul?

Tidak akan semudah membalikkan telapak tangan, apa Hayeon akan baik-baik saja?





TBC

***

Di tunggu Vote dan komennya

Terima kasih yang sudah support 💕

Mafia ✔Osh [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang