ⓜⓐⓕⓘⓐ
Ting~ Tong~ Ting~ Tong
"Yoora, biasa aja dong mencet bel nya!!" Teriak Seuyong
Yoora tidak memperdulikan bentakan Seuyong kepadanya, kalau panik memang Yoora jadi sangat tergesa-gesa.
"Ihh si Hayeon kemana sih?! Kok lama banget!!" Ucap Yoora kesal
Sudah hampir 5 menit mereka berdiri di depan pintu, apalagi Yoora menekan bel Hayeon tanpa henti, masa Hayeon tidak dengar?!
Cklek
Pintu terbuka, Hayeon keluar dari dalam appartemen dalam kondisi acak-acakan seperti orang yang baru bangun tidur.
"Hayeon, Hayeon!!" Ucap Yoora ribut
"Eh kalian kenapa? Ayo masuk dulu" Hayeon membuka lebar pintu appartemennya dan mempersilahkan teman-temannya masuk
"Yeon, kayanya Chan oppa udah tau kalo kita ngumpetin lo dari dia"
Hayeon membulatkan matanya setelah mendengar penuturan dari Yoora, kok bisa?
"Kok bisa?! Terus kita harus gimana?" Tanya Hayeon panik
Lagipula dia belum mau pulang, dia masih belum terima ayah dan kakaknya menyembunyikan masalah ini selama belasan tahun, Ini bukan sebuah lelucon loh!!
"Masalahnya, Chan Oppa selalu dateng tiap hari ke sekolah, kalau gini caranya kita berempat gak bakal aman, bisa aja Chan Oppa ngeliat kita" Ucap Seuyong
Hayeon berusaha berpikir keras, kalau mereka berempat tertangkap, otomatis posisi Hayeon tidak aman.
"Gimana kalau kalian gak usah sekolah? Kalian bolos aja kesini, terus kalian pulang nya sesuai jam pulang sekolah" Usul Hayeon nista,
Bukannya dia mau menyesatkan teman-temannya, tapi yah... Lagian mereka sudah sering membolos, malahan mereka sampai dapat julukan 'langganan bolos' jadi apa salah nya?
"Boleh juga!" Teriak Nela setuju, Nela menampilkan senyum cerahnya sambil tersenyun sumringah, seolah-olah mereka baru saja mendapatkan jackpot
"Yeuh, masalah bolos aja lo semangat" Sindir Nelsa,
"Biarin dong!" Balas Nela sinis
Memangnya Nelsa tidak bosan yah sekolah terus?
"Eh iya kalian mau minum sesuatu gak? Kalo mau, gue beliin di Mini market depan, sekalian mau beli bahan makanan yang udah abis"
Hayeon beranjak dari sofa dan masuk ke dalam kamar untuk mengambil beberapa lembar uang tabungannya.
"Boleh deh, gue pengen soda kaleng aja" Ucap Nela
"Iya Yeon, beli soda aja" Ujar Nelsa setuju
"Yaudah bentar, titip appartemen gue yah"
Hayeon berjalan keluar dari appartemennya setelah melihat anggukan kompak dari keempat temannya.
...
Sehun berjalan menyusuri koridor appartemen, berharap Hayeon akan keluar dari salah satu pintu yang ia lewati.
Cklek
Sehun mendengar suara pintu terbuka, Dia berbalik dan mencari asal suara.
Sehun memperhatikan pintu appartemen yang baru saja terbuka, sepertinya akan ada seseorang yang keluar,
Sebenarnya itu bukan urusan Sehun, mau ada orang keluar lewat pintu atau lewat jendela sekalipun, tapi entah kenapa Sehun merasa penasaran, siapa yang akan keluar dari appartemen itu? Karena seingatnya, beberapa waktu lalu appartemen itu masih kosong.
"Hayeon" Gumam Sehun pelan saat melihat siapa yang keluar dari pintu appartemen bernomor 305 itu
"Hayeon!" panggil Sehun, dan Hayeon menoleh
"Eh Sehun" Ucap Hayeon kaget
Hayeon memperhatikan Sehun yang menghampirinya sambil berlari, kenapa Sehun kelihatan buru-buru sekali? Apa ada hal penting?
"Kenapa Hun?" Tanya Hayeon
"Akhirnya... Hahh gue nemuin appartemen lo" Ucap Sehum sembari mengatur napasnya yang tersenggal
"Hah?" Hayeon mengerutkan kening nya bingung
Apa Sehun mencari-cari appartemen nya? Untuk apa? Kenapa tidak tanya langsung saja?
"Lo mau kemana?" Tanya Sehun setelah selesai mengatur nafas
"Ke Minimarket" Balas Hayeon singkat
"Yuk!!"
Sehun menarik pelan lengan Hayeon dan membuatnya kebingungan
"Yuk kemana?" Tanya Hayeon heran
Lagian Sehun main Yak Yuk Yak Yuk saja, memang mereka berdua mau kemana?
"Ke Minimarket lah"
Sehun kembali menarik lengan Hayeon, mereka mulai berjalan pelan menyusuri koridor appartemen.
"Kan yang mau ke Minimarket gue, kenapa lo ikut?" Tanya Hayeon heran
"Gue juga mau ke Minimarket, udah lo gak usah banyak nanya"
Sehun mempercepat langkahnya, dan membuat Hayeon harus berusaha keras menyeimbangkan langkah mereka.
Lagian kan kaki Sehun itu panjang, satu langkah Sehun sama dengan dua langkah Hayeon, Jadi, bisa tidak Sehun jalannya pelan-pelan?!
#Minimarket
Hayeon sibuk memasukan kaleng soda kedalam keranjang belanjaannya, kalau di lihat-lihat jumlah kaleng soda yang akan di beli Hayeon lebih dari lima, mungkin ada sepuluh kaleng, padahalkan orang yang ada di appartemen Hayeon hanya lima orang.
Setelah membeli soda, Hayeon beralih ke rak penyimpanan mie instan, Hayeon mengambil mie instan dalam jumlah banyak dengan berbagai rasa untuk persediaan.
Sebenarnya Hayeon bisa memasak, hanya saja semenjak kabur dari rumah dia jadi malas berhadapan dengan dapur.
Terkadang Hayeon sadar kalau mengkonsumsi makanan instan dan Junk Food itu sangat tidak baik untuk kesehatannya, tapi yah namanya juga Park Hayeon, sadarnya sebentar setelah itu khilaf lagi.
Sehabis berbelanja makanan instan, Hayeon membeli ayam potong dan Telur ayam, selain soda, Hayeon juga membeli beberapa minuman kemasan seperti Teh kotak, sirup, Thai Tea dan masih banyak lagi.
"Yeon, kok lo beli makanan instan sama minuman berasa sebanyak ini? Ini gak baik buat kesehatan" Ucap Sehun
Hayeon berbalik dan menemukan Sehun berjalan di belakangnya
Sebenarnya Sehun tidak suka melihat isi keranjang belanjaan Hayeon, isinya makanan instan dalam kemasan, Junk Food siap saji, dan minuman manis berbagai merek dan rasa,
"Hun, ngapain lo ngikutin gue?"
Hayeon sedikit terkejut ketika melihat Sehun berdiri di belakangnya, dia tidak tau kalau Sehun mengikutinya sedari tadi.
"Semua makanan itu gak sehat buat badan lo" Ucap Sehun mencibir
"Gue males masak" Jawab Hayeon singkat
Hayeon sedikit risih karena Sehun mencampuri urusan pribadinya terus menerus.
TBC
Maaf apabila ada Typo...
Dan Terima Kasih yang sudah Vote dan Komen 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia ✔Osh [COMPLETE]
Romansa[COMPLETE] ⓜⓐⓕⓘⓐ ⓛⓘⓕⓔ Surat di kamar Ayahnya, Menjadi salah satu bukti, alasan di balik kepergian ibunya selama belasan tahun. Serta file yang berisi rekaman CCTV, yang memperkuat bukti kejadian tragis di masa lalu? 2 hal itu lah, Yang membawa...