ⓜⓐⓕⓘⓐ
📲
"Hallo, Hayeon?"
'Iya Yoora, kenapa?'
"Lo nginep di hotel mana? Appa sama eomma gue mendadak pergi ke Jepang besok pagi, gue pengen nyusulin lo"
'Yang bener?! Wahh bagus deh Yoora ikut, gue nginep di Hotel ××× di Jalan ×××, posisinya deket laut gitu, pokoknya lo bakal betah kalo nginep di hotel ini, gue bahkan ngerasa kaya lagi liburan daripada nyelesain misi'
"Yang bener? Oh iya, kira-kira gue nyampe besok siang"
'Oke, gue bilang ke yang lain dulu'
"Oke, bye Yeon, sampe ketemu besok"
'Bye Yoora, sampe ketemu besok juga'
📱 Ppip
Bunyi 'Ppip ' menandakan telpon sudah berakhir, Yoora masih sibuk mengemasi barangnya, dia membawa sebuah ransel besar yang berisi obat-obatan, dan beberapa senjata tajam yang di sembunyikan di dalam kotak persegi berbahan kayu, lalu Yoora menumpuknya dengan baju, membuat dua benda penting itu tersembunyi dengan aman.
"Semoga berhasil Yoora, Fighting!"
Yoora mengepalkan kedua tangannya ke depan, untuk menyemangati dirinya sendiri, Yoora harus yakin dan optimis, sekali maju, tidak boleh mundur lagi!
...
"Nel, si Yoora mau nyusul kesini"
"Ehhh serius? Kapan? Emang di bolehin?"
"Katanya, orang tuanya tiba-tiba ada urusan ke Jepang besok pagi, jadi dia bebas di rumah, terus mau nyusul kesini"
"Berarti kita harus bilang dulu ke yang lain"
"Ya udah yuk, ke kamar Nelsa" Ajak Hayeon
"Ayok!"
Hayeon dan Nela berjalan ke kamar sebelah, tempat dua sejoli yang satunya lagi sedang beristirahat santai,
Kadang Hayeon bingung, mereka ini sedang menjalankan misi atau liburan? Kenapa santai sekali sih.
Tok... Tok... Tok...
"Seuyong, Nelsa! Buka pintunya"
Nela berteriak di depan pintu kamar kembarannya, pintunya di kunci dari dalam, Nela juga tidak memegang kartu akses kamar kembarannya, jadi mereka tidak bisa menerobos masuk.
Cklek
"Slow, gak usah teriak-teriak, kenapa sih?"
Hayeon dan Nela masuk ke dalam kamar yang mirip kapal pecah, bungkus snack berserakan dimana-mana, juga kaleng minuman dan barang-barang yang berserakan di bawah.
"Ishh kalian jorok banget sihh, beresin dong kamarnya, udah mirip kaya kandang kuda tau gak"
Hayeon menatap jijik ke sekitar, Nelsa sebenarnya orang yang rapih, tapi kalau sedang dalam mode bad mood dia akan jadi sangat pemalas.
"Iya nanti aja ah, bad mood gue gara-gara si Sinb itu, orangnya ngeselin ternyata" Ucap Nelsa
"Hush lo gak boleh gitu, kaya lo gak nyebelin aja, wajar aja dong kalo dia nempel sama Suho ataupun Sehun Oppa, mereka kan sahabat dari kecil, terus udah lama gak ketemu, pas ketemu lagi ya pasti kangen-kangenan lah" Ucap Nela memberikan pembelaan,
"Tapi kan harus liat sekitar dong, Yeon, gue tau lo pasti rada gak enak pas liat kejadian di bawah" Ucap Nelsa
Hayeon hanya menunduk, membenarkan perkataan Nelsa barusan di dalam hatinya.
Nelsa menjadi Bad Mood dan kesal karena sebenarnya dia sudah tau kalau Hayeon pernah di tembak Sehun, dan Hayeon juga baru menceritakan kejadian itu pada Nelsa saja, Hayeon lupa untuk memberitahu sahabatnya yang lain.
"Kenapa harus gak enak? Kan wajar" Ucap Seuyong yang akhirnya ikut menimbrung
"Yeon, emang lo belom cerita ke mereka yah? Kalo belom gue dengan senang hati nyeritain ulang ke mereka"
"Iya belom, gue sebenernya pengen cerita, tapi gue lupa gara-gara waktu itu sibuk nyusun strategi" Balas Hayeon
"Yong, Oppa lo itu udah pernah nembak Hayeon, tapi ditolak, soalnya Hayeon mau fokus sama misi ini dulu" Cerita Nelsa singkat
"Yang bener?! Gila lo, jadi Sehun Oppa beneran naksir sama lo?" Ucap Seuyong
"Wah berarti parah nih urusannya" Ucap Nela
"Ehh iya, gue lupa mau ngasih tau kalau Yoora mau nyusul ke sini, katanya orang tuanya tiba-tiba ada urusan di Jepang, jadi dia bisa nyusul kesini, besok kita jemput dia di Stasiun kereta" Ucap Hayeon
"Berarti besok kita harus ke tempat sewa mobil dulu, biar abis jemput Yoora bisa sekalian langsung pergi ke tempat nya Tuan Oh" Usul Nela
"Ya udah, gue ke kamar Oppa dulu, mau ngasih tau" Ucap Seuyong
Hayeon dan Nela memutuskan untuk menetap lebih lama di kamar Nelsa dan Seuyong, daripada mereka berdua-berdua di kamar masing-masing, rasanya sepi, mereka sudah terlalu terbiasa dengan suasana ricuh dan ramai.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia ✔Osh [COMPLETE]
Romance[COMPLETE] ⓜⓐⓕⓘⓐ ⓛⓘⓕⓔ Surat di kamar Ayahnya, Menjadi salah satu bukti, alasan di balik kepergian ibunya selama belasan tahun. Serta file yang berisi rekaman CCTV, yang memperkuat bukti kejadian tragis di masa lalu? 2 hal itu lah, Yang membawa...