ⓜⓐⓕⓘⓐ
Chanyeol, pria itu sedari tadi tengah memperhatikan tiga orang gadis yang baru saja datang ke restoran hotel, Yap, Chanyeol sedang memperhatikan Yoora, Hayeon, dan Nela.
"Yeol? Ngapain disini?" Seorang pria paruh baya menepuk bahu Chanyeol,
"Ssttt Appa jangan berisik, liat, itu Hayeon"
Chanyeol menunjuk Hayeon, Yoora, dan Nela yang sedang duduk di meja yang berada dekat dengan kasir.
"Hayeon?" Tuan Park hendak maju dan menghampiri putrinya, tapi di tahan Chanyeol.
Chanyeol menggeleng pelan, memberi isyarat agar ayahnya tidak melakukan tindakan ceroboh.
"Hahh baikalah" Pasrah Tuan Park, sepertinya dia harus menunggu lebih lama untuk bertemu putri cantiknya itu.
...
Hari berikutnya, masih dalam tujuan yang sama, yaitu menyelidiki Oh Hyunsik yang di duga pelaku dari penculikan ibunya Hayeon,
Rencana telah di susun sedemikian rupa, Sinb juga telah mempersiapkan senjata yang di perlukannya, begitu juga dengan yang lainnya. Nelsa dan Nela memberikan alat penyadap suara dan alat pelacak di baju teman-temannya, Yoora membawa banyak jenis obat-obatan yang sekiranya di perlukan untuk nanti.
"Ready?" Tanya Sinb memastikan kesiapan teman-temannya
"Ready!!!" Jawab semuanya yakin
Skip
Masih di lokasi yang sama, tempat yang sama pula, Sinb dan yang lainnya kembali masuk lewat tempat mereka yang kemarin, pintu kecil di atas bukit,
Berjalan mengendap-ngendap dengan hati-hati, menghindari tabrakan dengan benda sekecil apapun yang berpotensi mengeluarkan bunyi.
Trekk
Lampu yang tadinya mati dan keadaan gelap gulita, tiba-tiba menjadi terang benderang dengan seorang pria berjas yang berdiri di pojok ruangan sambil memegang saklar lampu, pria itu tersenyum licik mengetahui orang-orang yang ia incar sudah tertangkap basah di hadapannya.
"Kalian nekat juga yah... Anak-anak"
Sehun mengeraskan rahangnya, rasa benci yang selama ini ia tampung untuk sang ayah meledak begitu saja saat ini, Sehun benar-benar tidak lagi mengenali ayahnya.
"Brengsek kau!!" Geram Sehun
"Hey, anak nakal! Tidak ada sopan-sopannya ya kau! Panggil aku appa anak bodoh!"
"Sehun sudah!!! Kumohon berhenti!"
Hayeon mengusap pundak Sehun pelan, mencoba menenangkan pria di depannya ini.
"Ya ampun, perhatian sekali kau pada putraku, huhh ternyata kau sudah remaja yah? Cantik sekali, seperti ibumu" Ledek Hyunsik sambil menampilkan senyuman miringnya yang menjengkelkan,
"Oh samchon! Kenapa kau jadi seperti ini?"
Sinb, gadis itu ikut geram melihat seseorang yg telah ia anggap saudara sendiri, kini berdiri dengan santainya sambil memainkan pisau lipat dan bersandar pada tembok.
Seolah, masalah mereka saat ini hanyalah masalah kecil yang dengan mudah di selesaikan lalu dilupakan.
"Aku? Aku tidak kenapa-kenapa Eunbi-ya. kau semakin cantik setelah remaja, aku akan merestuimu jika kau berminat menjadi calon istri Sehun atau mungkin Suho, dengan Seunyoong juga boleh" Jawab Hyunsik kelewat santai
"Oh Samchon, aku tidak mengerti kenapa kau jadi seperti ini, ini bukan dirimu, kau bukan Oh Hyunsik Samchon yang aku kenal"
"Aku memang bukan Samchon yang kau kenal lagi Eunbi-ya, Hyunsik yang dulu kalian kenal sudah mati, dan sekarang inilah aku, Hyunsik yang sekarang"
"Appa, apa alasan Appa menjadi orang jahat?! Aku selalu mendengar cerita dari Sehun Oppa, Suho Oppa, dan Seunyoon Oppa, mereka bilang kalau Appa adalah pria yang baik dan bertanggung jawab, Tapi apa?!! Aku bahkan tidak pernah merasakan hal itu!!!" Teriak Seuyong marah
"Kau tanyakan saja pada ayah sahabat mu itu!!" Bentak Hyunsik
"Apa maksud Appa?! Siapa yang Appa maksud?!" Balas Seuyong tak kalah kencang
"Tentu saja pada Park Hayeon!! Dia sahabat kalian, yang bahkan membuat kalian rela bertaruh nyawa hanya untuk membelanya kan?!!!"
"Aku bukan orang seperti itu!!!"
Hayeon yang merasa dirinya di sindir, segera mengeluarkan suaranya yang sedari tadi ia tahan agar tidak bertindak gegabah.
"Tapi begitulah kenyataannya kan?! Kau membuat teman-temanmu dalam bahaya hanya untuk menyelesaikan masalah pribadimu itu kan?! Kau bahkan mengajak anak gadis ku, Hayeon!"
"Hiks... bukan aku yang mau!! Aku tidak meminta mereka untuk ikut!! Tapi aku juga tidak bisa menyelesaikan ini sendiri! Ini terlalu sulit, tolong jangan salahkan aku!" Pertahananya runtuh, sudah sedari tadi Hayeon menahan agar tidak emosi, menangis, atau bertindak gegabah yang dapat membahayakan mereka.
"Jangan membuatnya menangis Tua Bangka!!!!" Sehun, pria itu berlari dengan tiba-tiba dan hendak meninju ayahnya dengan tangannya sendiri.
Senjatanya sudah jatuh tadi, saat pertama kali ia melihat ayahnya berdiri angkuh di pojok ruangan setelah menyalakan lampu.
'Dor
TBC
Menuju End~
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia ✔Osh [COMPLETE]
Roman d'amour[COMPLETE] ⓜⓐⓕⓘⓐ ⓛⓘⓕⓔ Surat di kamar Ayahnya, Menjadi salah satu bukti, alasan di balik kepergian ibunya selama belasan tahun. Serta file yang berisi rekaman CCTV, yang memperkuat bukti kejadian tragis di masa lalu? 2 hal itu lah, Yang membawa...