ⓜⓐⓕⓘⓐ
Seuyong masuk ke dalam rumah besar yang telah bertahun-tahun ia tempati bersama ayah dan ketiga ibunya.
"Oh Seuyong, kemana saja kamu?! kenapa tadi malam kamu tidak pulang?!"
baru saja Seuyong akan masuk ke dalam kamarnya, tapi tiba-tiba suara bentakan dari seorang pria paruh baya mengintrupsi nya.
"Apa pedulimu Hyunsik?" Tanya Seuyong sinis,
Bahkan Seuyong tidak menatapnya sama sekali, Padahal Seuyong tahu hal yang dia lakukan sangat tidak sopan, apalagi itu ayah kandungnya sendiri.
"Cih! dasar anak kurang ajar tidak tau di untung, tidak sopan sekali kau memanggilku dengan nama, tanpa embel-embel Appa!!" Ucap Hyunsik sedikit emosi
lagi-lagi anak gadisnya bersikap kurang ajar, tapi Hyunsik tidak menyadari, bahwa dirinya lah yang membuat anak-anaknya berubah dan memilih menjauh.
Sejak beranjak menjadi seorang gadis remaja, Seuyong memang tidak pernah memanggil ayahnya dengan sebutan Appa, tidak seperti gadis remaja pada umumnya yang selalu bercerita tentang kisah cinta mereka kepada orang tua, Seuyong tidak pernah melakukan itu walau hanya sekali.
jika Seuyong sedang ada di rumah, Seuyong lebih memilih berdiam diri di kamar, atau kalau dia sedang ingin bercerita kadang-kadang Seuyong akan bercerita pada ibunya, tapi Seuyong lebih sering bercerita pada kakak nya.
"Sudah ku bilang kalau aku tidak akan pernah sudi memanggilmu Appa"
Seuyong membanting pintu kamar dengan keras, dan hal itu sukses memancing kemarahan Hyunsik.
Di rumah ini orang yang berani memancing emosi seorang Oh Hyunsik hanya lah anak-anaknya, karena istri dan semua saudaranya tidak ada yang berani memancing amarah dari orang yang di juluki Mafia tanpa hati itu.
"ANAK SIALAN KAU!! TIDAK TAU TERIMA KASIH, MENURUT MU DARIMANA UANG SEKOLAH DAN SEGALA FASILITAS YANG SELAMA INI KAU DAPATKAN HAHH?!!"
Hyunsik berteriak kencang agar Seuyong mendengarkan ucapannya, tapi Seuyong sama sekali tidak peduli dan langsung mengunci pintu kamarnya,
Kalau boleh memilih, Seuyong juga tidak mau hidup dibiayai oleh ayahnya, dia ingin memiliki penghasilan sendiri seperti kakak-kakaknya dan membiayai hidupnya sendiri.
Tapi tidak bisa karena ibunya tidak memberi izin pada Seuyong tinggal terpisah dengan mereka, dan ayahnya juga melakukan hal yang sama, bahkan ayahnya pernah mengurung Seuyong selama seminggu penuh di dalam kamar karena waktu itu Seuyong ingin tinggal bersama Seungyoon di London.
Seuyong memakai earphone di telinganya, mencoba untuk tidak mendengarkan celotahan tidak berguna dari ayahnya yang masih sibuk berteriak.
Seuyong membuka sebelah earphone nya, dan mencoba mendengarkan apa ayahnya masih berteriak atau tidak.
Hening
Seuyong menghela nafas sabar, sebenci apapun dia pada ayahnya tapi tetap saja yang namanya hubungan orang tua dan anak tidak bisa di putuskan begitu saja.
Walaupun Seuyong selalu bilang kalau dia tidak pernah menyayangi ayahnya, tapi jauh di lubuk hati yang dalam, Seuyong juga ingin memiliki hubungan yang baik dengan Hyunsik, karena bagaimana pun Hyunsik adalah ayah kandungnya.
Tidak mau memikirkannya lama-lama, Seuyong memilih beristirahat dengan tidur siang, bahkan Seuyong tidak ada niat untuk mengganti baju seragamnya.
Memang sebelum pulang tadi Seuyong dan teman-temannya sengaja berganti baju menggunakan seragam sekolah, agar tidak ketahuan bolos oleh orang rumah.
Seuyong juga sebenarnya sudah minta izin kepada ibu dan pelayan yang bekerja di rumahnya, tapi kesalahan Seuyong adalah dia tidak meminta izin dari Hyunsik kalau akan menginap di rumah teman.
Sehingga Hyunsik murka karena baru tau kalau Seuyong menginap di rumah temannya saat malam hari, itu pun ibunya yang memberitahu dan bukan Seuyong langsung.
...
Hayeon merebahkan badannya ke kasur dan memikirkan perkataan Sehun tadi,
"Kenapa dia mau bantuin gue?" Gumam Hayeon pelan
Mereka bahkan tidak akrab sama sekali, tapi Sehun bersikap seolah mereka sudah sangat dekat.
"Sehun tinggal di appartemen ini juga kan, tapi dimana yah?" Tanya Hayeon pada diri sendiri
Akhirnya Hayeon keluar dari appartemen nya, Hayeon penasaran Sehun tinggal di unit dan lantai berapa? Kenapa selama ini Hayeon tidak pernah melihat Sehun disini walau sekali saja,
Padahal Hayeon sering bolak-balik ke taman, Mini Market, dan tempat pembuangan sampah setiap harinya.
Hayeon berjalan-jalan menyusuri lorong appartemen, melihat setiap pintu appartemen yang terlihat sepi, ini memang masih jam kerja dan jam tidur siang anak-anak sih, jadi pantas saja sepi.
Tapi setiap sore pasti banyak orang lalu-lalang, baik yang sedang jalan-jalan sore dengan keluarganya atau yang baru saja pulang kerja.
Hayeon manatap sebuah pintu appartemen yang berjarak 20 blok sebelah kiri dari appartemennya, entah kenapa Hayeon memikiki firasat aneh pada unit appartemen yang satu ini.
Hayeon memperhatikan pintu dengan seksama, sampai...
TBC
Terima kasih sudah sempat membaca cerita ini😊
Jangan lupa sempatkan juga untuk klik tombol Vote dan kirim saran kalian buat aku lewat Komen😉
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia ✔Osh [COMPLETE]
Romance[COMPLETE] ⓜⓐⓕⓘⓐ ⓛⓘⓕⓔ Surat di kamar Ayahnya, Menjadi salah satu bukti, alasan di balik kepergian ibunya selama belasan tahun. Serta file yang berisi rekaman CCTV, yang memperkuat bukti kejadian tragis di masa lalu? 2 hal itu lah, Yang membawa...