ⓜⓐⓕⓘⓐ
"Appa?... "
Seuyong menatap lelaki yang sedang duduk melingkar di meja bundar bersama beberapa orang lainnya.
"Kita harus pindah tempat, disini gak aman, untung lampunya mati jadi kita gak terlalu keliatan, mending kita cari ruangan lain yang lebih aman"
Setelah mendengar intruksi dari Sinb, semua dengan rela tak rela harus keluar dari sana dan mencari pintu masuk yang lain, memang keadaannya tidak memungkinkan untuk ada pintu lain selain pintu yang mereka masuki tadi, karena bangunan itu di bangun menembus bukit, jadi kemungkinan besar hanya ada satu pintu masuk sekaligus keluar.
Sreet
Pintu tertutup secara otomatis setelah Suho menekan tombol yang sama saat mereka masuk.
"Kita ke puncak bukit, biasanya kalo di bangunan kaya gini, pintunya selain ada di depan, suka ada juga pintu tersembunyi di bagian atas"
Lagi dan lagi, otak encer Sinb yang bekerja, mungkin ini lah salah satu alasan Sehun mengajak Sinb dalam misi ini, karena pemikirannya yang cepat dan tepat.
Skip
Berjalan dengan mengendap-ngendap, berusaha agar keberadaan mereka tidak di sadari siapapun. setelah berhasil masuk lewat pintu kecil di atas bukit, mereka masuk ke dalam ruangan yang berbentuk seperti gudang, bangunan ini memang terlihat sempit dari luar, tapi ternyata sangat luas di dalam, dengan di dominasi lorong-lorong gelap dan pintu di setiap sisinya.
Dan, disinilah mereka, ruangannya seperti gudang senjata karena begitu banyak senjata di dalam, berbeda dengan ruangan sebelumnya yang berisi banyak tumpukan kardus.
"Bagaimana rencana selanjutnya?"
Salah satu pria berjas hitam dengan dasi berwarna ungu menatap serius Oh Hyunsik,
"Aku akan mengirimkan seseorang yang akan mengintai mereka, jangan kira aku bodoh tidak mengetahui kalau mereka menyusulku kesini"
"Appa tau kita nyusul dia?! Darimana?"
Jelas saja mereka kaget, ternyata Hyunsik sudah mengetahui kalau mereka menyusulnya ke Incheon, dan tentu saja ini akan berdampak buruk pada rencana mereka selanjutnya.
"Gawat! Kita harus mundur dulu" Intruksi Sinb lagi
Skip
"Ehhh bentar"
Seuyong yang berjalan paling depan, tiba-tiba merentangkan tangannya dan menghentikan langkah teman-temannya.
"Kenapa Yong? Kita harus cepet sebelum mereka keluar"
Sehun menatap adiknya dengan tatapan heran, mereka sedang kepepet, dan Seuyong malah mempersingkat waktu mereka untuk kabur.
"Ishhh bentar dong Oppa! Liat dong ini ada jejak ban motor di deket mobilnya Suho Oppa, kita kan markirin mobilnya lumayan tersembunyi, gimana bisa ada motor yang kesini? Terus di liat dari jejak ban nya, kayanya ini jejak ban motor Sport, soalnya kalau motor biasa jejak ban nya gak bakal sebesar ini"
"Iya juga, gimana bisa ada jejak ban motor di tempat kita parkir mobil? Kalau misalnya ini salah satu anak buah Samchon, pasti dari tadi kita udah ketauan atau mobil kita udah di obrak-abrik, sedangkan mobil kita gak berubah posisi secenti pun" Ucap Suho
'Ini pasti Chan Oppa sama Park Samchon, ishh kenapa mereka sempet parkir motor disini sihh, kenapa gak cari tempat lain aja?! kalo gini kan jadi ribet ' Batin Yoora
"Eh daripada mikirin itu, mending kita cepet pergi, daripada keburu ketauan, kalau soal jejak ini kita pikirin aja nanti di hotel" Potong Yoora
"Gue setuju sama Yoora, mending kita cepet balik, tuh denger udah mulai ada suara ribut, gue yakin penjaga yang di depan pintu tadi udah sadar dan sekarang mereka lagi nyari kita"
Mereka mengangguk bersamaan, menyetujui ucapan Sinb yang memang ada benarnya. Suara ribut semakin terdengar jelas, maka dari itu mereka langsung buru-buru masuk ke mobil dan mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia ✔Osh [COMPLETE]
Romansa[COMPLETE] ⓜⓐⓕⓘⓐ ⓛⓘⓕⓔ Surat di kamar Ayahnya, Menjadi salah satu bukti, alasan di balik kepergian ibunya selama belasan tahun. Serta file yang berisi rekaman CCTV, yang memperkuat bukti kejadian tragis di masa lalu? 2 hal itu lah, Yang membawa...