Taehyun dan Jihoon berjalan masuk ke rumah Jihoon sambil membawa kopernya. Saat membuka pintu, Park ahjumma berada di ruang televisi sambil berdiam diri. Dengan kantung Matanya yang menghitam seperti lelah, wajahnya yang mulai tirus. Ada apa dengannya, Taehyun dan juga Jihoon mendekat ke arah Park ahjumma dan memeluknya.
"Eomma aku merindukanmu "air mata Jihoon mengalir diiringi isakan kecil Taehyun.
"Ahjumma"
"Nado nado bogoshipo"Park ahjumma juga menangis histeris.
"Uljima eomma mianhaeyo "Jihoon menunduk sedih.
"Gwenchanayo"Park ahjumma menyeka air matanya.
Jihoon dan Taehyun duduk berhadapan dengan Park ahjumma. Sambil menatap takut Park ahjumma, lihatlah sekarang wajah merah padam Park ahjumma sangat seram hingga Jihoon dan juga Taehyun takut untuk menatap wajah Park ahjumma.
"Kalian dari mana saja hah. Aku khawatir dengan kalian"
"Kami hanya membantu seseorang sebentar itu saja yang penting kami kembali kan"Park ahjumma ingin memukul Jihoon tapi dia tahan.
"Ah, Jjajeung na"
Taehyun hanya bisa menatap kedua orang yamg dia sayangi, dan Taehyun tersenyum.
"Galge"ucap Taehyun dengan tiba-tiba. Membuat Park ahjumma kaget sedangkan Jihoon hanya bisa menunduk.
"Eodi"
"Ke suatu tempat yang akan membuatku bisa melihat alam bebas"
"Maksudmu keliling ke korea? "
Tanya Park ahjumma."Aniyo aku akan pergi ke luar negeri"
"Wae, apa kau sudah bosan dengan kami? "Park ahjumma mulai mengeluarkan air mata begitupun dengan Jihoon sejak tadi di sudah menahan air matanya.
"Mianhaeyo"Taehyun masuk kekamarnya mengambil barang-barangnya yang tersisa disana dan memasukannya ke dalam koper.
"Hyung kau benaran akan pergi, apa kau tidak menyayangiku "Jihoon menemui Taehyun di kamarnya yang sedang merapihkan bajunya di dalam koper.
"Aku menyayangimu, kalau kau sudah selesai sekolahmu kau boleh ikut dengaku"
"Ah jinjjayo "Taehyun hanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut Jihoon.
"Kapan kau akan pergi hyung?"Jihoon tiduran di tempat tidur Taehyun sambil menatap lekat Taehyun.
"Kau mengusirku"ketus Taehyun.
"Ani aku hanya ingin tahu, Geundae aku merasa sedih melihat namja itu, di seperti sudah di bodohi"Jihoon menatap langit-langit kamar sambil memikirkan Jungkook yang menangis tadi.
"Dweseo, aku tidak peduli dia pun bukan siapa-siapa ku"Taehyun tiduran disamping Jihoon sambil menaruh tangannya di dahinya.
Mereka akhirnya tertidur.
****
Jungkook masih mengurung diri di kamarnya, sudah hampir dua jam Jimin dan Hoseok berada di depan pintu kamar Jungkook. Mengetuk-ngetuk pintu Jungkook berkali-kali karena dari semalam Jungkook belum makan Juga membuat Jimin dan Hoseok khawatir setengah mati.
"Bukalah Jungkook jebal"lirih Jimin.
"Kau belum makan dari kemarin" kesal Hoseok.
Jungkook didalam hanya berdiam diri sambil melihat photo- photo kenangannya bersama Taehyungnya. Bisa-bisanya Jungkook di bohongi seperti itu cuma karena mereka semua mau menyembuhkannya."Hyung aku merindukanmu, tapi siapa dia?, kenapa di mirip sekali denganmu hyung?. Tapi tenang saja kau nomor satu hyung" Jungkook mengusap-usap photo yang mengambarkan Taehyung.
Jungkook terdiam memikirkan sesuatu, dia merindukan hyungnya yang sudah meninggal itu tapi dia tak pernah ke tempat hyungnya itu. Kalau dia meminta hyungnya yang lain tidak mungkin yang ada di di berikan banyak pertanyaan. Jungkook mengambil handphonenya di meja belajarnya dan mengambil matelnya, keluar dari kamar hingga mendorong Hoseok dan juga Jimin.
"YA EODIGA"teriak Hoseok.
Jungkook menunggu seseorang di kafe sambil menyeruput minumannya, seorang namja datang duduk di depan Jungkook sambil menatap Jungkook dengan tatapannya seperti biasanya. Dingin!
"Eoh ternyata sifat asli kau seperti ini"ketus Jungkook membuat Taehyun menghela nafas berat.
"Langsung saja, ada perlu apa kau memanggilku? "
"Santai saja tak usah terburu-buru. Ahh.. "Ada jeda di kata Jungkook, membuat Taehyun geram.
"Aku ingin bertemu dengan Tae hyung di mana tempat abunya di sembahyangkan?"
"Kenapa kau bertanya dengan ku?, apa aku harus menjawabnya, kau kan punya hyungdeulmu kenapa tak bertanya dengan mereka saja"tanpa intonasi Taehyun menjawab. Jungkook menjadi menatap remeh dan bersmirk melihat namja di depannya berubah 180° dari yang Jungkook kenal 2 bulan ini.
"Aku hanya ingin. Sudahlah waktuku tak banyak kau tinggal sebut dimana Taehyung hyung di sembahyangkan"
"Aku tak punya hak untuk memberi tahumu"
"Tapi kau punya kewajiban untuk memberi tahuku"
"Aku akan mengantarkanmu"putus Taehyun. Taehyun berfikir kenapa di harus berdebat dengan anak kecil macam namja di depannya, tidak ada gunanya.
TO BE CONTINUED
###################
Author tidak akan membuat my kookie menjadi depresi lagi karena di sudah mulai merelakannya. Tapi jangan pernah bosen dengan cerita ini
Dan jangan lupa
BTS COMEBACK 18 MEI 2018
Jangan lupa nonton ya
DAN SATU LAGI JANGAN LUPA
VOTE + COMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Taehyung Or Lee Taehyun (Please Forgive Me 2)
FanfictionTak ada yang sama didunia ini sekalipun kalian kembar pasti ada saja yang berbeda entah sifat, perkataan, dan cara pandang mereka. Tetapi walaupun mereka berbeda tetap ada saja persamaannya wajah ataupun hal lain yang tak di ketahui apa itu. Dia te...