Jungkook tidak pernah tahu jika wajah Jimin saat menonton film bisa seekspresif ini. Ia tidak berkomentar, namun raut wajahnya menunjukkan jika wajahnya memerah malu
"Kau serius sekali sih." Jungkook yang baru datang mencuil pipi gembul Jimin; dengan posisi memblok wajah Jimin dari televisi (ia suka membuat Jimin kesal). Namun sang empunya hanya diam, "Kau memerah itu karena film, Hyung? Kukira film romantis tidak bisa membuatmu merasa begitu." Ujar Jungkook.
"Ini gak romantis, aih, film ini gak etis sekali." Jimin tiba-tiba mematikan televisi menggunakan remot yang ada di pangkuannya.
Jungkook tadi sempat mengintip, ah, ada adegan dewasanya.
"Tidak mau nonton lagi?"
"Gak, tiba-tiba aku ngantuk."
Ngantuk atau malu?
-
"Hyung? Katanya ngantuk." Jungkook menumpu kepalanya menggunakan tangan kirinya, menghadap Jimin yang masih terbangun, sedari tadi Jimin hanya memandangi langit-langit kamar mereka.
"Hah? Iya."
"Lalu? Kenapa tidak lekas tidur?" Jungkook mengelus perut Jimin, biasanya Jimin akan tidur dengan cepat jika perutnya dielus.
Jimin diam beberapa saat, sebelum memiringkan tubuhnya kearah Jungkook.
"Kook."
"Ya?"
"Cium aku."
Jungkook terbelalak, ia rasa ia tidak mendengar dengan baik. Ia dan Jimin pernah berciuman tentu saja, namun Jimin tidak pernah meminta seperti itu; Jimin itu pemalu.
"H-hyung? Maksudnya?" Jungkook salah tingkah sendiri.
"Cium aku."
"T-tapi-"
Jimin menarik kaos Jungkook untuk mendekat, "ssh, shut up and kiss me." Lalu bibir itu menyentuh permukaan bibir lainnya. Jimin menggigit bibirnya dengan agresif, ciumannya terburu-buru, sepertinya Jimin terangsang karena film yang ditontonnya
Jungkook tersenyum, ini akan menjadi malam yang panjang.
))
YOU ARE READING
sappy - jikook
Short Storythere's a reason why two people stay together; they give each other something nobody else can. [top!jungkook x bot!jimin]