after rain

524 141 9
                                    


"Hyung? Aku boleh tidur disini?"

"Kau biasanya masuk tanpa mengetuk."

Sindiran itu hanya ditanggapi dengan tawa kecil dari yang lebih muda, sedangkan sang Hyung memutar mata sebelum kembali asik dengan ponselnya.

Inilah alasan kenapa Jimin menambahkan kasur lain dikamarnya, Jungkook selalu mengeluh tempat tidurnya tidak nyaman--dan membuat Jimin jengah sendiri, hei itu salah Jungkook sendiri. Dan beruntunglah Jungkook karna ia bisa menikmati tidurnya dikasur empuk milik Jimin--ya, milik Jimin, Jungkook akan membangunkan Jimin untuk pindah kekasur satunya--dan tidak perlu mengeluh badannya sakit-sakit dipagi hari.

"Hyung belum tidur?"

"Belum ngantuk."

"Hyung, bolehkah aku memelukmu?"

"Tentu." Jimin mengunci layar ponselnya dan merentangkan kedua tangannya dengan senang hati, menyambut Jungkook yang tiba-tiba menindih tubuhnya sebelum memeluknya erat.

Jimin menepuk-nepuk punggung Jungkook pelan sebelum merasakan pundaknya basah, ia mengeratkan pelukannya, Jungkook menangis.

"Hei? Jungkook kau tidak apa-apa?"

"Ya Hyung."

"Lalu bisa jawab kenapa bahuku basah?"

"Atapnya bocor."

Jimin hampir menggeplak kepala pemuda itu jika tidak ingat Jungkook menangis di pundaknya.

"Keberatan jika bercerita?"

"Hyung, aku payah, ya?"

"Apanya?'

"Semuanya, tarianku, suaraku, wajahku? Apa aku terlihat sepayah itu?"

"Kau membaca komentar antis lagi ya?"

Tidak ada jawaban dan Jimin bisa menyimpulkan itu sebagai "iya". Jungkook itu sangat perfeksionis terhadap hal-hal kecil, ia tahu Jungkook diam-diam mulai menjaga porsi makannya dan menghabiskan waktu luang untuk terus berlatih dan berlatih hingga sang leader harus menarik pemuda kelinci itu keluar dari tempat latihan mereka.

Jimin tidak menampik jika Jungkook bisa merasa tidak percaya diri seperti ini, karna dirinya juga pernah; berimbas dengan diet ketat untuk membentuk rahang bawahnya.

"Jungkook, kau itu indah-" Jimin mengelus rambutnya, sesekali memutar-mutar jarinya dirambut gelap Jungkook "-semua orang mengakui itu, aku mengakui itu. Mereka hanya iri." Jungkook mengangkat kepalanya agar bisa melihat wajah Jimin.

"Tanpa hujan, bunga tidak akan tumbuh, Jungkook." Jimin menyapukan tangannya untuk mengelap sisa air mata di pipi Jungkook, ia memasang senyumnya.

"Berhentilah memikirkan orang-orang yang memberi komentar buruk tentangmu, ada jutaan orang yang mencintaimu saat ini, salah satunya aku. Jadi, fokus saja padaku, ya?" Jungkook mengangguk.

"Terimakasih sudah mencintaiku, Hyung."

Seperti biasa, Jimin tersenyum dan kembali berharap jika suatu hari nanti Jungkook membalasnya dengan; "aku juga mencintaimu, Hyung."

))

1k vote omoma >< jeongmal gomawoyo!

sappy - jikookWhere stories live. Discover now