Jungkook terbangun ketika alarm di ponselnya berdering, ia tersenyum ketika melihat Jimin tertidur disampingnya; memeluk lengannya erat.Tangan Jungkook kemudian bergerak mengelus rambut Jimin, masih pukul enam. Setahunya jimin punya jadwal praktek nanti siang dan ia punya kelas pukul sembilan, ia masih punya waktu untuk melanjutkan tidurnya. Tapi Jimin tiba-tiba bergerak dan membuka matanya, menampakkan mata sipitnya.
"Good morning, sunshine."
"Morning, Kook."
"Tidurmu nyenyak?"
"Tidak pernah senyenyak ini." Ucap Jimin sembari tersenyum, Jungkook mengusak kepala Jimin pelan.
"Tidak ke kampus, Kook?" Tanya Jimin. Tangannya bergerak mengusap matanya.
"Aku punya kelas dengan prof. Heecul jam sembilan nanti." Katanya. Ia tampak berpikir sejenak, "kurasa kita sempat melakukan sesuatu yang menyenangkan pagi ini." Lanjut Jungkook sambil tersenyum jahil, lalu ia bisa melihat dahi Jimin berkerut.
"Apa?"
"Bagaimana dengan morning sex? Kedengaran menyenangkan bukan?" Sebuah geplakkan sukses mendarat dikepala Jungkook, pemuda jakung itu meringis.
"Kau dan otak cabulmu itu benar-benar ya!--" Jimin duduk lalu segera memukuli Jungkook dengan bantalnya. Ketika Jimin hendak melayangkan bantalnya kearah Jungkook, tangan kekar Jungkook dengan sigap menangkap dan melempar bantal itu ke lantai. Jungkook kemudian menahan pergelangan tangan Jimin diatas kepalanya sendiri.
"Jung-"
"Ayolah Hyung, i wanted this for so long. Please?"
Dan Jimin tidak bisa melakukan apa-apa selain mengangguk.
))
YOU ARE READING
sappy - jikook
Short Storythere's a reason why two people stay together; they give each other something nobody else can. [top!jungkook x bot!jimin]