VII.

399 17 0
                                    

Natalia melirik sekilas ke arah layar iphonenya yang menunjukkan angka pukul lima sore. Ia terpaksa membatalkan latihannya malam ini karena janji manis bodoh yang ia buat dengan Alex.

Ia baru saja pulang dari mall Anggrek karena paksaan teman-temannya agar ia ikut. Ia bukan tipikal cewek yang suka belanja novel atau belanja make-up seperti teman-temannya.

"Halo Ma, iya ini Alice lagi nunggu Jeremy jemput Alice. Tadi waktu Alice nelpon sih katanya udah sampai komplek."

Natalia mendengar percakapan antara Alice dengan mamanya dari dalam kamarnya. Kira-kira adiknya mau kemana ya? Entahlah ia juga sudah tidak peduli.

"Oh oke ma. Hati-hati ya. Alice sama Jeremy mau haunting baju couple dulu hehe." ujar Alice terakhir kali sebelum sambungan teleponnya putus.

Natalia merasakan sesak di dadanya. Dulu ialah yang Jeremy jemput. Dulu ialah dan Jeremy yang berstatus couple. Dia belum seratus persen benar-benar melupakan cowok itu. Memori manis terus berputar di kepalanya bagai lagu yang terus berputar tanpa henti.

Tetapi ada yang beda ketika ia mengingat itu, bukannya membuat dia tersenyum manis, malahan senyum miring yang muncul. Senyum yang mewakili perasaan tulus dia yang terkhianati.

Line..!

Suara getaran dari salah satu aplikasinya membuyarkan lamunan sampah itu. Ia membuka lock screenya kemudian dilanjutkan dengan membuka aplikasi pesan tersebut.

Alex Levis

"Nanti malam jangan lupa sama dinner kita ya! Dandan yang cantik honey!"

Natalia membesarkan bola matanya. Bagaimana cowok berengsek itu dapat memanggilnya "honey". Ia melempar hpnya di atas tempat tidur dan pergi ke lemari pakaiannya.

Natalia mengeluarkan kaos hitam kebesarannya dengan tulisan "my body not yours." dan celana panjang jeans yang kekurangan bahan. Kemudian ia berlalu ke kamar mandi dengan langkah malas.

***

19.30

Natalia memakai sneakers putihnya dan tas selempang bewarna hitam.

Line...

Notifikasi dari line tersebut membatalkan niat Natalia ketika ingin memasukkan hapenya ke saku celananya.

Alex Levis

"Gue udah di depan rumah lu Nat. Ayo buruan gue tau lu pasti udah gak sabar ketemu gue."

Ia kemudian bergegas turun ke bawah setelah mendapat pesan menjengkelkan dari cowok kepedean yang akan dinner bersamanya hari ini.

"Kamu mau kemana malam-malam begini Nat?" tanya papa Natalia yang sedang membaca artikel di tablet yang ia pegang dengan kemeja rapi dan celana panjang.

"Ada janji sama teman pa, mau keluar makan." Natalia menjawab dengan wajah tenang. Malam ini, pukul 10 malam kedua orang tuanya akan pergi ke Sydney.

"Nanti kamu pulang jam berapa sayang?" tanya mama Natalia yang sudah berbalut dress biru tua dengan majalah mingguan di tangannya.

"Gatau ma." Natalia menjawab singkat.

"Yaudah hati-hati ya. Jaga diri kamu, jangan yang aneh-aneh." mama Natalia tidak bertanya lebih.

Natalia bergegas keluar rumah setelah mendapat ijin dari orang tuanya. Langkahnya melambat ketika melihat mobil fortuner putih yang terparkir di depan rumahnya dan seseorang turun dari mobil itu.

Natalia mengerutkan keningnya, pasalnya ia tidak janjian dengan Alex untuk memakai kaos dengan warna yang sama dan ia merasakan pipinya blush karena ditatap lekat oleh Alex.

Bad Boy & Cold Girl? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang