Janganlah berekspetasi berlebihan,
Sakit rasanya bila tidak sesuai..
Lebih baik kita dikejutkan,
Walaupun tidak selalu indah..
***
Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan terjadi, mereka berciuman. Claud menyambar bibir pink Natalia dan anehnya Natalia tidak menolaknya. Itu adalah first kiss-nya Natalia.
"Dengerin aku ya Nau, kita pasti ketemu lagi. Kali ini kita engga bakalan lost contact kok. Kita bakal sering ketemuan. I promise you." ujar Claurando dengan tulus.
Natalia mengangguk ragu. Sudah banyak janji yang ia dapatkan dari orang-orang namun semuanya diingkari oleh mereka. Membuat janji semudah mengeluarkannya namun tidak sanggup membuktikannya. Seolah janji hanyalah kata-kata yang diucapkan seperti angin. Menyejukkan namun tidak tahu kemana pergi arahnya. Hilang tidak terlihat.
Claurando melihat keraguan di wajah Natalia kemudian mengelus lembut rambut Natalia, "It's okay kalau kamu masih ragu. Just remember one thing Nau, I love you.".
Natalia tersenyum kemudian mengangguk. Namun mengapa ia tiba-tiba merindukan Alex? Tidak seharusnya ia merindukan seseorang yang bahkan tidak memedulikannya. Susah rasanya buat Natalia tidak merindukan dan memikirkan Alex.
"Ayo masuk Nau.".
Natalia mengangguk dan keluar dari mobil Claurando. Mereka berjalan beriringan menuju rumah Natalia. Natalia mengerutkan keningnya. Sepertinya rumahnya kedatangan tamu.
"Eh Rando.. apa kabar nak?" tanya mama Natalia, Tante Maria.
Claurando tersenyum kemudian menyalami mama Natalia dan papa Natalia, "Sore Om, Tante. Baik kok Tante.".
Papa Natalia tersenyum lebar melihat kedatangan anak temannya yang telah pindah itu, "Wah kamu makin ganteng aja Do, Om jadi makin mau kamu jadi menantu Om deh.".
Claurando tertawa mendengar ucapan Om Paul, tetapi ia tetap aminin dalam hati. Ia kemudian melihat tamu di ruang tamu tersebut, ternyata sepasang suami-istri dan adiknya Natalia bersama? Seorang lelaki?
"Maaf Om, Tante sudah ganggu waktunya. Kalau gitu Rando duluan ya Om, Tan. Tadi niatnya cuma ngantar Natalia pulang." ucap Claurando tidak enak.
"Gapapa Do, sini Om kenalin, Ini Om Sheldon Wallace dan Tante Nay Wallace. Kemudian itu anaknya Sheldon dan Nay yang akan menjadi menantu Om dan tante, namanya Jeremy.".
Claurando tampak sedikit kaget, ternyata lelaki itu ialah calon suami Alice, "Sore Om Sheldon, Tante Nay. Maaf ya sudah ganggu waktunya." ujar Rando kemudian menyalami mereka.
Tante Nay tersenyum ramah menanggapi.
"Iya gapapa. Senang bertemu dengan kamu. Kalau Om boleh tau kamu nama lengkapnya apa ya Do?" tanya Om Sheldon
"Nama lengkap saya Claurando Astiano Om.".
Om Sheldon tampak berpikir sesaat, "Berarti kamu anaknya Darrel Astiano ya.".
"Iya Om.". ucap Claurando sambal mengangguk.
Mama Natalia agak risih melihat Natalia dan Claurando hanya berdiri, "Ayo sini duduk aja Do, kamu juga Nat. Mama risih ngelihat kalian berdiri aja.".
"Gapapa Om, ini saya sudah mau pulang juga.".
Entah dorongan dari mantan atau apa, Natalia langsung menggenggam tangan Rando dan menyuruhnya untuk tetap disana menemaninya. Tanpa basa-basi Rando mengiyakan dan mereka duduk bersebelahan.
Claurando menyadari kalau ia lupa berkenalan dengan lelaki yang menjadi calon suami Alice itu. Jadi ia berinisiatif untuk berkenalan duluan. "Gue Claurando, panggil aja Rando.".
"Jeremy." nada Jeremy tidak begitu bersahabat. Rando sempat bingung apakah ia salah ngomong atau apa namun ia membuang pikiran karena ia tidak tahu salah dimana.
Wajah Jeremy terlihat kesal dan marah? Cemburu? Tapi apa hak dia untuk menunjukkan ekspresi itu ketika ia sudah memutuskan untuk meninggalkan Natalia..
Papa Mama Natalia lanjut mengobrol dengan Om Sheldon dan Tante Nay. Alice daritadi diam, ia menyadari perubahan wajah Jeremy.
"Kamu kenapa?". tanya Alice sambal menyentuh tangan Jeremy yang ia kepalkan.
Jeremy menoleh ke Alice dan memasang fake smile, "Gapapa kok Lice.".
Alice sengaja mengumbar keromantisan ia dihadapan Natalia. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Jeremy, dan Jeremy menerimanya saja.
Natalia terlihat santai dengan drama yang ada di hadapannya, rasanya sudah tidak sesakit dulu.
"Mereka kapan tunangannya Nau?".
Natalia menggeleng karena tidan tahu dan memang tidak peduli. Ia bahkan tidak hadir dalam acara tersebut.
"Claud.. aku bete nih, Senin depan sudah masuk sekolah lagi.", sifat manja Natalia muncul. Hanya pada orang-orang tertentu.
Claurando tertawa melihat ekspresi kesal Natalia yang menurutnya lucu.
"Kok kamu malah ketawa sih Claud, ngeselin.".
"Engga kok, salahin muka kamu tuh yang lucu banget. Kamu aku antar-jemput ya kalau sekolah.".
Natalia mengangguk antusias. Kemudian ia merasa awkward menunjukkan sifat lain dia di tempat yang terlalu terbuka dan terlalu banyak orang menurutnya.
"Claud kita ke belakang aja ya ngobrolnya, aku engga nyaman nih.".
Claurando mengangguk kemudian berdiri bersamaan dengan Natalia, pergerakan mereka mengundang tatapan mereka semua dengan tatapan 'mau kemana?'
"Mau kemana Nat?".
"Mau ke taman belakang ya Ma. Permisi Om, Tante.", jawab Natalia kemudian berlalu dengan Rando.
***
"Clau, kamu disana pernah have feeling ke seseorang ga?", tanya Natalia.Claurando menatap ke atas langit kemudian berkata, "Hmm have feeling sih engga, but pernah kagum sama satu orang and now she is in Dubai. And gimana aku mau have feeling, kalo feeling aku masih terkunci sama satu orang?".
Natalia mengangguk, "Who is that?".
Claurando sangat gemas dengan Natalia yang ternyata engga peka, "Ya kamu dong Natty, who else?", ujar Rando sambal tersenyum.
Pipi Natalia terasa panas, ia menahan senyumnya dan memalingkan wajahnya. Rando yang melihat itu tertawa karena tingkah malu-malu kucing membuat Natalia menjadi semakin lucu.
"Kamu bisa banget ngomongnya, latihan sama siapa jadi manis gini omongannya?", tanya Natalia sambal menaik-turunkan alisnya dan tersenyum jail.
Rando melihat Natalia dengan tingkahnya yang lucu, "Well emang kenyataannya begitu Nat, I am such a loyal person. Don't you know it?", Rando tersenyum jail.
Natalia mengerutkan keningnya seolah ragu dengan ucapan Claurando, "Then, what is my favourite kids movie?"
"Hhahahahha, it's too easy for me. Barbie right?"
Natalia menganggukkan kepalanya pelan karena tidak terima Claurando dapat menjawabnya, "Kalau nama kang bubur yang dulu sering aku beli di hari Minggu siapa?"
Rando berpikir sesaat, ia sudah minggat dari Indonesia bertahun-tahun yang lalu, "Kang Ba, Baru, Kang Bara, Kang Bari! Kang Bari benar kan?"
Natalia pasrah untuk memojokkan Rando lagi dan dia berujung kesal sendiri, "Iya."
Rando tertawa gemas melihat tingkah Natalia, "Jangan ngambek gitu dong, you have to be grateful karena ada cowo yang paling setia di depan mata kamu.", Rando mengedipkan matanya dengan tatapan menggoda.
Natalia yang kesal segera menggelitiki tubuh Rando dan tertawa karena Rando yang tersiksa dan memohon ampun. Tiba-tiba suasana berubah karena,
"Nat,-", suara Jeremy terdengar dingin dan menyedihkan.
***
Love,
PizzaBacon
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy & Cold Girl?
Teen Fiction"Gue emang bukan cowok yang bisa bersikap manis ke cewek. Tapi gue bisa buat lo setidaknya tersenyum dan nyaman sama gue." "Ucapan lo gaada bedanya sama ucapan manis mantan gue." ujar cewek itu sambil tersenyum meremehkan. ...