Pretty Boy And Handsome Girl - Taehyung x Yerin NC 21+ ✔

SPECIAL PART 10

2 part terakhir...

********************************

Kau tahu apa arti cinta sesungguhnya?  Bagi sebagian orang hanya mengenal cinta itu buta, cinta itu sejati, cinta itu keikhlasan, cinta itu kasih sayang dan sebagainya. Semua itu benar, namun bagiku cinta adalah alasan mengapa kita hidup di dunia ini. Meskipun ada keterkaitan satu sama lain, tetapi bagaimana jika kita sudah mati? Apa orang masih bisa mencintai orang mati? Lambat laun orang itu akan menemukan titik terang melupakan cinta mereka dan hanya akan menjadi sebuah kenangan.

Cinta mati? itu hanyalah omong kosong. Yang ada hanyalah cinta seumur hidup.

Sama seperti cintaku padanya. Entah mengapa hari-hariku hanya ingin dipenuhi olehnya, hidupku akan hampa tanpanya, setiap detak jantungku hanya berpacu cepat untuknya. Namun yang bisa kulakukan hanyalah berpura-pura tidak mencintainya. Ini semua demi kebaikan kami masing-masing dan setelah ini kami mungkin akan bahagia dengan kehidupan kami. Cinta itu tentang keikhlasan bukan?

Matahari telah terbit dari ufuk timur memancarkan silaunya ke sebuah jendela kamar, Yerin berharap saat terbangun Taehyung masih ada disisinya, tidur disampingnya sehingga ia masih bisa menyentuh wajah dan menatapnya saat ia tertidur.

Yerin pov

Ternyata dia masih ada disini,
"Apakah ini mimpi?" Pikirku.
Jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini. Aku hanya ingin lebih lama menatap wajahnya.

Aku masih menatapnya, meringkuk diatas selimut entah kapan berada diatas tubuhku. Aku yakin orang ini yang telah memakaikannya padaku.

Kuberanikan tanganku untuk menyentuh hidungnya dengan sangat hati-hati agar ia tidak terbangun. Ia sangat tampan seperti biasanya.

"Aku tampan bukan?"

Sungguh sial  nasib Yerin yang ketahuan oleh Taehyung karena menyentuh bagian tubuhnya. Bisa-bisa ia terlalu percaya diri.

"A-ah, anieyo tadi.. tadi ada nyamuk di hidungmu."

"Nyamuk? Aku tidur dengan nyaman kok."

Yerin meneguk ludahnya gugup.

"Hya, kenapa kau gugup begitu? Apa  jangan-jangan kau adalah nyamuknya?."

"Mwo?? Apa yang kau katakan aku tidak mengerti. Sekarang sudah pagi, cepatlah pulang. Masih banyak yang harus aku urus."

Baru saja aku ingin terbngun, dia menarikku kembali tidur disebelahnya dan ia memberikan lengannya sebagai bantal untukku.

"Biarkan seperti ini lima menit saja ne."

"Hya, aku harus menyusui Taekwan."
Aku meronta lagi.

"Sebentar saja lagipula dia masih tidur. Kau memperhatikanku sejak kemarin kan? Ada apa? Apa kau mau kembali padaku?."

"Aishh percaya diri sekali pria tua ini. Tidak."

Srettt! Sialan dia menindihku lagi seperti kemarin, umpatan ku tidak sengaja keluar karena Taehyung gila itu. Dia tidak tau bagaimana aku menahan debaran jantung sekeras ini.

"Kau berbohong? Aku tau kau berbohong."

"Anieyo."

"Wajahmu memerah, nona."

"A-anieyo! Kenapa kau memaksa e-eoh?."

Tiba-tiba suara pintu kamar terbuka dan aku tidak tau kenapa tiba-tiba ada Namjoon oppa kemari.

Dia datang dengan wajah amarahnya dan kepalan tangannya yang aku tahu itu akan ditujukan kemana.

"Opp-pa??"