2

87 4 0
                                    

Bel sekolah pun berbunyi tanda pulang dan jam pelajaran bahasa inggris pun telah berakhir.

aku dengan vina  keluar dari kelas bersama,disaat yang sama juga tania keluar juga dari kelasnya.

"Vina.iyuni ayo kita pulang bareng,kita naik bus bersama,mau nggak?" Tania.

"Ayo" vina

"Boleh" iyuni.

Ketika aku dan temanku melewati taman sekolah, vina memangil xiumin sambil melambaikan tangannya.

"Minseok ingat nanti!" Vina.

Xiumin mengangkat tangannya sambil menunjukan ibu jarinya.

Ketika aku sedang berjalan aku melihat sehun sedang duduk ditaman dekat lapangan basket tempat xiumin dan teman-temannya sedang bermain.

entahlah ia sedang apa,ia terlihat sedang membaca komik kesukaannya dan membawa tissue yang aku berikan tadi dan ia selalu memegang hidungnya dengan tissue.

Perasaanku sudah mulai untuk mengetahui apa yang terjadi padanya yang sebenarnya. Aku ingin mendekatinya. Tetapi,hatiku bersikeras untuk menahannya.

"Iyuni,ayo jalan nanti kita ditinggal bus" vina.

Lalu akupun berjalan karena aku terus diseret sama vina karena dia ngga mau ketinggalan bus depan sekolah.

Ketika aku menaiki bus bersama teman-temanku,aku melihat banyak sekali orang orang yang baru pulang sekolah.

ketika bus itu berhenti didepan rumahku akupun turun dan melambaikan tangan melambaikan tanganku kehadapan vina dan tania.

Ketika aku baru saja masuk kedalam rumah, vina menelponku.

"Iyuni,nanti aku,suho,tania dan xiumin mau kerumahmu. Mau belajar bareng dan aku ceritasoal sehun itu" vina.

"Oke" iyuni.

"Hey vina" iyuni

"Iya. kenapa?" Vina.

"Kirimin kontaknya ya!" Iyuni.

"Nanti ya, aku mau turun dulu dari bus. Nanti aku kirimin" vina.

"Oke" iyuni.

Akupun mematikan telepon dan membereskan semua yang berantakan.

"Argh... sekarang jam 4 sore. Aku harus pergi ke supermarket untuk membeli makanan buat ntar" iyuni.

Akupun pergi ke supermarket. Tak lupa ku kunci pintu apartemenku dan aku pergi berjalan kaki.

Ketika diriku berjalan baru beberapa meter,aku melihat sehun yang berjalan pulang dari sekolahnya sambil mendengarkan musik menggunakan headset. Sambil memegang buku dan menggendong tasnya, dia membenarkan kacamatanya yang sedikit menurun.

Aku yang sedang melamun melihatnya seolah dia sedang berada didekatku sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi untuk berjalan. Ketika aku akan berjalan, aku tidak melihat ada batu pembatas trotoar didepanku. Akupun tersandung. Lalu,aku terjatuh.

Sehun yang mendengar suara terjatuh,sehun langsung menengok kearahku.

"noona, kamu tidak apa-apa?" Sehun.

"Iya... aku tidak apa-ap....." iyuni.

Akupun langsung terkejut melihat yang menolongku. Aku tidak menyangka jika yang menolongku adalah sehun.

"Se... se.... sehun? Itu kamu?" Iyuni (jarinya menunjuk kearah sehun)

"Ah... iya.... kamu terluka?" Sehun.

A Last Love Story From Basket Ball PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang