13

46 3 0
                                    

"Tumben kamu main sendirian" iyuni.

"Ah aku mau latian sendiri aja dulu. Oper ke sini" sehun.

"Gamau" iyuni.

Sehunpun mulai berusaha untuk meraih bola basket yang ada ditanganku. Aku berusaha untuk tidak memberinya kesempatan untuk meraih bola basket itu. Akupun melemparnya ke ring dan mengambil bola itu lagi.

"Hahaha catch me if you can lol haha" iyuni.

"Iihh" sehun.

Sehun terus mengejarku hingga dia memelukku ketika aku akan memasukkan bola basket itu kedalam ring.

"Nah,mau lari kemana kamu hahah" sehun.

"Ihh kamu. Lepasin hahah" iyuni.

"Gamau" sehun.

"Aaaa lepasin!!!" Iyuni.

"Gamau" sehun.

Ketika diriku berusaha melepaskan tangannya yang ada dipinggangku,dia langsung mengangkat tubuhku dan mengayunkannya kesegala arah.

"Aaaa sehun... lepasin" iyuni.

"Gamau dan tak mau tau" sehun.

"Aaaa ihh sehun♡♡" iyuni.

"Gapapa,yang penting kamu seneng" sehun.

-----------------------------------
Akupun menangis sambil memegang pinggangku yang selalu dipeluknya sebelum dia meninggalkanku untuk selamanya. Aku masih merasakan ketika dia memelukku dengan erat sambil menggendongku.

Diriku menyandarkan diri di tembok dan jendela sambil menatap hujan yang turun dan membasahi jendela itu. Akupun mengambil walkman milikku dan mendengarkannya menggunakan headset milikku.

"I get lost in your eyes" iyuni.
-----------------------------------
"And I feel my spirits rise" sehun.

"And soar like the wind" iyuni.

"Is it love that I am in?" Sehun.

Itulah kata-kata yang kunyanyikan bersamanya ditaman ketika kami sedang berjalan jalan dengannya.

"Kamu tau lagunya itu?" Sehun.

"Tau dong..." iyuni.

"Hahah.... aku kira gatau. Itu lagu kesukaan aku tau" sehun.

"Wah... aku juga. Bagus banget tau lagunya. Romantis" iyuni.

"Iya hehe...." sehun.

"Yuni...." sehun.

"Iya?" Iyuni.

"Gini-gini juga enak yah" sehun.

"Emangnya kenapa?" Iyuni.

"Jalan berduaan di taman kayak gini,abistuh cuacanya cerah banget. Udah gitu,banyak bunga yang bermekaran" sehun.

"Iya juga sih kak" iyuni.

"Hhhmm jangan panggil aku kakak" sehun.

"Tapi itu kan imut" iyuni.

"Hhmm oke. Gapapa deh" sehun.

"Kakak..." iyuni.

"Iya?" Sehun.

"Aku boleh engga ikut main volley lagi?" Iyuni.

"Umm... sebelumnya kamu ga pernah ikut volley ya? Kok aku baru denger ya? Haha" sehun.

"Pernah sih, tapi aku udah lupa cara mainnya. Ajarin dong kakak sehun" iyuni (dengan wajah penuh berharap).

"Ish manggil kakak sehun. Tapi imut sih hahah. Iya-iya deh. Tapi,aku juga lupa cara mainnya. Gimana kalo nanti sore ke lapangan yang biasa di tempat aku latihan?" Sehun.

"Oke kakak.... siap!!" Iyuni.

"Iya sayang" sehun.

"Kakak...." iyuni.

"Iya?" Sehun.

"Kakak... suatu saat nanti aku boleh engga jadi guru bahasa?" Iyuni.

"Apa? Kamu mau jadi guru? Hahah.... kenapa kepikiran jadi guru?" Sehun.

"Iihh kakak.... aku jadi guru karena aku pengen hehe.... kakak gamau jadi guru? Padahal kakak pinter tau" iyuni.

"Hahahah.... ngga mungkin banget kayaknya buat aku. Kalo buat aku impossible karena aku udah engga kuat banget nahan rasa sakitku" sehun.

"Ihh kakak... jangan ngerasa gitu. Aku gamau kakak pergi.... kakak tahan yaa... pasti sembuh kok. Percaya padaku kakak..." sehun.

"Iya sayang. Aku tau kok" sehun.

Akupun langsung memeluk sehun dengan erat. Diapun terkejut ketika dorongan dariku lumayan keras.


A Last Love Story From Basket Ball PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang