9

49 6 0
                                    

"Nah gini kan enak. Makasih ya" iyuni

Akupun memeluknya dengan erat. Dia sangat nyaman dan aku suka pelukkannya.

"Aku suka pelukan kamu. Hangat" iyuni.

"Aku mencintaimu melebihi diriku sendiri" sehun.

"Sssttt jangan ngomong kayak gitu. Kau juga harus mencintai diri sendiri juga. Lepaskan tanganmu dari tubuhmu dan berikan tanganmu padaku" iyuni.

Sehun pun melepas pelukkannya dari tubuhku dan memberikan tangannya padaku. Akupun menggambar sebuah wajah yang selalu tersenyum di telapak tangannya.

"Titik,titik,senyum dan lingkaran. Rasakan dan hayati. Itu adalah gambaran seorang yang mencintai diri sendiri dan selalu senyum setiap hari walaupun dia ngerasa dia punya banyak masalah,kesepian dan merasa sedih. Aku mau kamu selalu tersenyum walaupun kamu sedih atau gimana" iyuni.

Akupun mendorong pelan tangannya sambil menaruh tangannya di dadanya.

"Aku mau simpan semua ini didalam hatimu yang paling dalam. Aku mencintaimu juga •○•♡" iyuni.

Akupun melepas tanganku darinya.

"Ah... kau memecahkan semua rasa dingin yang ada didalam hatiku. Selama ini ngga ada orang yang kayak kamu. Aku merasakan adanya matahari yang kau berikan kepadaku didalam hatiku. Kau mencintaiku melebihi apa yang kamu kasih ke aku. Aku sayang kamu dan aku mencintaimu" sehun.

"Aku akan berusaha sebisaku untuk membuat dirimu bahagia. Aku mencintaimu •○•♡" iyuni.

Akupun mengantarnya ke tempat tidurnya dan mengambil buku milikku.

"Udah siang nih. Bantuin aku bikin pr yah. Sambil istirahat disini, Kamu bantuin aku :)" iyuni.

"Apapun demi kamu. Aku akan berusaha semaksimal mungkin :)" sehun.

Sehun pun membantuku untuk membuat pr seperti matematika dan ipa sedangkan aku hanya membuat pr bahasa.

"Udah selesai. Kalo salah jangan salahin aku ya haha" sehun.

"Lah hahah. Kenapa?" iyuni.

"Aku ngga tau jawaban yang bener. Ini yang paling ribet haha" sehun.

"Hhmm iya deh ngga apa-apa" iyuni.

Ketika diriku dan dia sedang menulis,perawat dan dokter datang menghampirinya sambil membawakan makan siangnya.

"Ih bawa jarum suntik. Ih ngeri. Kakak mau diapain?" Iyuni.

"Aku mau dikasih obat. Jangan diliat" sehun.

Perawat tersebut mulai menyuntikan tangannya. Aku yang melihatnya ngeri.

"Ih ngeri. Argh. Aku ngeri ih" iyuni.

Berkali kali dirimu menutupi mataku memakai tanganku sambil membuka sedikit dan menutupinya. Setelah beberapa menit. Perawat itu pergi bersama dokter itu. Aku yang melihatnya merasa lega efek suntikannya itu. Ih ngeri :(.

"Ngga sakit?" Iyuni.

"Sebenernya sih sakit banget. Kayak nusuk sampe tulang. Tapi udah kebal ya gitu ngga terlalu sakit. Ea :v" sehun.

"Kamu yang disuntik kok aku yang ngeri :v" iyuni.

"Ngga biasa ngeliat jarum ya?" Sehun.

"Iya ih" iyuni.

"Lama-lama kamu biasa kok" sehun.

"Oh ya. Nanti kalo udah keluar dari sini,ajarin aku main basket ya" iyuni.

A Last Love Story From Basket Ball PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang