Prolog

4.1K 399 16
                                    

Suasana tegang terjadi di menara astronomi, dan ini adalah hal yang sangat membuat kesal, marah dan kecewa menjadi satu.

Itu khusus Harry

Ya Harry Potter

Yang kini hanya bisa menatap datar seseorang yang tengah mengacungkan tongkatnya padanya.

Semua terasa begitu cepat ia hanya bisa terdiam sambil meratapi kenapa nasibnya sangat sial.

Tak punya orang tua

Di asuh oleh keluarga yang membencinya

Di manfaatkan

Dan yang terakhir

Sendirian...

Dan kini dia harus mati dibunuh oleh seseorang yang sudah ia anggap kakeknya sendiri.

"AVADA KEDAVRA!"

.

.

.

"Harry?! Harry? Kau dengar aku?" Tanya seseorang saat melihat kedua kelopak mata yang telah lama tertutup kini terbuka kembali menampilkan 2 bola mata hijau yang sangat cantik dan mematikan seperti salah satu kutukan tak termaafkan.

Pertanyaan orang itu membuat beberapa orang lainnya yang sedang berbincang di sofa dan menolehkan kepala mereka.

Mereka membelakan mata mereka saat melihat seorang anak laki laki tengah memeluk posesive seorang anak laki laki yang telah terbangun dan menampilkan ekspresi bingungnya.

"Harry... Son hiks akhirnya kau sadar juga" ucap seorang wanita paruh baya sambil berlari menuju kasur dimana dua anak laki laki tersebut sedang berpelukan diikuti para orang dewasa lainnya.

Wanita paruh baya itu mengurungkan niatnya untuk memeluk seorang yang di panggil Harry saat melihat anak laki laki lainnya yang terlihat tak mau melepaskan pelukannya.

Seorang yang di panggil Harry yang tengah bingung itu menolehkan kepalanya untuk menatap wanita itu dan para orang dewasa lainnya.

Ia mengerjapkan mata sebelum air mata mulai turun membasahi wajahnya.

"Harry?! Are you okay? Apa aku menyakitimu? Maafkan aku... Mana yang sakit?" Tanya anak laki laki yang sedari tadi nemeluknya kini melepaskan pelukannya saat merasakan bahunya mulai basah

Sedangkan harry hanya terus menangis kemudian matanya menangkap seorang pria tinggi yang sedang berdiri di dekatnya membuatnya membelakan mata dan bergegas turun dari kasur dan menghampiri pria tersebut tanpa perduli pada tubuhnya yang meminta untuk tetap diam di atas kasur membuat tubuh kecil itu terjatuh dan semua orang langsung menghampirinya

"Harry.. kau kenapa nak? Ada apa? Katakan pada Daddy" ujar pria berkaca mata yang sangat mirip dengannya

Harry hanya terus menangis tanpa suara dan memeluk pria yang berada di samping orang yang memanggil dirinya Dad dengan erat seolah tak mau ditinggalkan membuat semua orang bingung terutama sang ayah yang merenggut kesal karena Harry lebih memilih memeluk ayah baptisnya dibanding ayah kandungnya.

End/tbc?

Back To A DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang