tahun ajaran baru di Hogwarts telah dimulai, saat ini Harry dan Daniel berada di kompartemen Bersama teman-teman mereka untuk berangkat menuju Hogwarts.
"aku masih bingung" ujar Daniel pelan sambal memainkan surai hitam milik Harry, membuat Harry yang menyandarkan tubuhnya kepada Daniel mendongkak menatap matenya itu begitu juga teman temannya yang lain yang sedari tadi sedang berbincang menatap Daniel penuh tanya, sementara yang di tatap hanya menghela nafas lalu merapalkan mantra bungkam di sekitar mereka.
"kita semua tahu apa yang sebenarnya terjadi, lalu kenapa Death Eater menyerang saat Piala Quiqdicth kemarin?"
"entahlah, Tom maupun Gelert tidak mengatakan apapun" ujar Harry
"apa ini artinya perang semakin dekat?" tanya Draco
"ya, bisa saja Drake. karena mereka mulai menampakan diri mereka lagi, dari informasi yang aku dapatpun Dumbledore masih sibuk untuk mencari sekutu sebanyak banyaknya" jawab Harry
"atau bisa juga itu hanya keinginan mereka sendiri untuk menyerang malam itu" lanjutnya
"apa saat itu juga seperti ini?" tanya Alex pelan, Harry tahu maksud dari pertanyaan Alex mengarah kemana.
"ya, tapi saat itu terjadi untuk kebangkitannya kembali dan menolong Crouch Barty Jr, jika aku tidak salah ingat. jadi jelas kita tidak tahu apa alasan mereka menyerang saat ini. karena seperti yang kita tahu, barty masih bermain main dengan tenang di kementrian" jelas Harry
"lalu Father mengatakan akan ada Turnamen Triwizard, kau pernah menceritakan jika saat itu kau ikut turnamen, apa mungkin kau akan ikut juga?"
"saat itu Barty yang memasukanku agar Tom bisa mengambil darahku untuk ritual kebangkitannya, namun saat ini? aku tidak tahu, jika masuk mungkin itu Dumbledore yang ingin aku mati, mungkin?"
"hush, berhenti mengatakan kau mati" ujar Daniel sambil menepuk pelan bibir Harry yang hanya dibalas cengiran Harry.
"kita lihat saja nanti"
.
.
.
waktu terus berlalu Harry dan yang lainnya sudah tiba di Hogwarts dan saat ini sedang berada di Hogwarts. dan seperti biasa Harry dan beberapa singanya duduk di meja Slytherin mereka duduk dengan tenang sambil berbincang dengan suara yang kecil tidak memperdulikan Dumbledore yang sedang berbicara di podium.
bahkan saat siswa Durmstrang dan Beauxbatons datang mereka seolah olah menganggap mereka hanya angina yang lewat, namun saat para murid Durmstrang duduk di meja Slytherin Harry menatap seseorang di jajaran para murid Durmstrang dan menundukan kepalanya untuk menyapanya yang dibalas dengan hal yang sama oleh salah satu murid tersebut.
Daniel hanya bisa mengelus surai hitam Harry sambil terkekeh kecil saat mendengar gerutuan Harry tentang tiga kepala sekolah dan orang orang kementrian yang terus berbicara tidak melihat waktu dan tidak membiarkan mereka makan karena Dumbledore belum memberikan titah pada House Elf untuk menghidangkan makan malam.
.
.
.
Harry mendudukan dirinya di pangkuan Daniel yang duduk di sebuah sofa tunggal didepan perapian tanpa memperdulikan murid Slytherin yang menatap mereka berdua, Harry hanya memutar kedua matanya saat mendengar pertanyaan bodoh untuk yang kedua kalinya keluar dari murid pertama dimana pertanyaan mereka adalah 'kenapa ada Gryffindor disini?' dan harry hanya melirikan matanya pada para Perfek dan merapalkan mantra bungkam disekitarnya dan Daniel.
"itu benar benar Moody berati dengan begini tahun ini akan tenang" ujar Harry sambil menyenderkan kepalanya di bahu Daniel
"lalu apa rencanamu saat ini?" tanya Daniel
"aku ingin melihat kamar rahasia, tahun kemarin aku belum sempat mendatangi kamar rahasia, aku penasaran dengan apa yang ada didalamnya, karena saat itu aku hanya masuk sekali dan focus menyelamatkan diriku dari Balsilik" jawab Harry
"nah, Balsilik. didalam sana ada hewan besar yang mematikan itu, dan kau masih mempunyai niat untuk masuk kesana?" tanya Daniel lagi
"balsilik tidak akan menyakiti pewaris Salazar" jawab Harry tenang
"oh ya ya tentu Heir Slytherin" dengus Daniel membuat Harry tertawa dan mengecup bibirnya
"ayo kekamar, aku mengantuk" ujar Harry
"ya ke kamar" gumam Daniel sambil berdiri dengan tangan yang berada di bokong Harry menahannya agar tidak terjatuh dan Harry secara otomatis melingkarkan kakinya di sekitar pinggang Daniel
"sungguh Niel, aku benar benar mengantuk" rengek Harry
"baiklah sayang, aku mengerti"
.
.
.
waktu yang ditunggu tunggu oleh para murid dari ketiga sekolah sihir itu akhirnya tiba terutama para murid tahun ketujuh, dimana mereka akan mengetahui siapa yang akan menjadi juara untuk Turnamen Triwizard untuk mengawali sekolah mereka.
"Baiklah, saat ini adalah momen yang sudah kalian tunggu, saat nama juara telah disebutkan para juara langsung menuju ke pintu tersebut" ujar Dumbledore membuat semua murid kini menatap Headmaster dari Hogwarts kecuali para Slytherin yang terlihat tidak perduli apapun namun memasang telinga mereka tetap terbuka.
Dumbledore mengayunkan tongkatnya untuk mematikan semua api yang menyala sebagai penerang, membuat sumber cahaya kini hanya dari cawan api. api yang berada di cawan tersebut berubah warna dari bitu menjadi merah lalu mengeluarkan secarik kertas yang langsung di ambil oleh Dumbledore yang langsung membacanya.
"baiklah yang pertama juara dari Durmstrang, Viktor Krum" ujar Dumbledore membuat Viktor bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu yang di sebutkan oleh Dumbledore sebelumnya.
"juara kedua kita dari Beauxbatons, Fleur Delacour." ujar Dumbledore saat cawan api mengeluarkan kembali secarik kertas, Fleur dengan tenang dan anggun berjalan menuju pintu didekat meja para professor mengikuti Viktor
"baiklah, ini yang terakhir menandakan jika juara ketiga kita dari Hogwarts, dan juara ketiga kita-" Dumbledore menghentikan ucapannya saat dirinya membaca nama di secarik kertas yang di keluarkan dari cawan api
"Harry Potter" lanjutnya membuat Harry memejamkan matanya dan meremas tangan Daniel yang ia genggam sebelum berdiri dan berjalan menuju tempat dimana Viktor dan Fleur berada mengacuhkan semua orang yang mulai berbisik dan menatapnya dengan berbagai arti.
.
.
.
Viktor dan Fleur menatap pintu yang kembali terbuka nemampakan Harry yang berjalan kearah mereka berdua membuat dua juara itu bingung.
"Harry? kenapa-"
"tidak tahu" potong Harry membuat Viktor yang tadi bertanya langsung kembali menutup mulutnya
"Mr. Potter!" seru Dumbledore yang berjalan Bersama para Profesor dan Headmaster dari dua sekolah lainnya
"apa maksudnya ini Mr. Potter? apa kau memasukan namamu kedalam cawan api?" tanya dumbeldore
"mohon maaf sebelumnya professor jika anda mengatakan seperti itu berati anda meragukan kekuatan diri anda sendiri. dan tidak, aku tidak memasukan namaku entah cara apapun karena aku bahkan tidak ingin menjadi juara dari turnamen ini" ujar Harry membuat semua orang yang awalnya ingin menimpali perkataan Dumbledore diam
"ya, ya my boy kau benar. bagaimana ini Barty?" tanya Dumbledore kepada Mr. Crouch
"kita semua tahu jika peraturnanya mutlak, cawan api memiliki kontrak yang mengikat para peserta, jadi mau tidak mau Mr. potter ikut turnamen ini hingga selesai"
.........
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To A Day
Fanfiction-discontinued, will be recreated- Semuanya terasa aneh, namun aku tahu bahwa hal yang aku jalani sebelumnya adalah dimana aku menjadi boneka Namun kini aku tidak akan menjadi sebuah boneka, ini adalah permainanku tak akan ku biarkan kau membuatku da...